Lampiran:Daftar peribahasa dalam bahasa Indonesia
Tampilan
(Dialihkan dari Wikikamus:Indeks bahasa Indonesia/Peribahasa)
Daftar peribahasa, (perumpamaan, amsal, adagium, dsb.) bahasa Indonesia berdasarkan daftar di Wikiquote, ditautkan per kata: (~1103 unik)
- · ada air ada ikan
- · ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang
- · ada asap ada api
- · ada batang ada cendawan ada cendawan tumbuh
- · ada bunga ada lebah
- · ada gula ada semut
- · ada nyawa ada rezeki
- · ada nyawa, nyawa ikan
- · ada padang ada belalang
- · ada sama dimakan, tak ada sama ditahan
- · ada sampan hendak berenang
- · ada uang abang sayang, tak ada uang abang melayang
- · ada ubi ada talas, ada budi ada balas
- · ada udang di balik batu
- · ada umur ada rezeki
- · adakah air dalam tong itu berkocak, melainkan air yang setengah tong itu juga yang berkocak
- · adakah dari telaga yang jernih mengalir air yang keruh
- · adakah duri dipertajam
- · adapun manikam itu jikalau jatuh ke dalam lumpur sekalipun, niscaya tiada akan hilang cahayanya
- · adat air cair, adat api panas
- · adat ayam ke lesung, adat itik ke pelimbahan
- · adat bersendi syarak, syarak bersendi adat
- · adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah
- · adat diisi lembaga dituang
- · adat dunia balas-membalas, syariat palu-memalu
- · adat gajah terdorong
- · adat hidup tolong-menolong, syariat palu-memalu
- · adat juara kalah menang, adat saudagar laba rugi
- · adat lama pusaka usang
- · adat menyabung, adat gelanggang
- · adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam
- · adat negeri memagar negeri, adat berkampung memagar kampung
- · adat pasang berturun naik
- · adat periuk berkerat, adat lesung berdedak
- · adat rimba raya, siapa berani ditaati
- · adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung
- · adat teluk timbunan kapal, adat gunung tepatan kabut
- · air beriak tanda tak dalam
- · air besar batu bersibak
- · air cucuran jatuhnya ke pelimbahan juga
- · air di daun talas
- · air diminum serasa duri
- · air ditetak takkan putus
- · air hujan jatuh ke pelimbahan juga
- · air jernih ikannya jinak
- · air mata jatuh ke perut
- · air orang disauk, ranting orang dipatah, adat orang diturut
- · air pun ada pasang surutnya
- · air sama air kelak menjadi satu, sampah itu ke tepi juga
- · air susu dibalas dengan air tuba
- · air tenang jangan disangka tiada buayanya
- · air tenang menghanyutkan
- · air udik sungai semua teluk diranai
- · air yang dingin juga yang memadami api
- · air yang tenang jangan disangka tak berbuaya
- · akal akar berpulas tak patah
- · akal singkat pendapat kurang
- · akal tak sekali tiba, runding tak sekali datang
- · alah bisa karena biasa
- · alah limau oleh benalu
- · alah membeli menang memakai
- · alah sabung menang sorak
- · alang berjawab, tepuk berbalas
- · alang-alang berminyak biar licin
- · alu patah lesung hilang
- · anak anjing bolehkah menjadi anak musang jebat
- · anak cantik, menantu molek
- · anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba disusukan
- · anak dipangku, kemenakan (keponakan) dibimbing
- · anak harimau tidak akan jadi anak kambing
- · anak polah bapa kepradah
- · anak seorang, penaka tidak
- · angan lalu paham tertumbuk
- · angan-angan mengikat tubuh
- · angin bertiup layar terkembang
- · angin tak dapat ditangkap, asap tak dapat digenggam
- · angin yang berputar, ombak yang bersabung
- · angkuh terbawa, tampan tinggal
- · anjing diberi makan nasi, bilakah kenyang
- · anjing ditepuk, menjungkit ekor
- · anjing galak, berani babi
- · anjing menggongong, kafilah berlalu
- · anjing mengulangi bangkai
- · anjing menyalak takkan menggigit
- · antah berkumpul sama antah, beras sama beras
- · apa yang ditabur itulah yang tuai
- · apa yang ditanam itulah yang tumbuh
- · api kecil baik padam
- · api padam puntung berasap
- · api padam puntung hanyut
- · arang habis besi binasa
- · arang itu jikalau dibasuh dengan air mawar sekalipun tidak akan putih
- · arang tersapu di muka
- · asal ada, kecil pun pada
- · asal ayam ke lesung, asal itik ke pelimbahan
- · asal insang, ikanlah
- · asam di gunung garam di laut bertemu dalam satu belanga
- · atap ijuk perabung timah
- · atap ijuk perabung upih
- · awak kalah gelanggang usai
- · awak rendah sangkutan tinggi
- · awak sakit daging menimbun, sakit kepala panjang rambut
- · ayam berinduk, sirih berjunjung
- · ayam bertelur di atas padi mati kelaparan
- · ayam ditambat disambar elang
- · ayam hitam terbang malam
- · ayam menang kampung tergadai
- · ayam putih terbang siang
- · badai pasti berlalu
- · badak makan anaknya
- · bagai air dengan minyak
- · bagai air di daun talas
- · bagai air titik ke batu
- · bagai alu pencungkil duri
- · bagai anjing beranak enam
- · bagai anjing melintang denai
- · bagai anjing menyalak di ekor gajah
- · bagai api dengan asap
- · bagai api dengan rabuk
- · bagai api makan sekam
- · bagai aur dengan tebing
- · bagai aur di atas bukit
- · bagai ayam bertelur di padi
- · bagai ayam lepas bertaji
- · bagai babi merasa gulai
- · bagai bara dalam sekam
- · bagai bertanak di kuali
- · bagai bulan kesiangan
- · bagai bumi dan langit
- · bagai cendawan dibasuh
- · bagai denai gajah lalu
- · bagai diiris dengan sembilu
- · bagai getah dibawa ke semak
- · bagai hujan jatuh ke pasir
- · bagai inai dengan kuku
- · bagai jampuk kesiangan
- · bagai kacang lupa akan kulitnya
- · bagai kambing dihela ke air
- · bagai kambing harga dua kupang
- · bagai katak dalam tempurung
- · bagai keluang bebar petang
- · bagai kena jelatang
- · bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau
- · bagai kerbau dicocok hidung
- · bagai kucing dengan panggang
- · bagai kucing dibawakan lidi
- · bagai kucing menjemput api
- · bagai kucing tak bermisai
- · bagai kucing tidur di bantal
- · bagai kuku dengan daging
- · bagai kura dengan isi
- · bagai makan buah simalakama
- · bagai makan buah simalakama, dimakan ibu mati, tak dimakan ayah mati
- · bagai melepaskan anjing terjepit
- · bagai membandarkan air ke bukit
- · bagai meminum air bercacing
- · bagai menampung air dengan limas pesuk
- · bagai mencincang air
- · bagai mendapat durian runtuh
- · bagai mendapat gunung intan
- · bagai menegakkan benang basah
- · bagai menggantang anak ayam
- · bagai mentimun dengan durian
- · bagai musang berbulu ayam
- · bagai musuh dalam selimut
- · bagai orang kena miang
- · bagai padi makin berisi makin merunduk
- · bagai pagar makan tanaman
- · bagai pelanduk di cerang rimba
- · bagai pelita yang kehabisan minyak
- · bagai pinang dibelah dua
- · bagai pintu tak berpasak, perahu tak berkemudi
- · bagai pungguk merindukan bulan
- · bagai roda berputar
- · bagai sekam dimakan api
- · bagai semang kehilangan induk
- · bagai tanduk diberkas
- · bagai telur di ujung tanduk
- · bagaimana biduk, bagaimana pengayuh
- · bagaimana bunyi gendang, begitulah tepuk tarinya
- · bagaimana hari takkan hujan, katak betung berteriak selalu
- · bahasa menunjukkan bangsa
- · bajak lalu di tanah yang lembut
- · baji dahan pembelah batang
- · bakar air ambil abunya
- · banyak anak banyak rezeki
- · barang tergenggam jatuh terlepas
- · batu di pulau tiada berkajang
- · bayang-bayang sepanjang badan
- · bayang-bayang sepanjang tubuh, selimut sepanjang badan
- · bayang-bayang tidak sepanjang badan
- · beban berat, senggulung batu
- · belajar di yang pintar, berguru di yang pandai
- · belalang dapat menuai
- · belum beranak sudah ditimang
- · belum bergigi hendak mengunyah
- · belum bertaji hendak berkokok
- · belum besar sudah diambak
- · belum diajun sudah tertarung
- · belum dipanjat asap kemenyan
- · belum merangkak sudah belajar lari
- · belum tahu akan pedas lada
- · belum tentu si upik si buyungnya
- · belum tentu, ayam masih disabung
- · bengkok sedikit tak terluruskan
- · benih yang baik tak memilih tanah
- · beraja di hati bersutan di mata
- · berakal ke lutut, berontak ke empu kaki
- · berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian
- · beranak kandung beranak tiri
- · beranak menurut kata bidan
- · beranak tidak berbidan
- · berani karena benar, takut karena salah
- · berapa berat mata memandang, berat jugalah bahu memikul
- · berarak tiada berlari
- · berat sama dipikul, ringan sama dijinjing
- · berbau bagai embacang
- · berbelok kucing main daun
- · berbenak ke empu kaki
- · berdawat biar hitam
- · berdiang di abu dingin
- · bergaduk-gaduk diri, saku-saku diterbangkan angin
- · bergantung pada akar lapuk
- · bergantung pada tali rapuh
- · bergantung tiada bertali, bersalai tiada api
- · berguru dulu sebelum bergurau
- · berguru ke padang datar, dapat rusa belang kaki
- · berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi
- · berhakim kepada beruk
- · berjagung-jagung sementara padi masak
- · berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah
- · berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau
- · berjenjang naik, bertangga turun
- · berkelahi dalam mimpi
- · berkelahi dengan perigi akhirnya mati dahaga
- · berkepanjangan bagai agam
- · berkerat rotan berpatah arang
- · berkering air ludah
- · berlayar bernakhoda, berjalan bernan-tua
- · bermain air basah, bermain api terbakar
- · berniaga di ujung lidah
- · bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian
- · bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh
- · bersuluh matahari, bergelanggang di mata orang
- · bersuluh menjemput api
- · bertampuk boleh dijinjing, bertali boleh dieret
- · bertanam tebu di bibir
- · bertangkai boleh dijinjing
- · bertanjak baru bertinju
- · bertemu beliung dengan ruyung
- · bertukar beruk dengan cigak
- · besar berudu di kubangan, besar buaya di lautan
- · besar diambak tinggi dianjung
- · besar kapal besar pula gelombangnya
- · besar kayu, besar bahannya
- · besar pasak daripada tiang
- · betung ditanam, aur tumbuh
- · biar alah sabung asalkan menang sosok
- · biar badan penat asal hati suka
- · biar buruk kain dipakai, asal pandai mengambil hati
- · biar dahi berlumpur asal tanduk mengena
- · biar jatuh terletak, jangan jatuh terempas
- · biar kalah sabung asalkan menang sorak
- · biar lambat asal selamat
- · biarlah buruk, hatinya kasih
- · biarpun kucing naik haji, pulang-pulang mengeong juga
- · bibir saya bukan diretak panas
- · biduk lalu kiambang bertaut
- · biduk satu nakhkoda dua
- · biduk upih, pengayuh bilah
- · binatang tahan palu, manusia tahan kias
- · bodoh-bodoh sepat, tak makan pancing emas
- · bondong air, bondong ikan
- · buah jatuh tak jauh dari pohonnya
- · buah yang manis berulat di dalamnya
- · bukan air muara yang ditimba, sudah disauk dari hulunya
- · bukan biji tak mau tumbuh, tapi bumi tak mau terima
- · bulan naik matahari naik
- · bulan terang di hutan
- · bumi mana yang tiada kena hujan
- · bungkuk sejengkal tidak terkedang
- · buruk baik tiada bercerai
- · buruk dibuang dengan rundingan, baik ditarik dengan mufakat
- · buruk muka cermin dibelah
- · buruk perahu, buruk pangkalan
- · buruk tak tahu akan hinanya
- · buruk-buruk bak embacang
- · burung terbang dipipiskan lada
- · busuk berbau, jatuh berdebuk
- · busuk-busuk embacang
- · cabik-cabik bulu ayam
- · cacat-cacat cempedak, cacat-cacat nak hendak
- · cacing menjadi ular naga
- · cadik terkedik, bingung terjual
- · calak-calak ganti asah, menunggu tukang belum datang
- · cencang dua segeragai
- · cencang putus, tusuk tembuk
- · cerdik perempuan melebuhkan, saudagar muda mengutangkan
- · cerdik tak membuang kawan, gemuk tak membuang lemak
- · cium tapak tangan, berbau atau tidak
- · coba-coba bertanam mumbang, siapa tahu jadi kelapa
- · condong yang akan menimpa
- · dahulu bajak daripada jawi
- · dahulu timah sekarang besi
- · dalam lautan bisa diduga, dalam hati siapa tahu
- · dangkal telah keseberangan, dalam telah keajukan
- · dari jung turun ke sampan
- · dari telaga yang jernih, tak akan mengalir air yang keruh
- · daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah
- · daripada hidup berputih mata, lebih baik mati berputih tulang
- · daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri
- · datang tampak muka, pulang tampak punggung
- · datang tidak berjemput, pulang tidak berantar
- · daunnya jatuh melayang, buahnya jatuh ke pangkal
- · dekat mencari induk, jauh mencari suku
- · deras datang, deras kena
- · di atas langit masih ada langit
- · di mana ada kemauan, di sana ada jalan
- · di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung
- · di mana tak ada lang, akulah lang, kata belalang
- · di mana tembilang terentak, di situ cendawan tumbuh
- · di rumah beraja-raja, di hutan berberuk-beruk
- · diam di bandar tak meniru, diam di laut asin tidak
- · diam emas, bicara perak
- · diam-diam penggali berkarat, diam-diam ubi berisi
- · dianjak layu, dibubut mati
- · diberi kuku hendak mencengkam
- · diberi sehasta hendak sedepa
- · dibuat karena alah, menjadi murka karena alah
- · diganjur surut bagai bertanam
- · digantung tak bertali
- · digenggam takut mati, dilepaskan takut terbang
- · digila beruk berayun
- · diindang ditampi teras, dipilih antah satu-satu
- · diindang tidak berantah
- · dikasih hati minta jantung
- · dikati sama berat, diuji sama merah
- · dimandikan dengan air segeluk
- · dinding sampai ke langit, empang sampai ke seberang
- · dinding teretas, tangga terpasang
- · dipandang dekat, dicapai tak dapat
- · disisih sebagai antah
- · dua kali pisang berbuah
- · duduk berkisar, tegak berpaling
- · duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarah
- · duduk sama rendah, tegak sama tinggi
- · duduk seperti kucing, melompat seperti harimau
- · dunia tak selebar daun kelor
- · elok berarak di hari panas
- · embacang buruk kulit
- · emping terserak, hari hujan
- · enak lauk dikunyah-kunyah, enak kata diperkatakan
- · enau sebatang dua sigainya
- · enggang lalu, atal jatuh, anak raja mati ditimpanya
- · enggang sama enggang, pipit sama pipit
- · esa hilang, dua terbilang
- · fajar menyingsing, elang menyongsong
- · gabak di hulu tanda akan hujan
- · gajah bertarung sama gajah, pelanduk mati di tengah-tengah
- · gajah derum tengah rumah
- · gajah di pelupuk mata tidak tampak, kuman di seberang lautan tampak
- · gajah dialahkan oleh pelanduk
- · gajah ditelan ular lidi
- · gajah mati karena gadingnya
- · gajah mati tinggalkan gading, harimau mati tinggalkan belang
- · gajah mati tulang setimbun
- · gali lubang, tutup lubang
- · gayung bersambut, kata berjawab
- · geleng bukan, angguk ia
- · geleng serupa cupak hanyut
- · genting menanti putus, biang menanti tembuk
- · getah terbangkit kuaran tiba
- · getikkan puru dibibir
- · gila di abun
- · guru kencing berdiri, murid kencing berlari
- · habis adat dengan kerelaan, hilang adat tegal mufakat
- · habis beralur, maka beralu-alu
- · habis manis sepah dibuang
- · hafal kaji karena diulang, pasar jalan karena ditempuh
- · hampa berat menjadi sekam
- · hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua
- · harap akan anak buta mata sebelah, harap akan teman buta mata keduanya
- · harap pada yang ada, cemas pada yang tidak ada
- · harapkan burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan
- · harapkan guntur di langit, air di tempayan dicurahkan
- · hari pagi dikejar-kejar, hari petang dibuang-buang
- · harimau mengaum takkan menangkap
- · harum menghilangkan bau
- · harum seperti malaikat lalu
- · hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai
- · hati bagai baling-baling
- · hati gajah sama dilapah, hati tungau sama dicecah
- · hati gatal, mata digaruk
- · hemat pangkal kaya
- · hendak air pancuran terbit
- · hendak menangguk ikan, tertangguk pada batang
- · hendak ulam, pucuk menjulai
- · hidung dicium pipi digigit
- · hidup dikandung adat, mati dikandung tanah
- · hidup enggan mati tak mau
- · hidup seperti anjing dengan kucing
- · hidup seperti umang-umang
- · hidup tolong-menolong, sandar-menyandar
- · hilang adat, tegal bermufakat
- · hilang di mata di hati jangan
- · hilang geli oleh gelitik, hilang bisa oleh biasa
- · hujan berpohon, panas berasal
- · hujan tak sekali jatuh, simpai tak sekali erat
- · hujan turun, kambing lari
- · hulu malang pangkal celaka
- · ijuk selembang, tali di situ, keluan di situ
- · ijuk tidak bersagar, lurah tidak berbatu
- · ikan biar dapat, serampang jangan pukah
- · ikan terkilat jala tiba
- · ikut hati mati, ikut rasa binasa
- · ilmu padi, makin berisi, makin merunduk
- · ilmu pengetahuan adalah kekuatan
- · inai tertepung, kuku tanggal
- · ingin hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai
- · isi lemak dapat ke orang, tulang bulu pulang ke kita
- · itik diajar berenang
- · jadi abu arang
- · jadilah orang pandai bagai padi yang merunduk
- · jagung tua tak hendak masak
- · jalan diasak orang menggalas
- · jalan mati lagi dicoba, ini pula jalan binasa
- · jalan raya titian batu
- · jangan didengarkan siul ular
- · jangat liat kurang panggang
- · janji sampai, sukatan penuh
- · jatuh ke tilam empuk
- · jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasai
- · jauh di mata, dekat di hati
- · jauh di mata, jauh di hati
- · jauh panggang dari api
- · jawi hitam banyak tingkah
- · jelatang di hulu air
- · jemuran terkekar, ayam tiba
- · jerat halus kelindan sutera
- · jerat serupa jerami
- · jerih menentang laba
- · jika air orang disauk, ranting orang dipatah, adat orang diturut
- · jika keruh di hulu, tak dapat tidak di hilir keruh juga
- · jika tak ada rotan, akar pun berguna
- · jika takut dilanggar batang, jangan duduk di kepala pulau
- · jika takut dilimbur pasang, jangan berumah di tepi pantai
- · jika tangan kanan memberi, sebaiknya tangan kiri tidak mengetahui
- · jinak-jinak merpati, sudah dekat terbanglah dia
- · jual emas beli intan
- · jung pecah hiu kenyang
- · jung satu nakhoda dua
- · kacang lupa kulitnya
- · kail sebentuk, umpan seekor, sekali putus sehari hanyut
- · kail sejengkal janganlah menduga dalam lautan
- · kain basah kering di pinggang
- · kain dalam acar dikutip cuci ia hendak ke longkang lagi
- · kain ditangkap maka duduk
- · kain lama dicampak buang, kain baru pula dicari
- · kain pendinding miang, uang pendinding malu
- · kaki naik kepala turun
- · kaki tertarung inai padahannya, mulut terdorong emas padahannya
- · kalah jadi abu, menang jadi arang
- · kalah membeli, menang memakai
- · kalau di hutan tak ada singa, beruk rabun bisa menjadi raja
- · kalau kail panjang sejengkal, jangan laut hendak diduga
- · kalau kaki sudah terlangkahkan, pantang dihela surut
- · kalau kena tampar, biar dengan tangan yang bercincin
- · kalau kena tendang, biar dengan kaki yang berkasut
- · kalau mandi biarlah basah
- · kalau padi yang ditanam, rumput ikut tumbuh; kalau rumput yang ditanam, padi tak akan ikut tumbuh
- · kalau pandai mencencang akar, mati lalu ke puncaknya
- · kalau sorak dahulu daripada tohok, tidak mati babi
- · kalau tak ada angin bertiup, takkan pokok bergoyang
- · kalau tak ingin terlimbur pasang, jangan berumah di tepi laut
- · kalau tidak berada-ada takkan tempua bersarang rendah
- · kapal besar ditunda jongkong
- · kapal satu nakhoda dua
- · karam berdua, basah seorang
- · karam di laut boleh ditimba, karam di hati bilakah sudah
- · karam sambal oleh belacan
- · karena mata buta, karena hati mati
- · karena mulut badan binasa
- · karena nila setitik, rusak susu sebelanga
- · karung tak berisi tak dapat ditegakkan
- · kasih anak dipertangis, kasih di bini ditinggal-tinggalkan
- · kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jalan
- · kata banyak, kata bergalau
- · kata dahulu bertepati, kata kemudian kata bercari
- · kata raja melimpahkan, kata penghulu menyelesaikan
- · kayu besar di tengah padang
- · ke bawah tidak berurat, ke atas tidak berpucuk, di tengah-tengah ditebuk kumbang
- · ke gunung sama mendaki, ke lurah sama menurun
- · ke gunung tak dapat angin
- · kebaikan akan mendapat balasan kebaikan, kejahatan akan mendapat balasan setimpal pula
- · kebesaran air
- · kecil bernama, besar bergelar
- · kecil dikandung ibu, besar dikandung adat, mati dikandung tanah
- · kecil tapak tangan, nyiru saya tadahkan
- · kecil teranja-anja besar terbawa-bawa, tua berubah tidak
- · kecil-kecil anak, sudah besar menjadi onak
- · kecil-kecil cabai rawit
- · kecil-kecil lada padi
- · kecubung berulam ganja
- · kecundang lebih bagai kebaji
- · ke hulu menongkah surut, ke hilir menongkah pasang
- · kejujuran adalah abadi, kebohongan akan berubah selamanya
- · kejujuran bertahan sangat lama
- · kelekatu hendak terbang ke langit
- · keluar mulut harimau, masuk mulut buaya
- · ke mana angin deras, ke situ condongnya
- · kemarau setahun dihapuskan hujan sehari
- · kena tendang biarlah dengan kaki berkasut, kena tampar biarlah dengan jari yang bercincin
- · kepala boleh panas, tetapi hati harus tetap dingin
- · kepala sama hitam, isi hati siapa tahu
- · ketika ada jangan dimakan, telah habis maka dimakan
- · ketika ada sama dimakan, waktu tak ada sama ditahan
- · ketika gagak putih, bangau hitam
- · kilat cermin sudah ke muka, kilat beliung sudah ke kaki
- · kuah tercucur ke nasi, nasi akan dimakan juga
- · kuat ikan karena insang, kuat burung karena sayap
- · kunyah dahulu maka telan
- · kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu
- · lain biduk kalang diletak
- · lain biduk, lain digalang
- · lain di mulut lain di hati
- · lain gatal, lain yang digaruk
- · lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya
- · laki pulang kelaparan, dagang lalu ditanakkan
- · laksana apung-apung di tengah laut, dipukul ombak hanyut ke tepi
- · laksana apung-apung dipermainkan gelombang
- · laksana garam dengan asam
- · lalu jarum, lalu kelindan
- · lancar kaji karena diulang, lancar jalan karena ditempuh
- · lebih baik mati berkalang tanah, dari pada hidup bercermin bangkai
- · lebih baik satu burung di tangan dari pada sepuluh burung di pohon
- · lembah juga yang dituruti air
- · lembu dongkol hendak menyondol
- · lempar batu sembunyi tangan
- · lepas dari mulut harimau, masuk ke dalam mulut buaya
- · lewat dari manis, masam; lewat dari harum, busuk
- · lidah bercabang bagai biawak
- · lidah lebih tajam daripada pedang
- · lidah tak bertulang
- · lonjak seperti labu dibenam
- · lubuk akal tepian ilmu
- · lubuk alam tepian bumi
- · luka boleh sembuh, parutnya tinggal juga
- · luka di kaki, sakit seluruh badan
- · luka di tangan karena pisau, luka di hati karena kata
- · lunak gigi daripada lidah
- · mahal tak dapat dibeli, murah tak dapat diminta
- · main api hangus, main air basah
- · majelis-majelis udang, tahi di kepala
- · maju kena, mundur kena
- · makan bubur panas-panas
- · makan hati berulam jantung
- · makan upas berulam racun
- · makanan enggang takkan menjadi makanan pipit
- · makanan sudah tersedia, jamu belum juga datang
- · makin murah, makin ditawar
- · maksud bagai maksud manau
- · maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai
- · malang bagai ayam, padi masak makan ke hutan
- · maling teriak maling
- · malu berdayung hanyut serantau
- · malu bertanya, sesat di jalan
- · mancit satu, gada seratus
- · mandi dengan air secupak
- · mandi di air kiambang, pelak lepas gatal pun datang
- · mandi sedirus
- · manikam sudah menjadi sekam
- · manis jangan lekas ditelan, pahit jangan lekas dimuntahkan
- · manusia merencanakan, Tuhan menentukan
- · manusia tertarik oleh tanah airnya, anjing tertarik oleh piringnya
- · mara jangan dipukat, rezeki jangan ditolak
- · masak di luar, mentah di dalam
- · masak malam, mentah pagi
- · masakan ada ayam memantangkan jemuran
- · masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang kerbau menguak
- · masuk tak genap, keluar tak ganjil
- · masuk tiga, keluar empat
- · matahari itu bolehlah ditutup dengan nyiru
- · mati anak berkalang bapak, mati bapak berkalang anak
- · mati dicatuk katak
- · mati harimau karena belangnya, mati kesturi karena baunya
- · mati harimau meninggalkan belang, mati gajah meninggalkan gading
- · mati ikan karena umpan, mati saya karena budi
- · mati rusa karena jejaknya
- · mati rusa karena tanduknya
- · mati satu tumbuh seribu
- · mati seladang
- · mati takkan menyesal, luka takkan menyiuk
- · mati-mati berdawat biarlah hitam, mati-mati mandi biarlah basah
- · mati-mati minyak biarlah licin
- · melanting menuju tampuk
- · meletakkan api di bubungan
- · melihat pungguk di dahan, punai di tangan dilepaskan
- · memagar kelapa condong
- · memahat di dalam garis
- · memakan habis-habis, menyuruk hilang-hilang
- · memancing di air keruh
- · memang lidah tidak bertulang
- · memasukkan minyak ke api
- · membasuh muka dengan air liur
- · membawa garam ke laut
- · membeli kerbau bertuntun
- · membubuhkan arang di muka orang
- · memikul di atas bahu
- · mempertajam sanding
- · menabur bijan ke tasik
- · menahan jerat ditempat genting
- · menaikkan air ke gurun
- · menanak semua beras
- · menang jadi arang, kalah jadi abu
- · menangguk di air keruh
- · menanti kucing bertanduk
- · menari di ladang orang
- · mencabik baju di dada
- · mencabut harus dengan akar-akarnya
- · mencari jejak di air
- · mencari lantai terjungkat
- · mencari umbut di batu
- · mencari yang sehasta sejengkal
- · mencencang berlandasan, melompat bersitumpu
- · mencencang memampas, membunuh membangun
- · mencoreng arang di muka sendiri
- · mencubit paha sendiri barulah paha orang lain
- · mendapat pisang terkubak
- · menebas buluh serumpun
- · menepak nyamuk menjadi daki
- · menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri
- · menerka ayam dalam telur
- · mengabui mata orang
- · mengadu nasib
- · mengadu petah lidah
- · mengadu tuntung jarum
- · mengadu ujung jarum
- · mengadu ujung penjahit
- · mengambil puntung pemukul kepala
- · menggantang anak ayam
- · menggenggam erat, membuhul mati
- · menggenggam tak tiris
- · mengharap burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan
- · mengharapkan hujan turun, air di tempayan ditumpahkan
- · menghendaki kuda bertanduk
- · menjemur sementara hari panas
- · menjentik puru di bibir
- · menjerit bagai kucing biang
- · menjilat air liur sendiri
- · menjilat ludah di lantai
- · menjual petai hampa
- · menjunjung uban
- · menuhuk kawan seiring menggunting dalam lipatan
- · menunggu ara hanyut
- · menunjukkan ilmu kepada orang menetek
- · menyelam sambil minum air
- · menyelam tertumus seperti babi
- · merajuk air di ruang, hendak karam ditimba juga
- · merak mengigal di hutan
- · merdeka atau mati
- · mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak
- · mulut bau madu, pantat bau sengat
- · mulut bicara, badan binasa
- · mulut kapuk dapat ditutup
- · mulut manis kucandan murah
- · mulut manis mematahkan tulang
- · mulut terdorong, emas tantangannya
- · mulutmu harimaumu
- · mumbang ditebuk tupai
- · murah di mulut mahal di timbangan
- · musang berbulu ayam
- · musang terjun, lantai terjungkat
- · musuh dalam selimut
- · musuh jangan diadang, selisih jangan dicari
- · nafas tak sampai ke hidung
- · nan lurah juga diturut air
- · nasi sama ditanak, kerak dimakan seorang
- · nasi sudah menjadi bubur
- · nasi tak dingin, pinggan tak retak
- · nasib sabut terapung, nasib batu tenggelam
- · neraca palingan bungkal, hati palingan Tuhan
- · neraca yang palingan, bungkal yang piawai
- · niat hati nak getah bayan, sudah tergetah burung serindit
- · nibung bangsai bertaruk muda
- · nyamuk mati gatal tak lepas
- · obat jauh penyakit hampir
- · oleng seperti cupak hanyut
- · ombak yang bersabung, baru dikenal siapa kawan siapa lawan
- · ombak yang kecil jangan diabaikan
- · ombaknya kedengaran tapi pasirnya belum kelihatan
- · orang berdendang dipentasnya, orang beraja di hatinya
- · orang bersiselam, awak bertimba
- · orang haus diberi air, orang mengantuk disorongkan bantal
- · orang karam di laut, awak karam di darat
- · orang kaya suka dimakan, orang elok selendang dunia
- · orang muda menanggung rindu, orang tua menanggung ragam
- · orang penggamang mati jatuh, orang pencemas mati hanyut
- · orang terpegang pada hulunya, kita terpegang pada matanya
- · orang yang runcing tanduk
- · padam menyala, tarik puntung
- · padi ditanam tumbuh lalang
- · padi masak, jagung mengupih
- · pahit jangan lekas dimuntahkan manis jangan lekas ditelan
- · panas mentari di kepala orang banyak, panas hati dirasa sendiri
- · panas mentari setahun, dihapuskan hujan sehari
- · panci mengatakan belanga hitam
- · pandai berminyak air
- · pandai-pandai meniti buih, selamat badan di seberang
- · panjang jalan karena di turut, besar jalan karena dilalui
- · parang gabus menjadi parang besi
- · patah lidah alamat kalah
- · patah tongkat, berjermang
- · patah tumbuh hilang berganti
- · payah dilamun ombak, tercapai juga tanah tepi
- · pecah menanti sebab, retak menanti belah
- · pecak boleh dilayangkan, bulat boleh digulingkan
- · pegang kepala, ekor tak berdaya
- · pejatian awak, pantangan orang
- · pekak-pekak badak
- · pelabur habis Palembang tak jauh
- · pelanduk di tengah cerang
- · pelanduk lupakan jerat, jerat tak melupakan pelanduk
- · pembuat periuk bertanak di tembikar
- · pena lebih tajam daripada pedang
- · pencegahan lebih baik daripada pengobatan
- · pepat di luar, rancung di dalam
- · perang habis pencak teringat
- · pesan berturuti, petaruh bertunggu
- · pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna
- · pikir itu pelita hati
- · pilin jering hendak berisi
- · pindah ke negeri cacing
- · pinjaman kayu ara
- · pipit berperang lawan garuda
- · pipit jantan tidak bersarang
- · pipit sama pipit, enggang sama enggang
- · pipit tuli makan di hujan, hendak dihalau kain basah, tidak dihalau padi habis
- · potong hidung rusak muka
- · potong kambing, nangka makan
- · pucuk bulat dalam negeri
- · pucuk dicinta ulam tiba
- · pucuk diremas dengan santan, urat direndam dengan tengguli, namun peria pahit juga
- · pucuk layu disiram hujan
- · pukat sudah terijuk
- · pukul anak sindir menantu
- · punggung parang pun jika diasah menjadi tajam
- · putih tapak lari
- · putus tali tempat bergantung, terban tanah tempat berpijak
- · qur'an adalah dasar hidup orang Minang
- · racun diminum haram tak mabuk
- · raja adil raja disembah, raja lalim raja disanggah
- · rajin pangkal pandai
- · rasa air ke air, rasa minyak ke minyak
- · rawe-rawe rantas malang-malang putung
- · rebung tiada jauh dari rumpunnya
- · rekah tidak, rekat pukah
- · rendah gunung, tinggi harapan
- · rezeki musang tak akan didapat elang
- · ringan sama dijinjing, berat sama dipikul
- · rumah besar perabung perak
- · rumah besar perabung upih
- · rumah sudah, tukul pahat berbunyi
- · rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri
- · rupa boleh diubah, tabiat dibawa mati
- · rupa harimau, hati tikus
- · rupa seperti pulut, bila dimasak berderai
- · rusak anak oleh menantu
- · rusak badan karena penyakit, rusak bangsa karena laku
- · sabung selepas hari petang
- · sakit menimpa, sesal terlambat
- · salah bunuh memberi bangun, salah cencang memberi pampas
- · salah langkah surut kembali
- · salah makan memuntahkan, salah tarik mengembalikan
- · sambil berdendang biduk hilir
- · sambil berdiang nasi masak
- · sambil berlayar sambil menampan
- · sambil menyelam minum air
- · sambil menyuruk, galas lalu
- · sampan ada pengayuh tidak
- · sarak serasa hilang, bercerai serasa mati
- · satu orang makan nangka, semua kena getahnya
- · sawah berpematang, ladang berbintalak
- · sayang akan garam sececah, kerbau seekor dibusukkan
- · sayang-sayang buah kepayang, dimakan mabuk dibuang sayang
- · sayangkan anak tangan-tangani, sayangkan istri tinggal-tinggalkan
- · sayangkan kain, buangkan baju
- · seayun bagai berbuai
- · sebab buah dikenal pohonnya
- · sebagai abu di atas tanggul
- · sebagai anjing terpanggang ekor
- · sebagai gagak pulang ke benua
- · sebagai melihat asam
- · sebelum ajal berpantang mati
- · sebesar-besar bumi ditampar tak kena
- · sebingkah tanah terbalik, sebatang pohon rebah
- · seciap bagai ayam, sedencing bagai besi
- · sedepa jalan ke muka, setelempap jalan ke belakang
- · sedia payung sebelum hujan
- · sedikit bubur banyak sendoknya
- · sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit
- · sedikit hujan banyak yang basah
- · seekor kerbau berkubang, semua kena lulutnya
- · segan bergalah, hanyut serantau
- · seguru, seilmu, jangan mengganggu
- · sehampir-hampir tepi kain, hampir juga tepi bebat
- · sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain
- · seidas bagai benang, sebentuk bagai cincin
- · seiring bertukar jalan
- · sejelek-jelek pemimpin pasti punya anak buah, sebaik-baik pemimpin pasti punya musuh
- · sejengkal jadi sehasta
- · sekali air besar, sekali tepian berubah
- · sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya
- · sekali melempar batu, dua burung yang kena
- · sekali membuka pura, dua tiga utang terbayar
- · sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui
- · sekali tepuk dua lalat
- · sekerat ular, sekerat belut
- · selama air hilir, selama gagak hitam
- · semut-semut selalu bekerja sama dalam segala kegiatan
- · sendok berdegar-degar, nasi habis budi dapat
- · sendok besar tak mengenyang
- · sendok dan periuk lagi berantuk
- · senjata makan tuan
- · seorang makan cempedak, semua kena getahnya
- · sepandai-pandai membungkus yang busuk berbau juga
- · sepandai-pandai tupai meloncat, jatuh juga
- · sepanjang-panjang tali tidak sepanjang mulut orang
- · sepasin dapat bersiang
- · seperti Belanda minta tanah
- · seperti abu di atas tunggul
- · seperti air dengan kolam
- · seperti air di daun talas
- · seperti air pembasuh tangan
- · seperti anai-anai bubus
- · seperti anak ayam kehilangan induk
- · seperti anak sepat ketohoran
- · seperti anak yang baru dibedung
- · seperti anjing bercawat ekor
- · seperti anjing berebut tulang
- · seperti anjing berjumpa pasir
- · seperti anjing beroleh bangkai
- · seperti anjing dengan kucing
- · seperti anjing digosok kepala, menjungkit ekor
- · seperti anjing kedahuluan
- · seperti anjing mengunyah tulang
- · seperti antah di tepi gantang, masuk tak genap keluar tak ganjil
- · seperti api dalam sekam
- · seperti api makan ladang kering
- · seperti aur ditarik sungsang
- · seperti ayam beranak itik
- · seperti ayam beroleh ubi
- · seperti ayam dimakan tungau
- · seperti ayam gadis bertelur
- · seperti ayam mengarang telur
- · seperti ayam pulang ke pautan
- · seperti ayam termakan rambut
- · seperti ayam, kais pagi makan pagi, kais petang makan petang
- · seperti bangau di ekor kerbau
- · seperti belut jatuh ke lumpur
- · seperti berdiang di abu dingin
- · seperti berjejak diatas bara
- · seperti berlindung di balik sehelai daun
- · seperti biduk dikayuh hilir
- · seperti birah tidak berurat
- · seperti birah tumbuh di tepi lesung
- · seperti bisai makan sepinggan
- · seperti buah masak seulas
- · seperti bujang jolong bekerja, gadis jolong bersubang
- · seperti bujang jolong berkeris
- · seperti buku gaharu
- · seperti bulan dipagar bintang
- · seperti bunga kembang setaman
- · seperti cacing kepanasan
- · seperti cendawan di musim hujan
- · seperti diiris-iris dengan sembilu
- · seperti ditempuh gajah lalu
- · seperti elang menyongsong angin
- · seperti emas yang baru diupam
- · seperti embun di atas daun
- · seperti embun di ujung rumput
- · seperti gergaji bermata dua
- · seperti gunting makan di ujung
- · seperti harimau menyembunyikan kuku
- · seperti hujan balik ke langit
- · seperti ikan dalam air
- · seperti ikan dalam belanga
- · seperti itik mendengarkan guntur
- · seperti itik pulang petang
- · seperti jamur di musim hujan
- · seperti janggut pulang ke dagu
- · seperti jentayu rindukan hujan
- · seperti katak dalam tempurung
- · seperti katak hendak jadi lembu
- · seperti kelapa sompong
- · seperti kerbau dicucuk hidung
- · seperti kucing lepas senja
- · seperti lalat mencari puru
- · seperti lipas kudung
- · seperti membakar lalang
- · seperti menampalkan kersik ke buluh
- · seperti menatang minyak penuh
- · seperti mendapat durian runtuh
- · seperti menggantang asap
- · seperti menggenggam bara, terasa hangat dilepaskan
- · seperti menghasta kain sarung
- · seperti menghela rambut di tepung, rambut tak putus, tepung tidak terserak
- · seperti meniup api di atas air
- · seperti negeri dialahkan garuda
- · seperti nyawa ayam
- · seperti orang buta baru melek
- · seperti orang buta kehilangan tongkat
- · seperti orang darat jolong menurun
- · seperti padi hampa, kepalanya mencongak
- · seperti pinang dibelah dua
- · seperti pinang pulang ke tampuknya
- · seperti pipit menelan jagung
- · seperti rusa masuk kampung
- · seperti sayur dengan rumput
- · seperti sayur tidak berbumbu
- · seperti seludang menolak mayang
- · seperti sirih pulang ke gagangnya
- · seperti talam dua muka
- · seperti telur di ujung tanduk
- · seperti tidak berjejak di bumi
- · seperti tikus jatuh ke beras
- · seperti udang dipanggang
- · seperti ular dicubit ekor
- · seperti ular kena palu
- · seperti unta menyerahkan diri
- · sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga
- · sepuluh batang bertindih yang di bawah juga yang kena
- · sepuluh jung masuk pelabuhan, anjing bercawat ekor jua
- · serigala berbulu domba
- · seringgit dua kupang
- · sesak alam tempat diam, tak berbumi tempat tegak
- · sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna
- · sesat di ujung jalan surut ke pangkal jalan
- · sesat surit terlangkah kembali
- · sesayat sebelanga juga
- · sesungguhpun kawat yang dibentuk, ikan yang di laut yang diadang
- · setajam-tajam pisau, masih lebih tajam lidah
- · setali tiga uang
- · setinggi-tinggi bola melambung, jatuhnya ke tanah jua
- · setinggi-tingginya bangau terbang, akhirnya ke pelimbahan juga
- · sia-sia menggiring angin, terasa ada tertangkap tidak
- · sia-sia utang tumbuh
- · siang bermatahari, malam berbulan
- · siang berpanas, malam berembun
- · siapa berkotek, siapa bertelur
- · siapa cepat boleh dapat, siapa kemudian putih mata
- · siapa melompat, siapa patah
- · siapa yang kena cubit, itulah yang merasa sakit
- · siapa yang mau mengaku berak di tengah jalan
- · siapa yang menabur angin, akan menuai badai
- · siapa yang menggali lubang, akan terperosok lubang sendiri
- · sidingin tampal di kepala
- · sigai sampai ke langit
- · silap mata, pecah kepala
- · sirih pulang ke gagang, pinang pulang ke tampuk
- · sudah beruban baru bergaum
- · sudah besar maka hendak melanda
- · sudah biasa makan emping
- · sudah busuk maka dipeda
- · sudah buta baru celik
- · sudah gaharu cendana pula, sudah tahu bertanya pula
- · sudah jadi abu arang
- · sudah jatuh, tertimpa tangga pula
- · sudah ke tengah makan api
- · sudah makan baru bismillah
- · sudah masuk ke dalam mulut harimau
- · sudah memakai adat
- · sudah seayun bagai berbuai
- · sudah tahu peria pahit
- · sudah terantuk baru tengadah
- · surga berada di telapak kaki ibu
- · susu di dada tak dapat dielakkan
- · tabuhan meminang anak laba-laba
- · tahan jerat sorong kepala
- · tahu di angin berkisar
- · tahu di angin turun naik
- · tahu makan, tahu simpan
- · tajam pisau karena diasah
- · tak ada api, masakan ada asap
- · tak ada gading yang tak retak
- · tak ada guruh bagi orang pekak, tak ada kilat bagi orang buta
- · tak ada rotan, akar pun jadi
- · tak ada tolak angsurnya
- · tak ada umpat yang membunuh, tak ada puji yang mengenjang
- · tak air hujan ditampung
- · tak air telang dipancung, tak emas bungkal diasah
- · tak berorang di air
- · tak bisa menari dikatakan lantai yang berjungkit
- · tak dapat tanduk, telinga dipulas
- · tak emas bungkal diasah
- · tak kayu jenjang dikeping
- · tak kenal maka tak sayang
- · tak lalu dandang di air, di gurun ditanjakkan
- · tak lekang karena waktu
- · tak pandai menari dikatakan lantai yang terjungkat
- · tak tentu hilir mudiknya
- · takkan dua kali orang tua kehilangan tongkat
- · takkan harimau makan anaknya
- · takkan lari gunung dikejar
- · takut akan hantu, lari ke pandam
- · takut titik, lalu tumpah
- · takutkan tuma, kain di badan dibuang
- · tali berlembar empat, bagai tungku sejerangan
- · tali jangan putus kaitan jangan sekah
- · tali yang tiga lembar itu tak suang-suang putus
- · tambah air tambah sagu
- · tampan sudah, langgam terbawa
- · tampuk bertangkai
- · tanaman padi yang belum siap dipanen, mereka menundukan kepala mereka
- · tangan mencencang bahu memikul
- · tangguk lerek dengan bingkainya
- · tangguk rapat, keruntung bobos
- · telah berurat berakar
- · telah dapat gading bertuah, tanduk kerbau mati terbuang
- · telah dijual maka dibeli
- · telah jadi air
- · telunjuk lurus kelingking berkait
- · terajak pada orang yang enggan
- · terajar pada banteng pincang
- · terapung tak hanyut, terendam tak basah
- · teras terunjam, gubal melayang
- · terbang bertumpu, hinggap mencengkam
- · terbulang ayam betina
- · tercabut lidah mati
- · tercacak seperti lembing tergadai
- · tercekau pada ikan bersengat
- · tercengang puar bergerak andilau
- · tergolek pada tempat yang datar
- · terkatung macam biduk patah kemudi
- · terpegang di abu arang
- · terpegang di abu dingin
- · terpeluk biawak sial
- · terpijak benang arang, hitam telapak
- · tersabung di ayam betina
- · tersendeng-sendeng bagai sepat di bawah mengkuang
- · tertampi beras bubuk
- · tertangkup sama makan tanah, terlentang sama minum air
- · tertumbuk biduk dikelokkan, tertumbuk kata dipikiri
- · tertumpang biduk tiris
- · tiada beban dicari beban, pergi ke pulau batu digalas
- · tiada berorang di air
- · tiada buruk yang tiada elok
- · tiada elok yang tak buruk
- · tiada kuning oleh kunyit, tiada hitam oleh arang
- · tiada membesarkan air
- · tiba di dada dibusungkan, tiba di perut dikempiskan
- · tidak ada penderitaan, tidak akan mendapatkan
- · tidak berhati berjantung
- · tidak biduk karam sebelah
- · tidak dirauk menjeriau
- · tidak dua kali orang tua kehilangan tongkat
- · tidak ingat badan celaka, ingat amat badan binasa
- · tidak tahu antah terkunyah
- · tidak terindang dedak basah
- · tidur bertilam pasir
- · tidur berulam air mata
- · tinggi kayu ara dilangkahi, rendah bilang-bilang disuruki
- · tolak tangga, berayun kaki
- · tong kosong nyaring bunyinya
- · tongkat membawa rebah
- · tua-tua keladi, makin tua makin menjadi
- · tua-tua kelapa, makin tua makin berminyak
- · tuah anjing, celaka kuda
- · tuah tidak dapat direjan-rejan
- · tuak terbeli, tunjang hilang
- · tumbuk tanak terserah pada badan seorang
- · tunggang hilang berani mati
- · tunggang hilang tak hilang, tunggang mati tak mati
- · ubun masih bergerak sudah angkuh
- · udang dalam tangguk
- · udang di balik batu
- · udang hendak mengatai ikan
- · udang tak tahu dibungkuknya
- · ujung jari sambungan lidah
- · ular berkepala dua
- · ular bukan, ikan pun bukan
- · umpama anjing makan muntahnya
- · umur baru setahun jagung, darah baru setampuk pinang
- · untung ada, tuah tidak
- · untung sabut terapung, untung batu tenggelam
- · untung sepanjang jalan, malang sekejap mata
- · untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak
- · upah bidan pun tak terbayar
- · upah terterima, kerbau pincang
- · utang emas dapat dibayar, utang budi dibawa mati
- · utang sebelit pinggang
- · waktu adalah ilmu
- · walau kecil tampak kalau besar tak tampak
- · yang berkurap pembawa buluh, yang buta pengembus lesung
- · yang dijolok tidak dapat, penjolok tinggal di atas
- · yang dikandung berceceran, yang dicari tiada dapat
- · yang dipandang rupa, yang dimakan rasa
- · yang hampa biar terbang, yang bernas biar tinggal
- · yang menabur angin, akan menuai badai
- · yang menggali lubang, akan terperosok lubang sendiri
- · yang secupak takkan jadi segantang
- · yang terbujur lalu, yang terlintang patah
- · yang untut lain, yang mengasut lain
- Lihat pula Frekuensi
Sumber
[sunting]- Wiktionary:ProyekWiki bahasa Indonesia/Daftar peribahasa (dari KBBI, tidak termasuk kiasan/idiom: ~1600 peribahasa unik)
- q:Peribahasa Indonesia [1]