Lompat ke isi

Indeks:Bahasa Indonesia/Peribahasa

Dari Wikikamus bahasa Indonesia, kamus bebas

Daftar peribahasa, (perumpamaan, amsal, adagium, dsb.) bahasa Indonesia berdasarkan a.l. KBBI [tidak termasuk Kategori:id:Istilah kiasan‎ atau idiom]: (~1597 unik, ~2035 dengan variasi)

(seperti) abu di atas tanggul
tidak tetap kedudukannya (sewaktu-waktu dapat dipecat dsb)
adakah buaya menolak bangkai
orang jahat akan berbuat jahat kalau ada kesempatan
adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah
pekerjaan (perbuatan) hendaklah selalu mengingat aturan adat dan agama (jangan bertentangan satu dengan yang lain)
adat dagang tahan tawar
sudah biasa bahwa barang dagangan boleh ditawar
adat diisi, janji dilabuh
adat harus dijalankan, persetujuan harus ditepati
adat diisi, lembaga dituang
hendaklah segala sesuatu dilakukan menurut adat kebiasaan / aturan yang lazim
adat hidup tolong-menolong, syariat palu-memalu
dalam kehidupan sehari-hari harus saling menolong, dalam agama saling membantu
adat pasang berturun naik
keadaan yang selalu berubah-ubah, terutama tentang kekayaan atau kedudukan seseorang
adat periuk berkerak, adat lesung berdekak
jika seseorang ingin beroleh keuntungan dalam satu pekerjaan, hendaklah ia dapat menanggung kesusahan
adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung
segala sesuatu ada tata caranya
adat teluk timbunan kapal
biasanya orang yang berpengaruh (berkuasa dsb) menjadi tempat orang meminta pertolongan (untuk menyelesaikan perkara dsb)
agih-agih kungkang
terlampau murah hati sehingga menderita kesusahan
(seperti lebah) mulut membawa madu, pantat membawa sengat (mulut bau madu, pantat bawa sengat; mulut disuapi pisang, pantat dikait dengan onak; mulut manis, hati berkait))
orang yang manis mulut/tutur katanya, tetapi hati busuk/berbahaya (jahat) maksudnya
(seperti) air basuh tangan
sesuatu yang mudah didapat
air beriak tanda tak dalam (beriak tanda tak dalam, berguncang tanda tak penuh; berkocak tanda tak penuh)
orang yang banyak bicara/cakap (sombong dsb), biasanya tidak berisi (kurang ilmunya); orang yang suka menyombong pertanda kurang dalam pengetahuannya
(umpama) air digenggam tiada tiris
hal orang yang sangat kikir, tidak sedikit pun terbuka tangannya untuk menolong orang yang sengsara
air tenang menghanyutkan
orang yang pendiam, tetapi banyak pengetahuannya
air besar batu bersibak
persaudaraan (keluarga) menjadi cerai-berai apabila terjadi perselisihan
air cucuran atap jatuh ke pelimbahan juga (ke mana tumpah hujan dari bubungan, kalau tidak ke cucuran atap)
anak akan menurut sifat atau teladan orang tuanya; biasanya sifat anak menurut teladan orang tuanya
air di daun keladi (daun keladi dimandikan)
sukar diajar atau dinasihati
(bagai) air di daun talas
selalu berubah-ubah (tidak tetap pendirian)
air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam
tidak enak makan dan minum (karena terlalu sedih dsb)
(bagai) air ditarik sungsang
melakukan sesuatu yang menjadi sukar karena salah jalan
air jernih ikannya jinak
negeri yang serba teratur dengan penduduknya yang serba baik, baik pula budi bahasanya
air lalu terkubak tohor
uang yang diterimanya lekas habis untuk membayar utang dsb
air susu dibalas dengan air tuba
perbuatan baik dibalas dengan perbuatan jahat
tak air talang dipancung
tidak segan melakukan apa saja untuk mencapai maksudnya
akal akar berpulas tak patah
orang yang sudah pandai tidak mudah kalah dalam perbantahan
akal tak sekali tiba
tidak ada suatu usaha yang sekali terus jadi dan sempurna
akan dijadikan tabuh singkat, akan dijadikan genderang berlebih
serba tanggung
akidah disangka batu
merasa terhina karena salah sangka
alah bisa karena biasa, alah bisa oleh biasa, alah bisa tegal biasa
  1. segala kesukaran dsb tidak akan terasa lagi sesudah biasa (sesuatu yang sukar, kalau sudah biasa dikerjakan, tidak terasa sukar lagi)
  2. teori dikalahkan praktik; pengalaman praktik lebih baik daripada teori
  3. kalah kepandaian oleh latihan
alah di rumpun betung
kekalahan yang tidak memuaskan pihak yang kalah
alah limau oleh benalu
orang yang merugikan atau menguasai orang atau tempatnya menumpang; orang yang lama terdesak oleh orang yang baru
alah main, menang sarak, alah sabung, menang sorak
biarpun kalah main asal kehormatan diri terpelihara; biarpun kalah, masih tinggi juga cakapnya
alah membeli, menang memakai, kalah membeli, menang memakai
barang yang baik memang mahal harganya, tetapi dapat lama dipakai (biarpun harganya mahal, tetapi dapat dipakai lama karena mutunya baik)
alah menang tak tahu, bersorak boleh
perihal seseorang yang tidak ikut campur dalam dua pihak yang sedang berbantah, tetapi hanya ikut mengejek pihak yang telah tentu kalah
alang berjawab, tepuk berbalas
kebaikan dibalas dengan kebaikan, kejahatan dibalas dengan kejahatan
alang-alang berdawat biarlah hitam
jika mengerjakan sesuatu janganlah tanggung-tanggung
(bagai) alu pencungkil duri
melakukan sesuatu yang tidak mungkin berhasil
alur bertempuh, jalan berturut
dilakukan menurut adat (kebiasaan) yang lazim
ampang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit
sudah tidak dapat didamaikan lagi (tentang perselisihan); tidak mau berbalik; tidak dapat ditawar lagi (tentang aturan)
amra disangka kedondong
sesuatu yang baik disangka buruk
anak ayam kehilangan induk
ribut dan bercerai-berai karena kehilangan tumpuan
anak badak dihambat-hambat
dengan sengaja mencari bahaya
anak baik, menantu molek
mendapat keuntungan yang berlipat ganda
anak di pangku dilepaskan, beruk dalam rimba disusukan (disusui)
selalu membereskan (memikirkan) urusan orang lain, sedangkan urusan sendiri diabaikan
anak orang, anak orang juga
seseorang yang asing bagi kita akan tetap asing juga
anak sendiri disayangi, anak tiri dibengkengi
bagaimanapun adilnya seseorang, kepentingan sendiri juga yang diutamakan
(bagai) anak sepat ketohoran
berbaring bermalas saja
angan lalu, paham tertumbuk
suatu hal yang banyak halangannya meskipun tampaknya dapat dilakukan dengan mudah; menurut pikiran (dugaan dsb) mungkin untuk dikerjakan, tetapi sukar pelaksanaannya (misal kekurangan alat atau syarat)
angan-angan menerawang langit
mencita-citakan segala sesuatu yang tinggi-tinggi
angan-angan mengikat tubuh
bersusah hati karena memikirkan yang bukan-bukan
angguk bukan, geleng ia
lain di mulut lain di hati
antah berkumpul sama antah, beras berkumpul sama beras (beras bersama beras; yang enggang sama enggang juga, yang pipit sama pipit juga; yang pipit sama pipit, yang enggang sama enggang; rasam minyak ke minyak, rasam air ke air)
  1. setiap orang selalu mencari orang yang setingkat atau sederajat
  2. lebih baik berkumpul (berjodoh dsb) dengan orang yang sama derajatnya (tingkatannya); bergolong-golong menurut derajat atau pangkat masing-masing; persahabatan (perjodohan) baru sempurna kalau sama tingkat derajatnya
  3. orang mencari (kembali kepada) golongannya masing-masing
ada angin, ada pohonnya(hujan berpohon, panas berasal)
segala hal ada asal mulanya (sebab-sebabnya)
angin berputar, ombak bersabung
sangat sulit (tentang perkara)
angin tak dapat ditangkap, asap tak dapat digenggam
rahasia tidak selamanya dapat disembunyikan, akhirnya akan terbuka juga
angkuh terbawa, tampan tinggal
baik rupanya, tetapi tidak baik sikapnya (olok-olok kepada orang yang pesolek)
(bagai) anjing beranak enam
kurus sekali
(seperti) anjing bercawat ekor
pergi atau menghindar karena malu dsb
anjing ditepuk menjungkit ekor
orang hina (bodoh, miskin, dsb) kalau mendapat kebesaran menjadi sombong
anjing kembali lagi ke muntahnya, babi kembali lagi ke kubangannya
anjing menyalak di ekor gajah (anjing menyalak di pantat gajah)
orang hina (lemah, kecil) hendak melawan orang berkuasa
(seperti) anjing terpanggang ekor
mendapat kesusahan yang amat sangat sehingga tidak keruan tingkah lakunya
antan patah, lesung hilang
kemalangan yang bertimbun-timbun; tertimpa berbagai musibah (kecelakaan; kesusahan)
(seperti) antan pencungkil duri
pekerjaan atau usaha yang sia-sia
apa gunanya kemenyan sebesar tungku kalau tidak dibakar
tidak ada gunanya ilmu pengetahuan yang disimpan saja kalau tidak diajarkan kepada orang lain atau tidak dipraktikkan (tidak dimanfaatkan)
apa yang kurang pada belida, sisik ada tulang pun ada
orang yang berkecukupan, tidak ada yang kurang padanya
(seperti) api dalam sekam
hal-hal tidak baik yang tidak tampak
(seperti) api makan sekam
perasaan cinta kasih (dendam dsb) yang tersembunyi
api padam, puntung berasap
perkara yang sudah putus, tetapi timbul lagi
api padam, puntung hanyut
sudah habis (tamat) benar-benar
(laksana) apung-apung di tengah laut, dipukul ombak jatuh ke tepi
orang yang belum mantap kedudukannya atau belum bernasib baik dalam mengadu untung
arang habis, besi binasa
pekerjaan yang telah banyak menghabiskan tenaga dan biaya, tetapi hasilnya tidak ada
arang dibasuh air mawar, tiada akan putih (arang dibasuh air mawar takkan putih)
tabiat orang yang dasarnya sudah buruk, tidak akan dapat diperbaiki lagi
sudah arang-arang, hendak minyak pula
sesudah dicemarkan nama seseorang, hendak bermanis-manis pula kepada orang itu
asal ada kecil pun pada
kalau tidak mendapat banyak, sedikit pun cukup
asal ada sama di hati, gajah terantai boleh dilepaskan
kalau sudah ada persetujuan, apa pun halangannya dapat diatasi
asal ayam pulang ke lumbung, asal itik pulang ke pelimbahan
tabiat orang tidak akan berubah
asal berinsang, ikanlah
tidak pilih-pilih (pekerjaan, makanan, perempuan, dsb)
asal menugal adalah benih
setiap perbuatan tentu akan ada hasilnya (ada yang memperhatikan)
asam di darat, ikan di laut bertemu dalam belanga (garam di laut, asam di gunung bertemu dalam belanga; ikan di laut, asam di gunung bertemu dalam belanga)
laki-laki dan perempuan kalau jodoh bertemu juga akhirnya; biarpun tinggal berjauhan, kalau sudah jodoh akan menjadi suami istri juga
asing lubuk, asing ikannya
lain daerah, lain adatnya
asing maksud, asing sampai
tidak sesuai dengan yang diharapkan
atap rumbia, perabung upih ((rumbia/ijuk)
barang yang baik bercampur dengan barang yang buruk
aur ditanam, betung tumbuh
mendapat untung (laba) banyak
aur ditarik sungsang
banyak sangkut-pautnya sehingga susah dilaksanakan
awak yang payah membelah ruyung, orang lain yang beroleh sagunya
kita yang berusaha dan bersusah payah, tetapi orang lain yang mendapat faedahnya
(umpama) ayakan dawai
pekerjaan yang dilakukan dengan tidak cermat
ayam bertelur di padi
hidup senang dan mewah
(sebagai) ayam diasak malam
tidak berdaya lagi
(bagai) ayam dibawa ke lampok
keheranan melihat sesuatu
ayam ditambat disambar elang
malang sekali; bernasib buruk
ayam hitam terbang malam
sukar ketahuan (tentang perkara dsb)
ayam putih terbang siang
mudah ketahuan (tentang perkara dsb)
ayam laga sekandang
berkelahi atau bertengkar dengan keluarga sendiri atau teman seperguruan
(seperti) ayam pulang ke pautan; belut pulang ke lumpur; burung gagak pulang ke benua; ikan pulang ke lubuk; janggut pulang ke dagu; misai pulang ke bibir; pinang pulang ke tampuknya; sirih pulang ke gagang)burung gagak pulang ke benua; ikan pulang ke lubuk; janggut pulang ke dagu; misai pulang ke bibir; pinang pulang ke tampuknya; sirih pulang ke gagang)
  1. kena/sudah pada tempatnya; sudah cocok benar
  2. telah kembali/pulang ke tempat (asalnya) yang diinginkan (disenangi, dicintainya)
  3. keadaan dan sifatnya tetap saja meskipun telah jauh merantau
  4. sudah pada tempatnya; kembali seperti semula
babi merasa gulai
menyama-nyamai orang besar (kaya)
badak makan anak
ayah membuang anaknya karena takut akan musnah kebesarannya (pada raja-raja zaman dahulu)
bagaimana bunyi gendang, begitulah tarinya
menurut segala perintah untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
bagaimana ditanam, begitulah dituai
seseorang akan mendapat balasan seperti yang diperbuatnya; tiap-tiap orang berbuat jahat, jahat pula balasannya, demikian pula kebalikannya
bahasa menunjukkan bangsa
budi bahasa atau perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang (baik buruk kelakuan menunjukkan tinggi rendah asal atau keturunan)
baik berjagung-jagung sementara padi belum masak
lebih baik dipakai dulu yang ada sementara yang baru belum didapatkan
baik rupa sepemandangan, baik bunyi sependengaran
cocok; seia sekata
bajak patah, banting terambau
menderita kecelakaan bertimpa-timpa
bajak selalu di tanah yang lembut
orang yang selalu menderita adalah orang yang lemah
bajak sudah terdorong ke bancah
sudah terlanjur (tidak dapat kembali)
baji dahan membelah dahan
memboroskan harta tuannya
baju indah dari balai, tiba di rumah menyarungkan
hukuman sudah diputuskan dan tidak boleh dibanding lagi
bakar tidak berbau
maksud jahat yang tersembunyi
bala lalu dibawa singgah
sengaja mencari kesusahan (kecelakaan)
(bagai) balam dengan ketitir
perihal dua orang yang selalu bertengkar, masing-masing membanggakan dirinya
ada bangkai, ada hering
jika ada perempuan lacur, banyak laki-laki yang datang
(kalau) bangkai galikan kuburnya, kalau hidup sediakan buaiannya
lebih baik menunggu dengan tenang apa yang akan terjadi, lalu mempertimbangkan langkah apa yang akan diambil
banyak orang, banyak ragamnya
tiap-tiap orang mempunyai pendapat (kemauan) sendiri-sendiri
barang siapa menggali lubang, ia akan terperosok ke dalamnya
siapa yang berniat (berbuat) jahat terhadap orang lain akan mendapat kecelakaan sendiri
barang siapa yang berketuk ialah yang bertelur
siapa yang merasa tersindir, dialah yang berbuat seperti yang disindirkan itu
barang tergenggam jatuh terlepas
sesuatu yang sudah dikuasai (dimiliki), terlepas lagi (menderita kemalangan)
sudah basah kehujanan
mendapat kemalangan ganda
batang betung beruas-ruas
sangat jujur; lurus hati
(seperti) batang mengkudu, dahulu dengan bunga
perihal orang yang mau lekas marah sebelum diketahui benar kesalahan orang yang hendak dimarahinya itu
batu hitam tak bersanding
tampaknya lemah lembut, tetapi keras hatinya (sukar mengalahkannya, melawannya, dsb)
(bagai) batu jatuh ke lubuk
hilang lenyap (orang yang meninggalkan tempat)
bau busuk tidak berbangkai
celaan (fitnah dsb) yang tidak benar
(seperti) baung dipukul
menjerit-jerit
baunya setahun pelayaran
berbau busuk sekali
bayang-bayang disangka tubuh
mengharapkan sesuatu yang belum pasti
bayang-bayang sepanjang badan
tepat benar menurut keadaannya (harapannya, kemampuannya, dsb)
bayang-bayang tidak sepanjang badan
berbuat sesuatu yang melebihi dari (tidak sesuai dengan) kemampuannya
tak beban batu digalas (tiada beban batu digalas; tiada beban mencari beban)
sudah senang mencari kesusahan (kesukaran);
beban berat senggulung batu
tanggungan yang sangat berat; melakukan pekerjaan yang berat dan sukar, sedangkan alat untuk melaksanakannya atau membantunya kurang baik
becermin di air keruh
mencontoh perbuatan yang kurang baik
belakang parang lagi jika diasah niscaya tajam
sebodoh-bodohnya orang, jika berusaha dan belajar akan menjadi pandai
(jika) belalang ada seekor, jika emas ada miang
segalanya ada aturannya sendiri
belalang dapat menuai
dapat keuntungan tanpa disengaja
belalang hendak menjadi elang (buntat hendak jadi kemala; katak hendak jadi lembu; keledai hendak dijadikan kuda; cacing hendak menjadi naga; cacing menjadi ular naga; pacet hendak menjadi ular; pijat-pijat menjadi kura-kura)
orang hina (miskin, bodoh, rendah, dsb.) hendak menjadi/menyamai/berlaku seperti orang besar (kaya, pandai, terhormat, dsb.); tidak tahu diri (congkak, sombong); berharapkan yang bukan-bukan
belanak bermain di atas karang
ombak besar (sehingga ikan belanak yang biasanya senang diam dalam pasir laut, naik ke permukaan laut)
(seperti Belanda minta tanah) diberi kuku, hendak menggarut (diberi berkuku, hendak mencekam; diberi berkuku, hendak mencengkam; diberi kuku, hendak mencengkam)
apabila seseorang diberi sedikit, ia mengajukan lebih banyak lagi; baru diberi kekuasaan sedikit, lalu hendak berbuat sewenang-wenang/sudah hendak menindas orang lain
(bagai) belut digetil ekor
lancar (cepat sekali)
(bagai) belut diregang
seseorang yang tinggi kurus
(bagai) belut kena ranjau (belut kena getah)
seseorang yang licik dan cerdik dapat juga tertangkap atau tertipu
benci akan mencit rengkiang disunu
sebab takut akan bahaya yang kecil, dibuanglah keuntungan yang banyak
(jika) benih yang baik jatuh ke laut, menjadi pulau
orang yang berketurunan baik, ke mana pun perginya akan bersifat baik juga
berair rongkong
mendapat rezeki (keuntungan)
beraja di hati, bersultan di mata (bersutan di mata; beraja di mata, bersultan di hati; raja di mata, sultan di hati)
menurutkan kemauan sendiri; orang yang suka berbuat sesuka/sekehendak hati sendiri dan sewenang-wenang
berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian
bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian
(seperti) beranak besar hidung
perihal seseorang yang sebentar-sebentar menengok atau memperlihatkan barang yang baru diperolehnya
belum beranak sudah ditimang (belum duduk belunjur dulu; belum duduk sudah belunjur; belum duduk sudah mengunjur)
sudah bergirang hati lebih dahulu sebelum tercapai apa yang dikehendaki/diinginkannya; terlampau cepat gembira sebelum maksud tercapai
beranak tiada berbidan
mendapat kesusahan (kecelakaan dsb) karena salahnya sendiri
berani hilang tak hilang, berani mati tak mati
melakukan pekerjaan hendaklah jangan tanggung-tanggung atau takut-takut
berani malu, takut mati
berani melakukan pekerjaan terlarang, setelah ketahuan baru menyesal
berani menjual, berani membeli (berani pegang, berani tanggung)
jika berani mengatakan (memerintahkan), hendaknya berani melakukan juga
berani sendok pengedang, air hangat direnanginya
perihal orang berani, tetapi bodoh
belum beranjur sudah tertarung (baru beranjur sudah tertarung)
belum (baru) akan dimulai sudah mendapat rintangan
berapa berat mata memandang, berat juga bahu memikul
betapapun menderita orang melihat, lebih menderita orang yang mengalami (kesusahan dsb)
berarak ke tebing
melakukan pekerjaan yang mendapatkan kecelakaan atau kerugian
berarak tidak berlari
melakukan sesuatu sebagaimana mestinya
tak beras antah dikisik
melakukan segala sesuatu asal maksud tercapai
tak ada beras yang akan ditanak
tidak ada kelebihan yang pantas dikemukakan
(ada) beras, taruh dalam padi
rahasia hendaklah disimpan baik-baik
telah berasap hidungnya
telah memperoleh keuntungan setelah lama menderita kekurangan
berat sama dipikul, ringan sama dijinjing (berat sepikul, ringan sejinjing)
bersama-sama dalam suka dan duka; baik buruk sama-sama ditanggung; persahabatan yang karib, baik dalam kesenangan maupun dalam kesusahan
telah berbau bagai embacang
telah mulai jelas (tentang suatu perkara)
tidak berbau telunjukmu (belum)
tak boleh jadi; mustahil begitu
berbilang dari esa, mengaji dari alif
jika mengerjakan/melakukan sesuatu hendaknya dimulai dari permulaan/menurut aturan
berbuat jahat jangan sekali, terbawa cemar segala ahli
jangan sekali-kali berbuat jahat karena nama baik keluarga akan terbawa-bawa menjadi buruk
berbukit di balik pendakian
lepas dari kesukaran yang satu mendapat kesukaran lain
bercekak henti, silat terkenang
buah pikiran yang sudah terlambat tidak ada gunanya
bercerai sudah, talak tidak
sudah berpisah, tetapi belum sah diceraikan
bercerai tidak bertalak (kalau bercerai tidak usah menjatuhkan talak)
pertalian suami-istri yang tidak sah
berdiang di abu dingin
tidak mendapat apa-apa (dari saudara, tuan rumah, dsb)
berebut lontong tanpa isi
berlomba-lomba memperoleh sesuatu yang tidak berguna
berebut temiang belah
berkelahi memperebutkan sesuatu yang tidak berharga
berebut temiang hanyut, tangan luka temiang tak dapat
dua orang yang memperebutkan sesuatu sampai luka-luka, tetapi tidak ada hasilnya
berendam sesayak air, berpaut sejengkal tali
hidup serba kekurangan; penghidupan yang sangat susah (serba kekurangan)
bergaduk diri, saku-saku diterbangkan angin
banyak membual, tetapi kantongnya kosong
bergantung di ujung kuku (bergantung pada rambut sehelai)
dalam keadaan yang sangat berbahaya; berada dalam keadaan yang sangat sulit (bahaya)
bergantung pada tali rapuh
menyandarkan hidupnya pada orang (jabatan, pekerjaan, dsb) yang lemah atau tidak tetap
bergantung tidak bertali (sehasta tali)
  1. perempuan yang ditinggalkan suaminya, tetapi tidak pula diceraikan;
  2. keadaan seorang gundik yang tidak sah
belum bergigi hendak mengunyah (belum bergigi hendak menggigit; belum berkuku hendak mencubit; belum punya kuku hendak mencubit; belum bertaji hendak berkokok; belum tegak hendak berlari)
  1. hendak melakukan sesuatu (menyombongkan diri, mencari-cari kesalahan orang, dsb.), tetapi belum ada sarananya (belum mempunyai kekuasaan, berilmu, kaya, dsb.)
  2. lekas-lekas hendak marah, sebelum mengetahui benar kesalahan orang yang hendak dimarahi; belum duduk sudah belunjur
berguru dahulu sebelum bergurau
belajar dahulu sebelum bersenang-senang
berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi
ilmu yang dituntut secara tidak sempurna, tidak akan berfaedah
berhakim kepada beruk
meminta keadilan (pertimbangan) kepada orang yang tamak/rakus niscaya akan rugi
berhati baja, berurat kawat
tabah dan keras hati
berhitung nasib peruntungan
membicarakan nasib
berjalan peliharakan kaki, berkata peliharakan lidah
ingat-ingat selalu dalam berbuat sesuatu
berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau
segala usaha hendaknya diselesaikan sampai tercapai/kepada maksudnya
berjalan selangkah, menghadap surut, berkata sepatah dipikirkan (berjalan selangkah, melihat surut)
  1. dalam berbuat sesuatu hendaklah kita mempertimbangkannya masak-masak; selalu ingat-ingat (hati-hati) dalam melakukan pekerjaan apa pun
  2. selalu ingat akan hari kemudian (tidak hanya memikirkan waktu sekarang saja)
berjanjang naik, bertangga turun
menurut derajat dan kedudukan masing-masing; menurut aturan yang lazim berlaku
berkain tiga hasta; berkain tak cukup sebelit pinggang; tak berkain sehelai benang; kain basah kering di pinggang; tinggal kelopak salak)
serba kekurangan (miskin sekali); sangat papa; sangat miskin
berkata peliharakan lidah
... tidak akan menghiraukan cemoohan orang
berkata siang melihat-lihat, berkata malam mendengar-dengar
jika hendak membicarakan sesuatu, harus selalu berhati-hati
berkata-kata dengan lutut
berkata-kata dengan orang bodoh
berkelahi dalam kepuk
hal yang sukar diselesaikan
berkelahi dalam mimpi
berlelah-lelah dengan sia-sia
berkelahi di ekor alahan
mempertengkarkan sesuatu yang sudah beres (selesai) atau yang kurang penting
berkemudi di haluan, bergilir ke buritan
orang yang menurut perintah istrinya atau orang sebawahnya
berkepanjangan bagai agam
perbuatan (perkataan) yang berlarut-larut
berkeras tidak berkeris
bertindak keras, tetapi tidak mempunyai kekuatan untuk mempertahankan diri
berkering air liur
perkataan (nasihat dsb) yang sia-sia
berketuk di luar sangkar, bertanam di luar pagar
mengemukakan keterangan (keberatan dsb) sesudah diputuskan
berkotakan betis (bernegerikan betis, berkubukan betis)
mengembara ke mana-mana (tidak tetap tempat tinggalnya)
berlaki anak semang
perempuan yang buruk kelakuannya
berlayar atas angin
mendapat bantuan atau sokongan orang lain
berlayar bernakhoda, berjalan dengan yang tua
setiap mengerjakan sesuatu hendaklah menuruti nasihat (petunjuk) orang yang ahli atau yang berpengalaman
berlayar menentang pulau (berlayar mengadang pulau, berlayar menuju pulau)
setiap usaha harus ada tujuannya
berleleran bagai getah di lalang
tidak keruan (tentang percakapan atau pembicaraan)
berlidah di lidah orang (bermulut di mulut orang)
hanya menurut perkataan orang saja; selalu meniru perkataan orang
tidak berluluk mengambil cekarau
mendapat untung tidak dengan bersusah payah
berlurah di balik pendakian
maksud lain yang tersembunyi
bermain air basah, bermain api lecur (bermain api letup, bermain pisau luka)
tiap pekerjaan (perbuatan) atau usaha ada susahnya atau akibatnya (risikonya)
bermalam di bawah nyiur pinang orang, kata orang diturut
hendaklah kita mengikuti adat-istiadat negeri yang kita tempati
berminyak biar licin (lecak)
tanggung-tanggung; setengah-setengah
berminyak mukanya
senang; gembira
bernapas ke luar badan
lebih percaya pada pendapat orang lain daripada percaya pada pendapat sendiri
berniaga di ujung lidah, lidah bercabang bagai biawak
orang (pandai) yang tidak jujur
beroleh badar tertimbakan
mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka
beroleh lumpur di tempat yang kering
mendapat kesusahan yang tidak disangka-sangka
berpaut sehasta tali
tidak dapat berbuat sekehendak hatinya
berpilin-pilin bagai kelindan
sudah menjadi satu benar, tidak dapat diceraikan lagi
bersaksi ke lutut
  1. menjadikan sahabat atau sanak saudara sendiri sebagai saksi
  2. minta nasihat kepada orang bodoh
bersalai tidak berapi
mengandung (hamil), tetapi tidak bersuami
bersandar di lemang hangat
berlindung kepada orang yang jahat (zalim dsb)
bersarak serasa hilang, bercerai serasa mati
seseorang yang sangat rindu karena perceraian dengan kekasihnya
bersawah seperempat piring, ke sawah sama dengan orang
orang miskin yang bertingkah laku sebagai orang kaya
berserah berkabilan
sudah memercayakan sesuatu kepada orang, tetapi masih mengawasinya juga (jadi, tidak percaya sungguh-sungguh)
bersesak-sesak bagai ular tidur
seseorang yang disesakkan, seperti ditagih utang berulang-ulang
bersesapan belukar
pekerjaan yang tidak sempurna
bersua alurnya
sesuai benar; cocok
bersua baji dengan matan (tahan baji oleh kelidai)
keras (berani, kuat) lawan keras (berani, kuat)
bersua beliung dengan sangkal
sesuai benar (karena sepaham dan setujuan)
bersukat darah, bertimbang daging (dengan)
berperang mati-matian (dengan)
bersuluh menjemput api
bertanya tentang sesuatu yang sudah diketahui
bersuluh tengah hari (lagi terang lagi bersuluh)
  1. perkara yang sudah nyata (terang)
  2. menyia-nyiakan uang (tenaga dsb)
bersurih bak sepasin, berjejak bak berkik, berbau bak embacang
ada tanda-tanda (bukti) yang nyata dan sah dalam suatu kejahatan; kejahatan yang telah ada buktinya yang sah
bertabur bijan ke tasik
membuang-buang uang (waktu dan tenaga)
bertali boleh dieret, bertampuk boleh dijinjing
ada tanda (bukti) yang jelas atau yang boleh dipegang teguh; perjanjian sudah erat dengan syarat-syaratnya
(bagai) bertanak di kuali
bermurah hati kepada orang lain sehingga mendatangkan kesusahan kepada diri sendiri
bertanam biji hampa
sia-sia; tidak dipedulikan
bertanam tebu di bibir
mengeluarkan kata-kata manis (untuk membujuk dsb); mengeluarkan perkataan yang manis-manis (memuji-muji dsb), tetapi mempunyai maksud yang kurang baik
bertandang ke surau
bertamu ke rumah orang dengan tidak mendapat jamuan apa-apa
bertandang membawa lapik
tamu yang berkunjung membawa bekal atau makanan sendiri ke tempat ia datang atau menumpang
bertanjak baru bertinjau
melakukan sesuatu sebagaimana mestinya
sudah bertarah, berdongkol pula
sesudah perkara yang satu dibereskan, timbul lagi perkara yang lain
berteduh di bawah betung
beroleh pertolongan yang tidak memadai/tidak mencukupi
bertemu beliung dengan ruyung (bertemu teras dengan beliung)
sama-sama kuat (tentang permusuhan); dua orang bertengkar yang sifatnya sama-sama keras
bertemu muka dengan tedung
bertemu (berharap-harap) antara dua orang yang sama-sama kuat (pandai)
bertemu ruas dengan buku
cocok (sesuai benar; serasi) karena memang sudah jodohnya (seorang laki-laki dengan perempuan)
bertenun sampai ke bunjainya
mengerjakan sesuatu harus sampai selesai
bertepuk sebelah tangan (bertepuk sebelah tangan tidak akan berbunyi; bertepuk sebelah tangan takkan berbunyi)
  1. kasih sayang yang datang dari sebelah pihak; tidak bersambut dengan baik, hanya dari sebelah pihak (tentang kebaikan atau cinta kasih)
  2. kasih sayang tidak mungkin datang dari satu pihak
(seperti) bertih direndang
berdetusan tidak henti-hentinya (bunyi senapan dsb)
bertiraikan banir
tidak mempunyai rumah
bertitah lalu, sembah berlaku
jika kehendak orang lain kita turut, kehendak kita pun akan diturut juga
bertohor air liur
sudah banyak memberi nasihat, tetapi tidak diindahkan
bertopang pangkal seia
berbantah dapat menjadi dasar mencapai persetujuan
bertunggul ditarah, kesat diampelas
sudah beres (tentang perselisihan)
sudah beruban, baru berguam
dikatakan kepada orang tua yang tingkah lakunya seperti orang muda
(bagai) beruk kena ipuh
menggeliat-geliat karena kesakitan dsb
(bagai) berumah di tepi tebing
selalu tidak aman hatinya
besar berudu di kubangan, besar buaya di lautan
tiap-tiap orang besar berkuasa di tempat atau di lingkungan masing-masing
besar bungkus tak berisi (tong kosong nyaring bunyinya)
orang yang besar cakap, tetapi kepandaiannya tidak ada
besar kapal, besar gelombang
makin tinggi pangkatnya atau makin besar perniagaannya, makin banyak pula risikonya
besar kayu, besar bahannya; besar kayu, besar dahannya (besar periuk, besar keraknya; besar periuk besar kerak)
banyak penghasilan/pendapatan (uang) banyak pula pengeluarannya/belanjanya; semakin banyak pendapatan, semakin banyak pula pengeluaran
besar pasak dari tiang
belanja lebih besar daripada pendapatan
besar senggulung daripada beban, besar pasak daripada tiang
besar belanja daripada pendapatan
besi baik dibajai (diringgiti)
barang yang sudah baik ditambah baik lagi
besi baik tiada berkarat (budi baik tak dilupakan)
perbuatan yang baik selamanya terpuji
(seperti) besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya
betung ditanam, aur tumbuh
mengharapkan sesuatu yang baik (menguntungkan), tetapi memperoleh yang sebaliknya
biang menanti tembuk
perkara yang hampir mendapat keputusan
biar dahi berluluk asal tanduk mengena
apa pun akan dilakukan asal maksud tercapai
biar kalah sabung asalkan menang sorak
biar harta habis asal hati senang (puas)
biar lambat laga, asal menang
biar lambat asal selamat
biar miskin asal cerdik, terlawan jua orang kaya
kebijakan itu lebih utama daripada kekayaan
biar putih tulang, jangan putih mata (lebih baik putih tulang, daripada berputih mata)
lebih baik mati daripada mendapat malu
biar singit, jangan tertiarap (biar tersengat, jangan tiarap)
hendaklah diusahakan supaya jangan terlanjur merugi dsb; jika mendapat kerugian (kesusahan dsb), hendaklah diikhtiarkan agar tidak terlalu rugi dsb; tidak apa-apa rugi sedikit, asal jangan habis sama sekali (hartanya)
biar sipi, jangan sesat (biar asal, jangan sesat)
jika telah menderita kerugian (kekalahan, kesusahan, dsb) hendaknya diusahakan supaya jangan terlampau menderita; biar rugi sedikit, asal jangan rugi banyak
biar telinga rabit, asal dapat bersubang
biar badan terasa sakit asal menjadi cantik
biar titik, jangan tumpah
biar rugi sedikit asal jangan rugi banyak
takut titik, lalu tumpah
karena segan merugi sedikit, jadi menderita kerugian besar
sudah biasa makan emping (biasa makan kerak; kenyang makan kerak)
  1. sudah banyak berpengalaman
  2. sudah biasa mengalami kesukaran
bibirnya bukan diretak panas
perkataannya (nasihatnya) tidak sia-sia
biduk lalu, kiambang bertaut
seperti dua orang bersaudara jika bertengkar akan lekas berbaik atau berkumpul kembali (seperti perselisihan antara sanak keluarga); orang yang berkelahi atau bertengkar yang akhirnya berbaik dan berkumpul kembali (tentang orang ramai berkumpul)
(ada) biduk serempu pula
tidak pernah merasa puas dengan apa yang ada, selalu menginginkan yang lain
biduk tiris menanti karam
sudah tidak tertolong lagi
(seperti) biji saga rambat di atas talam
tidak berpendirian tetap; selalu berubah
bingung tak dapat diajar, cerdik tak dapat diikuti
berlagak pandai (tidak mau mendengarkan nasihat orang)
bintang di langit boleh dibilang, tetapi arang di muka tak sadar
cela (kesalahan, keburukan, dsb) orang lain diketahui, tetapi cela sendiri tidak tahu
(seperti) birah tidak berurat
sangat malas (sebentar-sebentar berbaring dsb)
(seperti) birah tumbuh di tepi lesung
lekas subur (besar)
(seperti) bisai makan sepinggan
berpatutan (sesuai) benar
(sebagai) bisul hampir memecah
menghadapi suatu kesulitan yang hampir terhindar (hampir teratasi)
bodoh-bodoh sepat, tak makan pancing emas
meskipun bodoh, dapat juga memilih mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya
tak boleh bertemu roma
selalu berselisih (bertengkar dsb)
bondong air, bondong ikan
gerakan suatu perkumpulan selalu bergantung kepada kegiatan dan kecakapan pemimpinnya; orang banyak biasanya mengikuti jejak atau anjuran orang terkemuka (pemimpin)
(seperti) buah bemban masak
air mata yang jatuh berderai-derai
buah hati, cahaya mata
dikatakan tentang anak yang sangat disayang
(seperti) buah kedempung, di luar berisi di dalam kosong
orang yang sombong (banyak cakap), padahal tidak ada kelebihannya
buah manis berulat di dalamnya
perkataan yang manis-manis biasanya mengandung maksud yang kurang baik
buah tangisan beruk
gadis cantik yang menjadi idaman anak bujang
buaian diguncang, anak dicubit
perbuatan dan tutur kata yang baik untuk menutupi perbuatan atau maksud yang jahat
(seperti) bujuk lepas dari bubu
menghilang cepat setelah lepas dari bahaya
buka lampu, ambil isi (buka lampu, tampak isi)
jujur dan terus terang (dalam perundingan dsb)
bukan budak makan pisang
bukan orang yang dapat dipermainkan (ditipu)
bukan tanahnya menjadi padi
bukan tampannya yang akan menjadi orang baik-baik
bukit jadi paya
orang kaya (mulia) menjadi miskin (hina)
(seperti) buku gaharu
baru memperlihatkan keunggulannya apabila perlu
(bagai) bulan dengan matahari
sebanding; sesuai
(seperti) bulan kesiangan
muka yang sangat pucat; pucat dan lesu
bulan naik, matahari naik
mendapat untung di sana-sini
bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mupakat
kata sepakat dapat diperoleh melalui perundingan
bulat boleh digulingkan, pipih boleh dilayangkan
sudah sepakat benar; sudah putus mufakat
bulu mata bagai seraut jatuh
alis yang melengkung, runcing bentuknya dan bagus
bumi berputar, zaman beredar
keadaan zaman selalu berubah
bumi mana yang tak kena hujan
setiap orang berbuat salah
bumi tidak selebar daun kelor
dunia tidak sempit
(laksana) bunga dedap, sungguh merah berbau tidak
orang yang rupanya elok, tetapi tidak berbudi bahasa
bunga dipetik, perdu ditendang (bunganya dipersunting, pangkalnya diberaki)
hanya mau mengambil keuntungan saja (misal istri dikasihi, mertua dibenci)
bungkuk baru betul (buta baru celik)
orang hina (miskin) yang menjadi mulia (kaya) sehingga berbuat yang bukan-bukan
bungkuk kail hendak mengena
tipu muslihat untuk mencari keuntungan
bungkuk sejengkal tidak terkedang
tidak mau mendengar kata orang; keras kepala
(bagai) buntal kembung
bodoh dan sombong
(bagai) bunyi cempedak jatuh
bunyi seperti barang berat jatuh
bunyi perempuan di air
ramai (gaduh sekali)
(bagai) bunyi siamang kenyang
banyak bicara karena mendapat kesenangan
buruk muka cermin dibelah
karena aibnya (kebodohan/kesalahannya) sendiri, orang lain dipersalahkan; menyalahkan orang atau hal lain meskipun sebenarnya dia sendiri yang salah, bodoh, dsb
buruk perahu, buruk pangkalan
tidak sudi lagi menginjak rumah bekas istrinya atau tempat bekerja yang telah ditinggalkan
buruk-buruk embacang (embacang buruk kulit)
kelihatannya tidak baik (bodoh dsb), tetapi sebenarnya baik sekali (pandai)
burung terbang dipipis lada
sesuatu yang belum tentu diperoleh sudah dirancang pemakaiannya (sudah bersiap untuk bersenang-senang dengan sesuatu yang belum lagi diperoleh)
busuk kerbau, jatuh berdebuk
perbuatan yang kurang baik lambat laun akan ketahuan orang lain juga
telah busuk maka dipeda
berbuat sesuatu yang telah terlambat
buta baru celik (buta baru melihat)
menjadi sombong karena beroleh kekayaan (pangkat dsb)
buta kehilangan
dalam keadaan yang sangat sulit
(seperti) cacing kepanasan
tidak tenang, selalu gelisah (karena susah, malu)
cakap berdegar-degar, tumit diketing
banyak mulut, tetapi penakut
cakap berlauk, makan dengan sambal lada (cakap berlauk-lauk, makan dengan sambal lada)
cakapnya seperti orang berada, padahal sesungguhnya hidupnya serba kekurangan
campak bunga dibalas dengan campak tahi
memberi kebaikan dibalas dengan kejahatan
cangkat sama didaki lurah sama dituruni
sama-sama merasakan kesusahan atau kesenangan
cari umbut kena buku
mencari yang baik, mendapat yang buruk
carik-carik bulu ayam lama-lama bercantum juga
perkelahian sesama saudara itu akhirnya berbaik juga
cekel berhabis, lapuk berteduh
terlampau kikir itu tidak berfaedah sebab akhirnya harta kekayaan itu akan habis juga
cekur jerangau, ada lagi di ubun-ubun
masih sangat muda (belum berpengalaman)
(seperti) cembul dengan tutupnya (cembul dapat tutupnya; tumbu ketemu tutupnya; cincin dengan permata; dawat dengan kertas; (hidup sandar-menyandar umpama) aur dengan tebing; aur dengan rebung; beliung dengan asahan; birah dengan keladi; dulang dengan tudung saji; garam dengan asam; gerup dengan sisir; inai dengan kuku; keroncor dengan belangkas; kuku dengan daging (kuku dengan isi); kunyit dengan kapur; lepat dengan daun; santan dengan tengguli; tangguk lerek dengan bingkainya)
  1. cocok sekali; kena benar
  2. sangat karib (tentang persahabatan); perihal orang bersahabat yang setia dan saling menolong
  3. sangat serasi; pasangan yang sesuai benar; tidak pernah bercerai/sukar terceraikan; suami istri yang hidup rukun sampai tua; perihal orang berlaki istri yang berkasih-kasihan
  4. sudah sesuai benar (tentang pria dan wanita) dan tentu menjadi jodoh
  5. tidak dapat berpisah/dipisahkan antara satu dan yang lain
  6. mudah dan lekas mesra (bercampur, berpadu, bersetuju)
  7. menunjukkan hubungan yang rapat sekali, seolah-olah tidak dapat bercerai
cencang dua segerai
sekali jalan dua pekerjaan selesai
cencang putus, tiang tumbuk
putusan yang mengikat
cencaru makan pedang
pekerjaan yang lambat, tetapi hasilnya baik
(bak) cendawan di musim hujan
cepat kaki, ringan tangan
suka menolong
coba-coba menanam mumbang, kalau tumbuh sunting negeri (sunting = suri/turus) (dicoba-coba bertanam mumbang, moga-moga tumbuh kelapa)
  1. dicoba-coba mengusahakan sesuatu yang hasil, moga-moga menjadi besar dan mendatangkan hasil
  2. kerjakan terus, barangkali ada hasilnya kelak
condong ditumpil, lemah diaduk
orang yang dalam kesulitan uang dsb diberi pertolongan
condong yang akan menimpa
perbuatan yang mendatangkan celaka
condong yang akan menongkat, rebah yang akan menegakkan
pemimpin yang akan membantu anak buahnya kalau mereka dalam kesusahan
daging gajah sama dilapah, daging tuma sama dicecah
banyak sama banyak, sedikit sama sedikit; adil
dagunya lebah bergantung
dagu yang bagus
dahan pembaji batang
(orang kepercayaan yang) menyalahgunakan harta benda tuannya
dahi kiliran taji
dahi yang licin
dahi sehari bulan
dahi yang elok bentuknya
dahulu bajak daripada jawi
sesuatu yang patut didahulukan dikemudiankan dan sebaliknya; tidak menurut aturan yang biasa
dahulu sorak kemudian tohok
menggembar-gemborkan sesuatu yang belum terjadi (belum terbukti)
dahulu timah, sekarang besi
dikatakan tentang seseorang yang turun martabatnya (gengsinya atau kedudukannya); orang kaya yang telah habis harta bendanya
dalam laut boleh diajuk, dalam hati siapa tahu
apa yang tersembunyi di dalam hati seseorang tidak dapat kita ketahui
dalam rumah membuat rumah
mencari keuntungan untuk diri sendiri ketika bekerja pada orang lain
dangkal telah keseberangan, dalam telah keajukan
telah diketahui benar bagaimana isi hatinya (perangainya)
(bagai) dapat durian runtuh (mendapat durian runtuh; mendapat tebu rebah; dapat tebu rebah)
mendapat untung dengan tidak bersusah payah; mendapat untung yang tidak tersangka-sangka
darah baru setampuk pinang (darah setampuk pinang)
masih muda sekali (belum banyak pengalaman, kurang akal)
dari jung turun ke sampan
turun pangkat; turun martabat
dari lecah lari ke duri
menghindarkan diri dari kesukaran, mendapat yang lebih besar
dari semak ke belukar
  1. sama saja halnya
  2. meninggalkan sesuatu yang buruk, mendapatkan yang buruk pula
daripada cempedak, lebih baik nangka, daripada tidak, lebih baik ada
benda yang sedikit (kurang baik) pun jadilah daripada tidak sama sekali
datang tak berjemput, pulang tak berhantar (datang tidak berjemput, pulang tidak berantar)
perihal orang yang tidak diindahkan; tidak diperlakukan sebagaimana mestinya (tentang tamu)
datang tampak muka, pulang tampak punggung
datang dan pergi hendaklah memberi tahu; hendaklah selalu bersopan santun apabila datang di rumah orang atau pergi dari rumah orang
degar-degar merpati
perselisihan (antara suami istri) yang tidak menyebabkan renggang, melainkan justru merapatkan
(bagai) dekan di bawah pangkal buluh
seseorang yang pandai menyimpan rahasia
dekat dapat ditunjal, jauh dapat ditunjuk
perkataan atau pengakuan yang dapat dibuktikan kebenarannya
dekat mencari indu, jauh mencari suku (dekat mencari suku, jauh mencari hindu)
jika merantau ke tempat yang dekat, kita mencari indu (orang yang seketurunan dengan kita), tetapi kalau kita merantau ke tempat yang jauh, kita mencari orang yang satu suku saja dengan kita sudah cukup; mencari pertalian keluarga; menyusur galur
dekat tak tercapai, jauh tak antara (jauh tak berantara)
sesuatu yang dekat dengan kita, tetapi tidak dapat kita ambil karena tiada upaya; menginginkan sesuatu, tetapi tidak mampu untuk mendapatkannya
delapan tapak bayang-bayang
alamat waktu kira-kira pukul 08.00
(bagai) denai gajah lalu
hal yang tidak mungkin dapat disembunyikan
dengan sesendok madu dapat lebih banyak ditangkap serangga daripada dengan cuka sesendok
dengan mulut manis serta ramah-tamah lebih banyak diperoleh sahabat (kawan) daripada dengan perkataan yang tajam dan muka yang masam
(kalau) di bawah melompat, di atas menyusup
menyesuaikan diri dengan adat kebiasaan penduduk tempat tinggalnya
sudah di depan mata
sudah dekat (hampir datang)
(jika) di hulu airnya keruh, tak dapat tidak di hilirnya keruh juga
jika seseorang jahat asalnya, jahat juga kelakuannya
di luar bagai madu, di dalam bagai empedu (dalam madu berisi empedu; manis mulutnya bercakap seperti sautan manisan, di dalam bagai empedu; masak di luar, mentah di dalam)
kelihatan bagus, tetapi sebenarnya tidak demikian halnya; dalam mulut manis (perkataan yang manis-manis) biasanya berisi tipu daya/tipu semu yang tidak baik di dalamnya; orang yang kelihatan baik pada lahirnya, tetapi hatinya jahat; mulut manis tetapi hati busuk
di luar merah, di dalam pahit
kelihatan bagus, tetapi sebenarnya tidak demikian halnya
di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung (di mana tanah dipijak, di sana langit dijunjung; di mana ranting dipatah, di sana air disauk)
setiap orang harus menurutkan/menyesuaikan diri dengan adat kebiasaan dan keadaan di negeri/tempat yang didiami/tempat tinggalnya
di mana kayu bengkok, di sana musang meniti
di tempat yang tidak terjaga, di situlah pencuri datang
di mana pinggan pecah, di sana tembikar tinggal
di mana orang meninggal di situ dikuburkan
di mana tembilang terentak, di sana cendawan tumbuh
di mana perkara atau perselisihan tumbuh, di situlah diselesaikan
di manakah berteras kayu mahang
jangan mengharapkan sesuatu yang mustahil
di muka hidung (di puncak hidung)
dekat sekali di depan orang
di padang orang berlari, di padang sendiri berjingkat
tabiat orang tamak, mau menerima pemberian orang, tetapi tidak mau memberi
(sebagai) di rumah induk bako
merasa senang dan aman
belum diajun, sudah tertarung
baru hendak melakukan sesuatu sudah mendapat halangan
dialas bagai memengat(kalau) berkata hendaknya jangan asal berkata saja
diam di laut masin tidak, diam di bandar tak meniru
tidak mengikuti adat kebiasaan yang baik
diam penggali berkarat, diam ubi berisi
pengetahuan dsb yang tidak dipakai lama-kelamaan akan hilang
diam seribu basa
diam sama sekali (tidak berkata sepatah pun)
diam-diam ubi (berisi)
pendiam atau diam, tetapi berpikir atau banyak pengetahuannya
dianjak layu, dianggur mati (dianjak layu, dibubut mati; diasak layu, dicabut mati)
  1. seseorang yang telah menetapkan katanya, tidak akan mengubah lagi ketetapan itu karena sudah menjadi adat rasam; sesuatu yang tetap dan tidak diubah-ubah lagi
  2. suatu kebenaran yang tidak boleh diubah lagi, tetapi harus dipakai terus
dianjungkan seperti payung, ditambak seperti kasur (gedang sebagai dilambuk-lambuk, tinggi sebagai dijunjung)
sangat dimuliakan
belum diasapi kemenyan (sudah diasapi kemenyan)
belum (sudah) kawin
dibakar tak hangus, direndam tak basah
  1. sangat kikir
  2. sangat kuasa
tidak dibawa orang sehilir semudik
tidak dibawa orang bergaul (tersisih) dalam masyarakat karena suatu sebab atau karena tingkah lakunya tidak disetujui masyarakat
diberi bertali panjang
diberi kebebasan yang seluas-luasnya; dibiarkan berbuat sesuka hatinya
diberi betis, hendak paha (diberi kepala, hendak bahu; diberi sejari, hendak setelempap; diberi sejengkal, hendak sehasta; diberi sehasta, hendak sedepa; beroleh sehasta, hendak sedepa)
orang yang sudah diberi sedikit lalu minta/menginginkan yang lebih banyak lagi atau semuanya
dibilang genap, dipagar ganjil
kelihatannya beruntung, tetapi sebenarnya merugi
dibujuk ia menangis, ditendang ia tertawa
orang baru bekerja dengan baik dan sempurna sesudah ia dimarahi
sudah dieban, dihela pula (sudah diheban, dihela pula; sudah mengilang, membajak pula; sudah panas, berbaju pula
tidak henti-hentinya bekerja (menderita kesusahan, kemalangan, kecelakaan dsb) terus-menerus; orang yang sedang dalam keadaan susah bertambah susah karena peristiwa yang menimpanya)
(bagai) dientak alu luncung
dialahkan oleh orang lemah (bodoh)
digenggam takut mati, dilepaskan takut terbang
rasa gelisah, khawatir kacau-balau
diindang ditampi beras, dipilih antah satu-satu
jika hendak mencari istri atau menantu hendaklah diselidiki betul-betul sebelumnya
diiringkan menyepak, dikemudiankan menanduk
serba menyusahkan orang (misal tidak diajak berunding marah, diajak berunding pendiriannya tidak tegas)
dijual sayak, dibeli tempurung
sama saja halnya, pekerjaan baru, tetapi tidak berbeda dari pekerjaan lama
telah dijual, maka dibeli
pikirkan masak-masak sebelum mengerjakan sesuatu
dikatakan berhuma lebar, sesapan di halaman
memegahkan kekayaan (keberanian dsb), tetapi tidak ada tanda-tanda kekayaan (keberaniannya)
dikati sama berat, diuji sama merah
seimbang derajatnya (kedudukannya, pangkatnya, dsb)
sudah dikecek, dikecong pula
dua kali tertipu
dikerkah dia menampar pipi, dibakar dia melilit puntung
selalu hendak membalas kepada orang yang berbuat jahat
dilengah beruk berayun (dimabuk beruk berayun)
merasa senang (asyik) akan sesuatu yang tidak ada gunanya
dilihat pulut, ditanak berderai
apa yang kelihatan di luar (pada lahirnya) berlainan dengan keadaan sebenarnya (seperti kelihatannya pandai, sebenarnya tidak tahu apa-apa)
diminta tebu, diberi teberau
diberi sesuatu yang berlainan dengan yang dijanjikan
dinding teretas, tangga terpasang
  1. sudah nyata (terbukti) bahwa seseorang kecurian
  2. sesuatu yang telah cukup buktinya
dipanggang tiada angus
beberapa kali menempuh bahaya, tetapi selalu selamat
belum dipanjat asap kemenyan
belum kawin
dipilih antah satu-satu
dipilih atau diperiksa dengan saksama
diraih siku ngilu, direngkuh lutut sakit
serba salah dalam suatu pekerjaan yang sangat sulit, dikerjakan berbahaya tidak dikerjakan berbahaya pula
dirintang siamang berbual
asyik melihat sesuatu yang tidak berguna dengan menghabiskan waktu
(seperti) disalak anjing bertuah
tidak dapat bertangguh lagi
disangka panas sampai petang, kiranya hujan tengah hari
disangka akan senang atau mulia selamanya, tetapi tiba-tiba ditimpa musibah sehingga jatuh melarat
disangka tiada akan mengaram, ombak yang kecil diabaikan (disangka takkan mengaram, ombak yang kecil diabaikan)
tiada mengindahkan bahaya yang kecil, akhirnya tertimpa bencana besar
diserakkan padi awak, diimbaukan orang lain
orang lain dipelihara, keluarga sendiri disia-siakan
disigai sampai ke langit (tinggi disigai, besar ditebang)
suatu perkara diselidiki secara tuntas; diselidiki (diusut) sebaik-baiknya
disisih bagai antah
diasingkan dari yang lain; tidak disukai
ditampar pipi kanan, berilah pipi kiri
ditebuk tikus (dikerobok tikus)
sudah hilang kegadisannya (sudah tidak gadis lagi)
(seperti) ditempuh gajah lalu
suatu hal yang tidak dapat ditutup-tutupi (disembunyikan)
ditetak belah, dipalu belah, tembikar juga akan jadinya
walau bagaimanapun disiksa dan disakiti akhirnya kalau mati tetap jadi mayat
ditindih yang berat, dililit yang panjang
tidak dapat melepaskan diri dari kekuasaan orang (kemalangan dsb)
(bagai pahat) tidak ditukul, tidak makan
orang yang mau bekerja apabila diperintah
diuji sama merah, ditail sama berat (dalam hati sama berat)
sudah cocok benar (tentang suami istri)
duduk berkisar, tegak berpaling
tidak mau menepati janji; memungkiri janji (perkataan dsb yang pernah diucapkan atau dijanjikan)
duduk dengan sukatan
kaya
duduk di ambung-ambung taji
selalu merasa khawatir (gelisah)
duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarak (berdiri melihat musuh)
selalu bekerja dengan waspada; tidak membuang-buang waktu
duduk sama rendah, berdiri sama tinggi (tegak sama tinggi)
sejajar kedudukannya (tingkatnya atau martabatnya)
duduk seorang bersempit-sempit, duduk bersama berlapang-lapang (Minangkabau)
dengan musyawarah atau secara gotong royong segala sesuatunya mudah dilaksanakan
(bagai) duri dalam daging
sesuatu yang selalu terasa tidak menyenangkan hati, menyakitkan hati, atau mengganggu pikiran
(sebagai) duri landak
kecil dan runcing (tentang jari)
(seperti) durian dengan mentimun (mentimun dengan durian)
orang yang lemah (miskin, bodoh) melawan orang yang kuat (kaya, pandai); perlawanan yang tidak sebanding (antara orang lemah dan orang kuat, orang bodoh dan orang pandai)
(seperti) elang menyongsong angin
tidak gentar menghadapi musuh
elok kata dalam mufakat, buruk kata di luar mufakat
apa yang hendak dikerjakan sebaiknya dibicarakan dulu dengan teman sejawat atau kaum keluarga, dsb
elok palut, pengebat kurang
tampaknya sudah baik, tetapi sebenarnya belum
emas berpeti, kerbau berkandang
harta benda harus disimpan baik-baik di tempatnya masing-masing
tak emas bungkal diasah
tidak peduli apa pun diperbuat, asal tercapai maksudnya
(seperti) embun di atas daun
selalu berubah (tentang niat, maksud)
(seperti) embun di ujung rumput
sesuatu yang lekas hilang (tentang cinta kasih dsb); bersifat tidak tetap
empang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit
sudah tidak dapat didamaikan lagi (tentang perselisihan); tidak dapat dikurangi sedikit juga (tentang aturan)
(bagai) empedu lekat di hati
sangat karib, tidak terceraikan (tentang persahabatan, orang berkasih-kasihan, dsb)
emping berantah
orang yang kebal tidak mempan benda tajam (besi dsb)
emping terserak hari hujan
hal seseorang yang malang dalam mengelola usahanya; sangat sial; bernasib buruk
enak lauk dikunyah-kunyah, enak kata diperkatakan
merundingkan sesuatu hendaknya berkali-kali supaya hasilnya baik
enau mencari sigai (enau memanjat sigai)
perempuan mencari laki-laki
enggan seribu daya, mau sepatah kata
kalau tidak suka (tidak mau) terhadap sesuatu biasanya banyak jawab dan alasannya
esa hilang, dua terbilang
berusaha terus dengan keras hati hingga maksud tercapai; mati atau hidup dengan kemuliaan, tidak ada pilihan lain; apabila seorang pemimpin mati, segera akan tampil beberapa orang penggantinya
gadai terdorong kepada Tionghoa (galas terdorong kepada Tionghoa)
sesuatu yang sudah terlanjur sehingga tidak boleh dicabut kembali
tak ada gading yang tak retak
tidak ada sesuatu yang tidak ada cacatnya
(seperti) gadis jolong bersubang, bujang jolong bekerja
sangat berlagak (sombong); sombong atau sangat riang (karena baru saja menjadi kaya, berpangkat tinggi, dsb)
(seperti) gadis sudah berlaki
anak perawan yang tingkah lakunya kurang baik (pemalas, pengotor, dsb)
gaharu dibakar, kemenyan berbau
memperlihatkan kelebihannya supaya dipercayai orang
sudah gaharu, cendana pula (sudah tahu, bertanya pula)
pura-pura tidak tahu
gajah berjuang sama gajah, pelanduk mati di tengah-tengah (gajah berjuang sama gajah, kancil mati di tengah-tengah)
jika terjadi pertengkaran (peperangan) antara orang (negara) besar, orang kecil (negara kecil) yang celaka
(seperti) gajah dengan sengkelanya
sesuatu yang menyusahkan
gajah lalu dibeli, rusa tidak terbeli
mengerjakan sesuatu yang penting dengan melupakan hal-hal yang kecil yang sebenarnya sangat perlu untuk menyelesaikan sesuatu yang penting itu
(seperti) gajah masuk kampung
orang yang berkuasa dapat berbuat sekehendak hati di dalam lingkungan orang yang lemah
gajah mati karena gadingnya (harimau mati karena belangnya; kesturi mati karena baunya; mati kuang karena bunyinya; mati kuau karena bunyinya; mati rusa karena tanduknya)
orang yang mendapat bencana (kecelakaan, binasa) karena (memperlihatkan) perbuatannya (keunggulan, kesombongan, kemegahan, kata-kata, tabiatnya) sendiri
gajah mati tulang setimbun
orang kaya (besar dsb) mati, banyak peninggalannya
gajah seekor, gembala dua (jung satu, nakhoda dua; kapal satu, nakhoda dua)
pekerjaan yang dikepalai (dipimpin) oleh dua orang; dua pemimpin dalam satu jabatan
(bagai) galah di tengah arus
  1. menggigil keras
  2. selalu berkeluh kesah (gelisah dsb)
(bagai) galah dijual
sudah habis hartanya (untuk berjudi dsb)
gali lubang, tutup lubang
berutang untuk membayar utang yang lain
gamak-gamak seperti menyambal
hanya dengan coba-coba atau kira-kira saja
ganti tikar (menggantikan tikar; lepas bantal, berganti tikar)
mengawini istri kakak atau adik yang meninggal atau menikahi suami kakak atau adik yang meninggal
garam dikulumnya tak hancur
orang yang pandai menyimpan rahasia
(bagai) garam jatuh ke air
nasihat dsb yang mudah diterima
garam kami tak masin padanya
perkataan kami tidak diindahkannya
gayung bersambut, kata berjawab
menangkis serangan orang; menjawab (melayani) perkataan orang
gayung tua, gayung memutus
perkataan orang tua-tua biasanya benar
gelegar buluh
besar cakap, tidak berisi
geleng seperti patung kenyang
berjalan dengan sombong; congkak
(bagai) geluk tinggal di air
orang yang hanya menunggu bantuan orang lain
gemuk membuang lemak, cerdik membuang kawan (Minangkabau)
tidak mau menolong atau bergaul dengan keluarganya
sudah genap bilangannya
sudah sampai ajalnya
genting menanti putus [atau genting putus], biang menanti tembuk
perkara yang hampir [atau sudah] putus (selesai) dan tidak boleh diubah lagi
(seperti) gergaji dua mata
memperoleh keuntungan dari dua belah pihak
geruh tak mencium bau
kecelakaan datang tidak dengan memberitahukan (kecelakaan tidak dapat diketahui lebih dahulu)
(seperti) gerundang yang kekeringan
orang yang mendapat kesukaran dan tidak ada yang menolongnya
(bagai) getah dibawa ke semak
makin kusut (tentang perkara)
(kalau) getah meleleh, kalau daun melayang
dalam keadaan sulit hanya sanak saudara kitalah yang selalu dekat pada kita, sedangkan orang lain akan menjauh
getah terbangkit kuaran tiba
salah perhitungan atau rancangan
gigi dengan lidah adakalanya bergigit juga
suami istri (sanak saudara, sahabat karib, dsb) adakalanya bertengkar juga
gigi tanggal rawan murah
keinginan timbul setelah tidak ada kesempatan lagi
gombang di lebuh
  1. congkak
  2. elok di luar di dalamnya tidak
ada gula ada semut
di mana banyak kesenangan di situlah banyak orang datang; orang akan berdatangan ke tempat yang menyenangkan
(seperti) gula di mulut (gula dalam mulut, ikan dalam belanga)
pekerjaan yang sangat mudah; sesuatu yang sudah dikuasai
(bagai) guna-guna alu, sesudah menumbuk dicampakkan
dihargai sewaktu diperlukan, setelah tidak berguna lagi dibuang
(seperti) gunting makan di ujung
perlahan-lahan (diam-diam tidak kentara), tetapi mengena atau tercapai apa yang dimaksudkan
gunung juga yang dilejang panas
  1. biasanya orang yang sudah kaya yang mendapat untung atau bertambah kaya
  2. orang yang telah berbuat kejahatan
guru kencing berdiri, murid kencing berlari (guru makan berdiri, murid makan berlari)
kelakuan murid (orang bawahan) selalu mencontoh kelakuan guru (orang atasannya), biasanya dalam hal yang tidak baik
tak ada guruh bagi orang pekak, tak ada kilat bagi orang buta
bagi orang yang sangat bodoh pidato yang bagus dan dalam isinya tidak ada faedahnya
habis beralur maka beralu-alu
jika dengan jalan musyawarah tidak dicapai kata sepakat, maka barulah dengan jalan kekerasan
habis geli oleh gelitik (hilang geli karena gelitik; habis bisa oleh biasa)
(barang) yang kurang menyenangkan (kecanggungan, dsb) akan hilang apabila telah biasa atau telah menjadi kebiasaan
habis kapak berganti beliung
sangat rajin bekerja
telah habis maka dimakan (lagi ada jangan dimakan; sudah habis baru dimakan)
sewaktu ada pencaharian, jangan diganggu harta simpanannya, tetapi apabila tiada pencaharian lagi, barulah dipergunakan harta simpanan itu
habis manis, sepah dibuang (habis pati, ampas dibuang; segar dipakai, layu dibuang; sudah dapat gading bertuah, tanduk tiada berguna lagi; dapat gading bertuah, terbuang tanduk kerbau mati)
mengabaikan (menyia-nyiakan) seseorang yang sudah tidak diharapkan apa-apa lagi dari dirinya; sesudah tidak berguna atau disukai lagi, lalu dibuang atau dilupakan (tidak dipedulikan lagi dsb); sesuatu yang dihargai hanya pada waktu baik (bagus) saja; setelah mendapatkan yang lebih baik, yang kurang baik ditinggalkan/dibuang
habis miang karena bergeser
segala kesukaran (ketakutan, malu, dsb) akan hilang sesudah menjadi kebiasaan
(habis perkara), nasi sudah menjadi bubur (belukar sudah menjadi rimba; manikam sudah menjadi sekam)
  1. tidak ada gunanya dibicarakan lagi
  2. perbuatan (kesalahan) yang sudah terlanjur dan tidak dapat diperbaiki atau diubah lagi
  3. tidak berguna lagi; tidak berharga lagi
habis umpan kerong tak dapat
usaha yang mendatangkan kerugian
hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua
budi bahasa yang baik tidak akan dilupakan orang
hangat-hangat kuku (suam-suam kuku)
hangat (tentang air)
hangat-hangat tahi ayam
kemauan yang tidak tetap atau tidak kuat
hangus tiada berapi, karam tiada berair
menderita kesusahan yang amat sangat
hanyut dipintasi, lulus diselami, hilang dicari
menolong orang pada waktu kesusahan
harapan tak putus sampai jerat tersentak rantus
tidak mau berputus asa sampai saat terakhir
harapkan guruh di langit, air di tempayan ditumpahkan (harapkan guntur di langit, air di tempayan ditumpahkan)
mengharapkan sesuatu yang belum tentu, barang yang telah ada dilepaskan
harimau ditakuti karena giginya
orang besar dan berpangkat hanya ditakuti orang karena kekuasaan dan pangkatnya
harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading (orang mati meninggalkan nama; manusia mati meninggalkan nama)
orang yang berjasa akan selalu disebut-sebut orang walaupun telah mati; orang baik akan selalu meninggalkan nama baik, sedangkan orang jahat akan meninggalkan nama buruk; orang terkenal walaupun sudah meninggal, ia masih tetap dikenang
harimau mengaum, takkan menangkap
orang yang mengancam dsb dengan perkataan keras, biasanya tidak sampai berbuat apa-apa
harimau menunjukkan belangnya
orang yang memperlihatkan kekuasaannya
(seperti) harimau menyembunyikan kuku
(ungkapan untuk) orang yang menyembunyikan kepandaiannya dsb
harum menghilangkan bau
keburukan tidak kelihatan karena tertutup oleh nama (perbuatan) yang baik
harum semerbak mengandung mala
perbuatan (jasa dsb) yang dipuji-puji, tetapi jasa tersebut diperbuat dengan jalan yang tidak baik
hati bagai baling-baling (baling-baling di atas bukit)
tidak tetap pendiriannya (hatinya)
hati bak serangkak dibungkus
orang yang sangat berharap akan mendapat sesuatu yang diingininya
hati gajah sama dilapah, hati kuman sama dicecah (kuman/tungau/tuma, dicecah/dicecap)
perolehan (laba) yang banyak dibagi sama banyak, perolehan (laba) yang sedikit dibagi juga sama sedikit; laba atau rugi sama-sama dirasakan (dibagi secara adil)
hati gatal, mata digaruk
sangat ingin, tetapi tidak kuasa menyampaikan keinginannya itu; menyalahkan orang yang tidak bersalah
hawa pantang kerendahan, nafsu pantang kekurangan
tidak mau kalah dengan orang lain
hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai
orang yang hidup hemat akan menjadi kaya, orang rajin belajar akan menjadi pandai
hendak berminyak-minyak air
memuji-muji seseorang sesudah orang itu difitnah dan dicemarkan namanya
hendak hinggap, tiada berkaki (hendak menggaruk, tidak berkuku; hendak terbang, tiada bersayap)
ingin berbuat sesuatu, tetapi tidak mempunyai alat sebagai syaratnya (tidak berkemampuan/tidak ada sarana)
hendak megah, berlawan lebih
makin banyak musuh makin besar kemasyhurannya
hendak menangguk ikan, tertangguk batang
mengharapkan untung, tetapi yang diperoleh kerugian
hendak mulia, bertabur urai
jika orang ingin mendapatkan kemuliaan atau ingin mulia di mata orang lain, hendaklah berani mengeluarkan uang, jangan kikir
hendak panjang, terlalu patah
yang suka meninggikan diri akan cepat jatuh
hendak ulam, pucuk menjulai (pucuk dicinta, ulam tiba)
mendapat sesuatu yang lebih daripada apa yang diharapkan/dikehendaki
hidung dicium, pipi digigit
kasih sayang yang semu, pura-pura saja
hidung laksana kuntum seroja, dada seperti mawar merekah
perihal menyatakan keelokan bentuk hidung dan dada perempuan
hidung seperti dasun tunggal
bentuk hidung yang bagus, bulat di muka dan lancip ke belakang; mancung
hidung tak mancung, pipi tersorong-sorong
orang yang tidak turut campur dalam suatu pekerjaan menjadi susah dan yang patut susah berdiam diri
hidup bertimba uang
hidup boros (serba mewah, banyak membelanjakan uang)
hidup di ujung gurung orang
orang yang hidup melarat
hidup dua muara
hidup dengan dua mata pencaharian
hidup kayu berbuah, hidup manusia biar berjasa
pada waktu kita hidup sebaiknya berbuat baik untuk diri sendiri dan untuk masyarakat
hidup segan, mati tak hendak (hidup segan, mati tak embuh; hidup segan, mati tak mau; (bagai kerakap tumbuh di batu), hidup enggan, mati tak mau)
hidup yang merana (karena sakit terus-menerus, melarat, sengsara, dsb); hidup dalam kesukaran (kemelaratan)
hidup seperti musang
tentang orang jahat (pencuri) yang pada siang hari tidak kelihatan tetapi pada malam hari merayap mencari mangsanya
hidup tidak karena doa, mati tidak karena sumpah
orang harus berusaha dengan tenaga dan pikiran sendiri dan tidak mengharapkan pertolongan orang lain
hilang dicari, terapung direnangi, terbenam diselami
hal atau perkara yang tersembunyi, lalu diperiksa
hilang kabus, teduh hujan
telah senang (aman dsb) kembali sehabis menderita kesusahan dsb
hilang kilat dalam kilau
(kepandaian, kebesaran, dsb) tidak menonjol lagi sesudah berada bersama orang-orang pandai, orang-orang terkenal, dsb
hilang rona karena penyakit, hilang bangsa tidak beruang
orang yang tidak berharta (beruang) kurang dihargai orang
hilang satu, sepuluh gantinya
sekali-kali janganlah putus asa
hilang sepuh, tampak senam
tampak kejahatannya; terbuka kedoknya
hilang tak bercari, lulus tak berselami
tidak dipedulikan lagi
hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya
hilang lenyap tanpa bekas; pergi tidak pernah kembali, bahkan tidak ada kabar beritanya lagi
hilang tentu rimbanya, mati tentu kuburnya
hal atau perkara yang sudah tentu kesudahannya
hilir malam, mudik tak singgah, daun nipah dikatakan daun abu
merasa malu, segan, dsb karena sudah berutang budi atau karena perkariban
hinggap bak langau, titik bak hujan
suatu hal yang tiba-tiba saja terjadi, tanpa diketahui lebih dahulu
hitam bagai pantat belanga
sangat buruk (tentang tabiat seseorang)
hitam di atas putih
dengan tertulis, tidak hanya dengan perkataan saja (tentang perjanjian dsb)
hitam dikatakan putih, putih dikatakan hitam
tidak mengatakan yang sebenarnya (yang baik dikatakan buruk dan sebaliknya)
hitam mata itu mana boleh bercerai dengan putihnya
orang yang sedang bercinta tidak mudah dipisahkan
hitam sebagai kuali
sangat hitam
hitam seperti dawat
hitam berkilat-kilat
hitam tahan tempa, putih tahan sesah
tetap tidak berubah; tahan uji
hitam-hitam gagak, putih-putih udang kapai (hitam-hitam bendi, putih-putih sadah)
yang hina tetap hina meskipun cantik rupanya dan yang mulia tetap mulia meskipun buruk rupanya
hitam-hitam gula jawa
hitam tetapi manis
hitam-hitam kereta api, putih-putih kapur sirih
jangan disangka yang buruk rupanya itu selamanya kurang harganya, malah yang indah kelihatan itu adakalanya kurang harganya
hitam-hitam tahi minyak dimakan juga, putih-putih ampas kelapa dibuang
barang yang buruk tetapi berguna disimpan, barang yang bagus tetapi tidak berguna dibuang
ada hujan ada panas, ada hari boleh balas
selalu ada kesempatan untuk membalas dendam
hujan berbalik ke langit
orang berkuasa (pandai, kaya, dsb) minta tolong kepada orang yang lemah (bodoh, miskin, dsb)
hujan berpohon, panas berasal
segala hal tentu ada sebabnya
hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, baik jua di negeri sendiri (hujan keris lembing di negeri kita, hujan emas perak di negeri orang, baik jua di negeri kita)
sebaik-baik negeri orang tidak sebaik negeri sendiri
hujan jatuh ke pasir
kebaikan yang tidak terbalas
tidak hujan lagi becek, ini pula hujan
sedangkan kita tidak berbuat saja disangka orang, terlebih pula kalau kita benar-benar berbuat
hujan menimpa bumi
kita tidak dapat melepaskan diri dari perintah orang yang berkuasa
hujan panas permainan hari, senang susah permainan hidup
telah biasa bahwa kehidupan manusia ada kalanya susah, ada kalanya senang
hujan tak sekali jatuh, simpai tak sekali erat
suatu pekerjaan tidak dapat diselesaikan sekaligus; keberuntungan dan kebahagiaan itu tidak sekali datang
hujan tempat berteduh, panas tempat berlindung
orang yang selalu memberi pertolongan kepada orang banyak
hulu malang, pangkal celaka
asal suatu kecelakaan
hulu mujur pandai bertenggang, hulu baik pandai memakai (hulu mujur pandai bertengkar)
pandai hidup dan pandai bergaul
hutan sudah terambah, teratak sudah tertegak
pekerjaan sudah sempurna dikerjakan
(sebagai durian) pangsa menunjukkan bangsa (durian menunjukkan pangsanya)
kelakuan (perkataan dsb) seseorang menunjukkan tinggi rendahnya budi pekerti (asal dsb)
iba akan kacang sebuah, tak jadi memengat
karena sayang akan barang yang sedikit, tidak jadi mengerjakan hal yang diinginkan dan menyenangkan hati
ijuk tak bersagar, lunak tak berbatu
seseorang yang tidak ada sanak saudaranya yang dimalui (ditakuti) orang; keluarga yang tidak mempunyai laki-laki yang disegani orang
(seperti) ikan baung dekat pemandian
amat rakus (segala sesuatu yang ada dimakan)
ikan belum dapat, airnya sudah keruh
pelaksanaan kerja yang tidak tepat (keadaan menjadi buruk sebelum pekerjaan itu selesai)
ikan biar dapat, serampang jangan pokah (pukah)
maksud sampai, perkakas pun tidak rusak; biar tercapai maksudnya, tetapi jangan ada sesuatu yang merugikan
(seperti) ikan dalam air
senang sekali
(seperti) ikan dalam belat
tidak dapat melepaskan diri lagi (dari tangan musuh)
(bagai) ikan dalam keroncong
tidak tertolong lagi; tidak ada harapan lagi untuk meloloskan diri
(seperti) ikan dalam tebat
rezeki yang sudah hampir dalam tangan
ikan di hulu, tuba di hilir
perbuatan yang sia-sia
ikan gantung, kucing tunggu
kesal melihat barang yang diingini, tetapi tidak mungkin didapat
(bagai) ikan kena tuba
  1. banyak orang sakit atau mati dalam sebuah kampung (negeri)
  2. bingung tidak keruan atau sudah tidak berdaya lagi
ikan lagi di laut, lada garam sudah dalam sengkalan
bersiap-siap mengecap hasil pekerjaan yang belum pasti berhasil
ikan terkilat, jala tiba
  1. sangat pandai dan tajam dalam menangkap perkataan orang
  2. tindakan yang cepat dilakukan (untuk menghadapi sesuatu)
ikhtiar menjalani, untung menyudahi
orang harus berusaha, jika ingin mencapai suatu maksud (tercapai atau tidaknya bergantung kepada nasib)
ikut hati mati, ikut mata buta (ikut rasa binasa)
jika selalu menuruti hawa nafsu, akhirnya akan mendapat celaka
(bagai) ilak bercerai dengan benang
bercerai untuk selama-lamanya (tidak akan bertemu lagi)
(bak) ilmu padi, kian berisi kian runduk (ilmu padi, makin berisi makin runduk)
makin banyak pengetahuan makin rendah hati; selalu merendahkan diri (tidak sombong)
inai tertepung kuku tanggal
sesuatu yang sudah selesai dikerjakan, tetapi akhirnya ada kesukaran (kesusahan dsb)
indah kabar dari rupa
biasanya kabar/berita yang tersebar selalu melebihi/lebih baik/hebat daripada keadaan/kenyataan yang sebenarnya
ingat sebelum kena, berhemat sebelum habis
ikhtiar harus dijalankan sebelum terlambat
ingin buah manggis hutan, masak ranum tergantung tinggi
ingin akan barang sesuatu, tetapi amat susah diperoleh
intan disangka batu kelikir
tidak pandai menghargai sesuatu; tidak mengetahui harga (nilai) sesuatu dengan sebenarnya
isi lemak dapat ke orang, tulang bulu pulang ke kita
orang lain mendapat senangnya, kita mendapat susahnya saja
itik berenang di air, mati kehausan (itik berenang di laut, mati kehausan; ayam mati di lumbung)
menderita kesusahan karena tidak dapat (atau tidak mendapat kesempatan) memanfaatkan kekayaan yang ada
itik bertaji
sangat penakut, tetapi sombong
(seperti) itik mendengar guntur
mengharapkan peruntungan dsb yang tidak tentu datangnya
(bagai) itik pulang petang
sangat lambat (jalannya)
jadi abu arang
sudah usang atau basi (tentang pembicaraan dsb)
jadi alas cakap
sebagai imbalan jasa yang telah dibuat
jadi bumi langit
menjadi orang tempat menggantungkan nasib dan harapan
telah jadi indarus
telah kalah; kalah main (judi dsb)
jadi kain basahan
sudah menjadi miskin (hina); hilang kekayaannya (kemuliaannya dsb)
jadi mata telinga (jadi kaki tangan)
seseorang yang menjadi harapan atau kepercayaan, yang selalu memberi pertolongan
jahit sudah kelindan putus
telah selesai sama sekali
(bagai) jampuk kesiangan hari
kebingungan atau termenung karena kehilangan akal
janda belum berlaki
gadis yang dipermainkan oleh laki-laki lalu ditinggalkan
jangan dilepaskan tangan kanan, sebelum tangan kiri berpegang
jangan melepaskan pekerjaan yang ada sebelum mendapat pekerjaan (pencaharian) yang baru
jangan diperlebar timba ke perigi, kalau tak putus genting (jangan diperlelarkan timba perigi, kalau tak putus genting)
jangan diulang-ulang perbuatan yang jahat, lambat laun akan mendapat bencana jua; kejahatan itu jika diulang-ulang akhirnya mencelakakan juga
jangan ditentang matahari condong, takut terturut jalan tak berintis
hendaklah kita selalu ingat dan cermat, jangan teperdaya atau tergoda akan sesuatu yang elok, tetapi mungkin mendatangkan bahaya
jangat liat kurang panggang
tidak dapat diajar
janji sampai, sukatan penuh
sudah sampai ajalnya
jaras dikatakan raga jarang
mencela orang lain, padahal diri sendiri ada celanya juga
jatuh di atas tilam
mendapat kesenangan hidup
jatuh diimpit tangga (jatuh tertimpa tangga; sudah jatuh ditimpa tangga)
mendapat kesusahan (kecelakaan) secara berturut-turut; ditimpa kesukaran berturut-turut
jauh bau bunga, dekat bau tahi
sanak saudara yang bila jauh selalu terkenang, bila dekat selalu bertengkar
jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasa
kalau bepergian ke mana-mana akan memperoleh banyak pengalaman; sudah berpengalaman banyak
jauh dapat ditunjuk, dekat dapat ditunjal
apa yang dikatakan dapat dibuktikan kebenarannya
jauh di mata, dekat di hati
bertempat tinggal tidak berdekatan, tetapi jiwa (hati) selalu merasa dekat
jauh di mata, di hati jangan (hilang di mata, di hati jangan)
biarpun telah pergi jauh, jangan melupakan orang yang ditinggalkan; biarpun tempat berjauhan, jangan lupa-melupakan
jauh panggang dari api
  1. tidak kena; tidak benar (tentang jawaban, sindiran); banyak bedanya; tindakan yang tidak sesuai dengan maksudnya;
  2. tawaran yang jauh di bawah harga
tak jauh rebung dari rumpunnya
tabiat anak tidak akan berbeda jauh dengan orang tuanya
(bagai) jawi ditarik keluan
menurut saja (karena tidak dapat melawan)
(bagai) jawi terkurung
sangat gelisah atau kurang senang karena terpingit atau terikat oleh adat
jelatang di hulu air
sesuatu yang selalu menyusahkan
(laksana) jentayu menantikan hujan
sangat merindukan sesuatu (kekasih dsb)
jerat halus kelindan sutra
tipu muslihat yang sangat halus
jerat semata bunda kandung
anak tunggal yang menjadi buah hati
jerih menentang boleh, rugi menentang laba
suka menolong
(seperti panji) ditiup angin berkibar-kibaran
tidak tetap pendirian, ikut pihak yang kuat
jinak-jinak merpati
kelihatannya ramah dan mudah didapat, tetapi sebenarnya tidak (tentang wanita)
jiwa bergantung di ujung rambut
selalu gelisah karena tidak tentu nasibnya
jual sutra, beli mastuli
kehilangan sesuatu yang berharga mendapat pengganti yang lebih baik
jung pecah yu yang kenyang
jika negeri tidak berpemerintahan atau terjadi huru-hara, orang-orang jahatlah yang akan beruntung
(bagai) kacang direbus satu
melonjak-lonjak kegirangan
kacang lupa akan kulitnya (lupa kacang akan kulitnya)
tidak tahu diri; lupa akan asalnya
kadok naik junjung
orang hina (miskin dsb) merasa mulia (kaya dsb)
kail sebentuk, umpan seekor, sekali putus, sehari berhanyut
berbuat sesuatu dengan tidak memikirkan hal-hal yang mungkin menghambat usahanya (seperti pergi jauh tidak cukup bekal, berniaga tidak cukup modal)
kain dalam lipatan
perempuan yang berbuat jahat (mesum) dengan sembunyi-sembunyi
kain lama dicampak buang, kain baru pula dicari
menceraikan istri tua dan mencari istri muda
kain pendinding miang, uang pendinding malu
segala sesuatu hendaknya digunakan sebagaimana mestinya, jangan kikir
kain sehelai berganti-ganti
perihal sangat miskin suami istri
kaki naik, kepala turun
selalu sibuk bekerja
kaki terdorong badan merasa, lidah terdorong emas padahannya
  1. segala janji harus ditepati
  2. apa yang telah dikatakan harus dilaksanakan
  3. jika berbuat sesuatu harus berani menanggung akibatnya
kaki tertarung, inai padahannya (mulut terdorong, emas padahannya)
harus berani menanggung akibat perbuatan atau janji sendiri
kaki untut dipakaikan gelang
memakai sesuatu untuk memperelok diri, tetapi malahan bertambah buruk
kalah jadi abu, menang jadi arang
pertengkaran tidak akan menguntungkan kepada pihak mana pun
(bagai) kambing dibawa ke air
enggan sekali mengerjakan suatu pekerjaan
(seperti) kambing dikupas hidup-hidup
menderita takut (sakit dsb) yang amat sangat
(bagai) kambing harga dua kupang
  1. berkelakuan yang kurang senonoh
  2. kekanak-kanakan
(seperti) kambing putus tali
lekas atau cepat pergi dsb
(seperti) kancah dibayar (Minangkabau)
ternganga dan terdiam saja (dalam percakapan, soal jawab, dsb)
kapak menelan beliung
yang baik ditukar dengan yang buruk
(seperti) kapak naik pemidangan (kapal naik peminangan)
  1. tidak pada tempatnya
  2. kurang cukup alat atau kepandaiannya dalam mengerjakan sesuatu
kapal besar ditunda jongkong
orang berkuasa yang menurut perintah orang kecil
(bagai) kapal tidak bertiang
perihal negeri atau perkumpulan (perhimpunan) yang tidak mempunyai pemimpin
(bagai) kapas dibusur
putih bersih
karam berdua, basah seorang
dua orang berbuat salah, tetapi hanya seorang saja yang kena hukum
telah karam maka tertimpa
baru ingat atau menyesal sesudah menderita kemalangan
karam sambal oleh belacan
mendapat kerugian karena perbuatan orang kepercayaan atau yang dikasihi
karam tidak berair
mendapat bencana tanpa sebab
karena mata buta, karena hati mati
orang yang menurutkan hawa nafsunya akhirnya binasa
karena mulut bisa binasa
mendapat celaka karena perkataannya
karena nila setitik, rusak susu sebelanga (ikan seekor rusakkan ikan setajau; ikan sekambu rusak oleh ikan seekor)
hanya karena keburukan (kejahatan, kesalahan) yang kecil/sedikit, hilang segala kebaikan yang telah diperbuat (semuanya ikut menjadi buruk)
karena pijat-pijat mati tuma
mendapat (ke)celaka(an) karena berteman dengan orang jahat atau karena (ke)salah(an) orang lain
(jika) kasih akan padi, buanglah rumput
jika kasih kepada anak istri, berhentilah mengasihi perempuan lain
kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan
cinta kasih anak kepada ibu tidak sebanyak cinta kasih ibu kepada anak
kasihkan anak tangan-tangankan, kasihkan bini tinggal-tinggalkan (sayang di anak dibenci, sayang di negeri ditinggalkan)
yang disayangi itu hendaknya jangan terlalu dimanjakan
kata berjawab, gayung bersambut
balas kecaman dengan cepat dan tepat
kata dahulu bertepati, kata kemudian kata bercari
janji harus ditepati dan hanya boleh diubah setelah diperoleh kebulatan kata pula; sesuatu yang telah dijanjikan (ditentukan) dahulu harus ditepati, sedangkan hal yang timbul kemudian (belakangan) harus dimufakatkan lagi
(seperti) katak di bawah tempurung
berpengetahuan yang sangat picik; sangat picik pengetahuannya; kurang luas pandangannya
(seperti) katak ditimpa kemarau
berkeluh kesah tidak keruan (hiruk-pikuk dsb); sangat gaduh
kawan gelak banyak, kawan menangis jarang bersua
sahabat di waktu senang banyak, sahabat di waktu susah (melarat) sedikit
tiada kayu janjang dikeping
suatu hal yang tidak dapat ditangguhkan, kalau tidak, akan mendatangkan malu
ke bukit sama mendaki, ke lurah sama menurun
seia sekata
ke gunung tak dapat angin
akan mendapat keuntungan tetapi gagal
ke hulu kena bubu, ke hilir kena tengkalak (ke hulu menongkah surut, ke hilir menongkah pasang)
tidak dapat terhindar dari bahaya; orang yang selalu sial
ke langit tak sampai, ke bumi tak nyata
setengah-setengah, kepalang tanggung di dalam menyelesaikan pekerjaan atau mempelajari ilmu
ke mana angin yang deras, ke situ condongnya (ke mana kelok lilin, ke sana kelok loyang)
tidak teguh pendirian; tidak punya pendirian, selalu mengikut kata orang lain
ke mana condong, ke mana rebah
pekerjaan yang sudah dilakukan menurut adat atau kebiasaan
ke mana dialih, lesung berdedak juga
sesuatu yang memang merugikan (menyusahkan), di mana pun akan merugikan juga
ke mudik tentu hulunya, ke hilir tentu muaranya
suatu maksud atau niat hendaklah tentu wujud atau tujuannya
ke sawah berlumpur, ke ladang berarang
tiap pekerjaan ada kesukarannya
ke sawah tidak berlubuk, ke ladang tidak berarang
  1. mendapat untung dsb tidak dengan bersusah payah; tercapai maksudnya
  2. tidak mau bekerja; pemalas
kecil dikandung ibu, besar dikandung adat (hidup dikandung adat), mati dikandung tanah
  1. manusia itu selalu terikat oleh tata tertib masyarakat, tidak pernah bebas sama sekali; selama hidup orang harus taat pada adat kebiasaan dalam masyarakat
  2. mati (dipendam di dalam tanah)
kecil tapak tangan, nyiru ditadahkan
ingin mendapat sebanyak-banyaknya
kecil teranja-anja, besar terbawa-bawa (sudah tua terubah tidak)
segala sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dari kecil sukar untuk mengubahnya
kecil-kecil anak, kalau sudah besar onak
anak itu selagi kecil menyenangkan hati, tetapi kalau sudah besar menyusahkan hati (karena kelakuannya dsb)
kecil-kecil cabai rawit (kecil-kecil lada api (padi, kutuk))
tampaknya kecil, tetapi cerdik (pandai, pemberani, membahayakan, ampuh, dsb.)
(seperti) kedangkan dengan caping
orang-orang yang akrab dan suka tolong-menolong
tidak kekal bunga karang
hal kekayaan (kemuliaan, hasil, dsb) yang tidak berlangsung lama
kelam bagai malam dua puluh tujuh
suatu hal atau perkara yang sangat gelap, tidak ada bayangan sedikit pun bagaimana akan memeriksa dan menyelidikinya
kelam disigi, lekung ditinjau (Minangkabau)
segala hal yang kurang terang harus diselidiki baik-baik
(seperti) kelekatu masuk api
tidak memedulikan bahaya maut
keli dua selubang
seorang perempuan mempunyai kekasih dua orang
tidak kelih mau tengok
ingin mendapat sesuatu, tetapi segan berusaha
kelihatan asam kelatnya
kelihatan sifatnya yang kurang baik
(bagai) keluang bebar petang
ramai-ramai berkerumun
keluar tak mengganjilkan, masuk tak menggenapkan ([masuk tak genap]], keluar tak ganjil; masuk tidak genap, keluar tidak ganjil)
hal (orang) yang tidak terpandang (tidak berharga) sedikit juga dalam masyarakat
kemiri jatuh ke pangkalnya
beroleh tempat yang pantas; kembali ke tempat asalnya
(bagai) kena buah malaka
sangat terperanjat seolah-olah kena peluru karena penghinaan yang tidak disangka-sangka
kena kecipuk orang berbelut
terlibat dalam perkara orang lain; turut menderita akibat kesalahan orang lain
kena kelikir
berada di bawah kekuasaan seseorang
kena pedang bermata dua
amat sakit hatinya
(bagai) kena santung pelalai
gadis yang lupa (tidak ingat) akan bersuami (karena diguna-gunai orang)
kena sepak belakang
tertipu oleh perbuatan orang yang tidak mau berterus terang atau yang tidak jujur
(kalau) kena tampar, biar dengan tangan yang pakai cincin ((kalau) kena tendang, biar dengan kaki yang pakai kasut)
jika diberi malu oleh perempuan, lebih baik oleh perempuan baik-baik daripada oleh perempuan jalang
kendur menyusut, tegang memutus
dikatakan tentang cara memerintah atau mengurus sesuatu yang kurang baik, yaitu kelemahan yang menyebabkan kekacauan dan kekerasan yang menimbulkan kerusuhan
kenyang makan garam (banyak makan garam; banyak menelan garam hidup; tahu di asin garam)
sudah banyak berpengalaman dalam hidup;
kepak singkat, terbang hendak tinggi (sayap singkat, terbang hendak jauh)
kemampuan sedikit, cita-cita tinggi; hendak berbuat sesuatu yang melebihi kemampuan
kepala sama berbulu, pendapat berlain-lainan (kepala sama hitam, pendapat berlain-lain)
setiap orang berlain-lainan pendapatnya
(sebagai) kepiting batu
sangat kikir
(seperti) kepiting tidak tahu bungkuknya (udang tak tahu bungkuknya; udang tak tahu di bungkuknya)
orang yang tidak tahu akan kekurangan dirinya (cacat celanya, kebodohannya, dsb.) sendiri
(sebagai) kera dapat canggung
merapatkan dirinya kepada orang yang telah memberi pertolongan
(seperti) kera dengan monyet (kera menjadi monyet; bertukar beruk dengan cigak)
setali tiga uang, jadi sama saja halnya
kera kena belacan
sangat gelisah (kurang senang dsb)
(seperti) kera mendapat bunga, ((seperti) kera diberi kaca; monyet mendapat bunga; kodok dapat bunga sekuntum)
mendapat sesuatu yang tidak dapat mempergunakannya; tiada dapat menghargai keindahan (jasa, nilai, dsb); tidak tahu menghargai suatu barang yang bagus; sia-sia saja (tidak dapat mempergunakan sesuatu yang baik)
kera menegurkan tahinya
membukakan kehinaan sendiri
kerak nasi membusut jantan
banyak sekali sisanya (sesudah perayaan dsb)
keras bagai batu, tinggi bagai bukit
tidak mau menurut perintah
keras ditakik, lunak disudu
segala perintah hendaklah diberikan dengan penuh kebijaksanaan
kerat rotan, patah arang
telah putus sama sekali; tidak dapat didamaikan lagi
(seperti) kerbau dicocok hidung (kerbau dicocok hidungnya)
selalu menurut saja karena kebodohannya
kerbau menanduk anak
hanya pura-pura saja; tidak dengan sungguh-sungguh
kerbau punya susu, sapi punya nama
seseorang yang membuat kebaikan atau bersusah payah, tetapi orang lain yang mendapat pujian
kerbau runcing tanduk
orang yang telah terkenal kejahatannya
kerbau seratus dapat digembalakan, manusia seorang tiada terkawal
menjaga seorang perempuan lebih sukar daripada menjaga binatang yang banyak
kerbau turun berendam
|ki=y| waktu pukul lima petang
kerosok ular di rumpun bambu
tidak perlu takut akan gertakan atau ancaman orang
kesat daun pimping
dikatakan kepada orang yang tidak selamanya lemah saja (kalau perlu dapat bertindak keras juga)
ketahuan hina mulianya
mengetahui kedudukan yang sebenarnya
ketam menyuruhkan anaknya berjalan betul
orang yang memberi nasihat, tetapi dia sendiri tidak melakukan seperti yang dinasihatkannya itu
(seperti) ketiak ular, panjang lanjut (tidak putus-putusnya)
tidak berketentuan (baik buruknya)
kilat di dalam kilau
ada maksud tertentu yang terselubung dalam perkataan (gerak-gerik dsb)
(bagai) kinantan hilang taji
seseorang yang telah kehilangan penghargaan
kini gatal, besok digaruk
pertolongan yang datangnya terlambat
kita di pangkal merawal dia di ujung merawal
tanggungan kita lebih berat daripada tanggungannya
kita semua mati, tetapi kubur masing-masing
lain orang lain pikirannya
(seperti) kodok ditimpa kemarau
berkeluh kesah tidak keruan
koyak tak berbunyi
melakukan sesuatu yang kurang baik, tetapi tidak diketahui orang
kuah tumpah ke nasi (kuah tertuang ke nasi)
  1. dikatakan kepada anak yang dikawinkan dengan kemenakan
  2. (kiasan) · sudah sewajarnya
kuat ikan karena radai (kuat burung karena sayap; kuat ketam karena sepit)
  1. tiap-tiap orang ada sedikit banyak kekuatannya (kelebihannya, kemampuannya) sendiri
  2. merasa kuat (berkuasa) karena ada keunggulan atau kelebihan
  3. seseorang ditakuti hanya selama ia berkuasa
kuat sepit karena kempa
orang kuat dalam suatu perkara karena ada yang menolong di belakangnya
(kalau) kubuka tempayan budu, baharu tahu
kalau kubuka rahasiamu, tentu engkau akan malu
(bagai) kucing dibawakan lidi
sangat ketakutan
(bagai) kucing lepas senja
sukar dicari
kucing pergi, tikus menari
jika kepala (kantor, perusahaan, dsb) pergi bawahannya bersuka ria
(seperti) kuda lepas dari pingitan
sangat girang karena dapat bebas (lepas) dari kungkungan; seseorang yang merasa gembira sekali karena bebas dari larangan, kungkungan, dsb
kuda pelejang bukit
orang yang menjadi kaki tangan (alat, perkakas) orang lain
kudis menjadi tokak
perkara yang kecil menjadi besar
kuman beri bertali
melakukan sesuatu yang tidak mungkin
kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak (selumbar di mata saudaramu tampak, balok di dalam matamu tidak tampak)
kesalahan (kekurangan) orang lain walaupun kecil sekali akan kelihatan, tetapi kesalahan (kekurangan) sendiri (meskipun besar) tidak kelihatan
kumbang tidak seekor (bunga tidak sekaki)
masih banyak pria (wanita) lain tempat menambatkan hati
kundur tidak melata pergi, labu tidak melata mari
persetujuan (persahabatan dsb) harus dari kedua belah pihak datangnya
kuning oleh kunyit, hitam oleh arang
mudah dihasut atau dipuji
kurang taksir, hilang laba
kurang hati-hati mungkin akan mendatangkan kerugian (kesusahan dsb)
kurang-kurang bubur, lebih-lebih sudu (sudu yang lebih)
perkara kecil yang dibesar-besarkan karena menjadi buah bibir orang; sedikit pengetahuan, tetapi cakap besar
kusut diselesaikan, keruh diperjernih
perselisihan hendaklah diselesaikan secara baik-baik
tak ada kusut yang tak selesai
tidak ada perselisihan yang tidak dapat didamaikan
(kalau) laba bercikun-cikun, buruk diberi tahu orang
apabila beroleh kesenangan diam saja, tetapi apabila menderita kesusahan berkeluh kesah atau minta tolong kepada orang lain
laba sama dibagi, rugi sama diterjuni
bersahabat sehidup semati
laba tertinggal, harta lingkap
tidak beroleh laba sama sekali, bahkan modalnya ikut habis
(seperti) labu dibenam
sangat congkak
labu dikerobok tikus
gadis yang bukan perawan lagi
ladang yang berpunya
perempuan yang sudah kawin
lading tajam sebelah
selalu mau menerima pemberian, tetapi segan memberi
lagi lauk, lagi nasi
semakin kaya, semakin banyak kenalan (sahabat)
lagi murah, lagi menawar (makin murah, makin menawar)
makin diberi, makin banyak lagi yang diminta
lain bengkak, lain bernanah (lain bengkak, lain menanah)
seseorang yang bersalah, orang lain yang menanggung atau menderita akibatnya (menerima hukuman)
lain biduk, lain di galang
jawaban yang bersalahan dengan pertanyaan (tidak menjawab barang apa yang ditanyakan)
lain di mulut, lain di hati
yang dikatakan berbeda dengan isi hatinya
lain dulang, lain kaki, lain orang, lain hati
tiap-tiap orang berlainan kesukaannya
lain gatal, lain digaruk
lain yang ditanya lain yang dijawab
lain ladang, lain belalang, lain lubuk, lain ikannya
tiap-tiap negeri atau bangsa berlainan aturan dan ada adat istiadatnya sendiri
lain sakit, lain diobat, lain luka, lain dibebat
jawab yang berlainan dengan apa yang dinyatakan; yang diberikan berlainan dengan yang diminta
lain yang diagak, lain yang kena
yang dimaksudkan berlainan dengan yang didapat
laki pulang kelaparan, dagang lalu ditanakkan
lebih banyak mengindahkan urusan orang lain daripada urusan sendiri; orang lain ditolong, tetapi keluarga sendiri ditelantarkan
(jika)tak lalu dandang di air, di gurun ditanjakkan (tak lalu dandang di air, di gurun dirangkakkan)
dengan berbagai-bagai ikhtiar untuk menyampaikan maksudnya
lalu penjahit, lalu kelindan (lalu ujung, lalu kelindan; lulus ujung, lulus kelindan)
apabila maksud (usaha, daya upaya) yang pertama/utama telah berhasil/tercapai, maksud yang berikutnya atau yang lain pun akan lulus (tercapai, berhasil) pula
(seperti) lampu kekurangan minyak
perihal seseorang yang hidupnya sangat melarat; perihal seseorang yang penyakitnya sudah sangat parah (sudah hampir mati)
lancar kaji karena diulang, pasar jalan karena diturut
kepandaian atau kemahiran didapat karena rajin berlatih; orang dapat mahir sesudah kerap kali mengerjakan sesuatu
(bagai) langau di ekor gajah
selalu tunduk kepada kemauan orang besar atau orang pandai
(jika) langkah sudah terlangkahkan, berpantang dihela surut
suatu pekerjaan yang telah dimulai dengan saksama, sekali-kali jangan dihentikan sebelum tujuan tercapai
langkas buah pepaya
hal yang tidak mungkin; mustahil
lapuk oleh kain sehelai
dalam hidupnya hanya beristri (bersuami) seorang
takkan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah dia
jangan tergesa-gesa dalam mengerjakan (mencapai) sesuatu yang telah pasti; sesuatu yang sudah pasti (diperoleh) sehingga tidak perlu tergopoh-gopoh (diburu-buru) benar dalam mengerjakannya
laut budi, tepian akal (lubuk akal, lautan ilmu; lubuk akal, tepian budi)
sangat luas dan banyak pengetahuannya; seseorang yang banyak ilmu dan bijaksana
laut ditembak, darat kena
lain yang diperoleh dari yang diharapkan
laut ditimba akan kering
betapa pun banyaknya harta, jika selalu dibelanjakan, akhirnya akan habis juga
laut madu berpantaikan sakar (gula)
perkataan yang manis keluar dari mulut orang yang baik rupanya
laut mana yang tak berombak, bumi mana yang tak ditimpa hujan
bagaimanapun manusia tidak akan luput dari kekhilafan (kesalahan)
tak ada laut yang tak berombak
setiap pekerjaan (usaha) selalu ada risiko dan kesukarannya
layang-layang putus talinya
seseorang yang sudah putus harapan, sudah tidak berdaya lagi, hanya terserah kepada nasib
layar menimpa tiang
kawan menjadi lawan
lebih baik mati berkalang tanah, daripada hidup bercermin bangkai (daripada hidup berlumur tahi, lebih baik mati bertimbun bunga)
daripada hidup menanggung malu, lebih baik mati
lebih berharga mutiara sebutir daripada pasir sepantai
seseorang yang baik, meskipun ia tidak kaya, jauh lebih berharga dan mulia daripada orang kaya yang jahat dan jahil
tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan (tak lapuk di hujan, tak lekang di panas)
tetap tidak berubah selamanya (tentang adat)
lemak manis jangan ditelan, pahit jangan dimuntahkan (manis jangan lekas ditelan, pahit jangan lekas dimuntahkan)
suatu perundingan, jikalau baik sekalipun jangan terus diterima dan jika kurang baik jangan pula terus ditolak, hendaklah dipikirkan dalam-dalam dan ditimbang baik-baik dahulu baik jeleknya; segala sesuatu hendaknya ditimbang baik-baik dahulu sebelum diterima atau ditolak
lemak penyelar daging
memboroskan harta benda tuannya
lembut seperti buah bemban
tidak kaku
lempar batu, sembunyi tangan
berbuat kurang baik kepada orang, lalu berpura-pura tidak tahu; melakukan sesuatu (kegiatan dsb), tetapi kemudian berdiam diri seolah-olah tidak tahu-menahu
lengan bagai lilin dituang
lengan yang indah bentuknya
lengan seperti sulur bakung
lengan yang halus di ujung, besar di tengah, dan bulat di pangkalnya
lepas bantal berganti tikar
seorang laki-laki kawin dengan saudara perempuan atau keluarga istrinya yang meninggal
lepas dari mulut harimau, jatuh ke mulut buaya
lepas dari bahaya yang besar, lalu jatuh ke dalam bahaya yang lebih besar lagi
lesung mencari alu
perempuan mencari laki-laki
lewat dari manis, masam, lewat dari harum, busuk
perihal orang yang mula-mula berkasih-kasihan sangat mesra, tetapi kemudian, selalu berselisih dan bertengkar
licin bagai belut
cerdik dan licik sehingga susah menghadapinya (menangkapnya)
licin karena minyak berminta, elok karena kain berselang
sindiran untuk merendahkan orang yang angkuh karena harta atau barang yang dipinjam
lidah tak bertulang
mudah saja mengatakan (menjanjikan) sesuatu yang berat adalah melaksanakannya
lihat anak, pandang menantu
pekerjaan (hal dsb) hendaklah ditimbang, di samping baik bagi diri sendiri hendaknya baik juga bagi orang lain; segala urusan anak hendaklah ditimbang-timbang dahulu apakah hal itu akan menimbulkan keadaan yang tidak baik pada menantu, sekalipun hal itu akan menguntungkan anak itu sendiri; setiap pekerjaan hendaklah ditimbang-timbang, jika baik bagi diri sendiri dan baik pula bagi orang lain, maka baru dilakukan
limau masak sebelah, perahu karam sekerat
aturan (hukum dsb) yang tidak adil, membeda-bedakan golongan, kedudukan, dsb, tidak sama rata
(seperti) limau masak seulas
(orang) yang menonjol di antara saudara-saudaranya (lebih pandai, kaya, dsb)
seperti lipas kudung (lipas kudung)
  1. selalu bergerak (tentang tangan dsb)
  2. selalu dalam keadaan sibuk
(seperti) lonjak alu penumbuk padi
berjalan dengan langkah yang gagah, tetapi sombong
lonjak bagai labu dibenam
orang yang sombong
lopak jadi perigi (lupak jadi perigi)
naik derajat (kedudukan), seperti orang miskin menjadi kaya dsb
lubuk dalam, si kitang yang empunya
setiap orang berkuasa di lingkungan sendiri
lubuk menjadi pantai, pantai menjadi lubuk
segala sesuatu tiada tetap
lulus jarum, lulus kelindan
jika maksud yang satu sudah tercapai maksud yang lain dapat diharapkan tercapai pula
sudah lulus maka hendak melantai
sudah celaka baru ingat
lulus tidak berselam, hilang tidak bercari
orang yang menderita sengsara, tetapi tidak ada yang mau menolong
lunak disudu, keras ditakik (lunak disudu, keras tekik)
yang penurut diperlakukan dengan lemah lembut, sedangkan yang melawan harus ditindak dengan tegas; waktu memberi perintah (menguasai), orang yang halus diperlakukan dengan cara halus, orang yang membantah diperlakukan dengan keras
lunak gigi dari lidah
sangat lemah lembut (merendahkan diri dsb)
lurus bagai piarit
orang yang tampak baik, tetapi berhati jahat
lurus macam bendul
sangat jujur
mabuk agak-agak (mabuk kira-kira)
tidak berbuat apa-apa, hanya melamun, asyik berangan-angan
mabuk di enggang lalu
sangat tertarik hatinya kepada orang yang belum dikenal
madu satu tong rembes, rembesnya pun madu jua
jika baik asalnya, turunannya pun baik juga
mahal dibeli, sukar dijual (mahal membelikan, sukar dicari; mahal tak dapat dibeli, murah tak dapat diminta)
sesuatu yang sukar akan diperoleh/didapat; jarang ada
main kong kalingkong
menjalankan akal jahat untuk kepentingan diri sendiri; tidak jujur
tidak makan benang
tidak masuk akal; tidak benar
makan bersabitkan
orang yang senang, tiada bekerja dan dapat makan minum yang cukup, misal dari istri yang kaya dan pemurah
makan bubur panas-panas
terlalu berharap akan beroleh rezeki, lalu bertindak tergesa-gesa sehingga kecewa jadinya
makan hati berulam jantung (makan upas berulam racun)
  1. bersusah hati karena perbuatan salah seorang teman karib; dikatakan kepada orang yang sangat bersedih hati
  2. orang yang dalam kesusahan dan duka cita karena diliputi marabahaya yang besar
makan masak mentah
tidak membedakan halal dan haram
tidak makan siku-siku
  1. cakap orang yang berleleran saja, tiada langsung ke tujuannya
  2. tidak baik; tidak patut
makan sudah terhidang, jamu belum jua datang
gadis yang telah besar, sudah patut bersuami, tetapi orang belum ada yang datang meminangnya
sudah makan, bismillah
suatu pekerjaan atau rundingan yang dilakukan terbalik, jadi tidak mengikuti aturan
makanan enggang akan dimakan pipit
hendak melakukan sesuatu yang tidak sepadan dengan tarafnya (kesanggupan dsb)
maksud bagai, maksud manau
menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai
malang celaka Raja Genggang, anak terbeli tunjang hilang
hal orang yang malang, waktu diperoleh maksud yang kedua, yang sudah di tangan hilang pula
malang tak berbau
kecelakaan tidak dapat diketahui sebelumnya
malang tak boleh ditolak, mujur tak boleh diraih (mujur tidak boleh diraih, malang tidak boleh ditolak)
nasib buruk tidak dapat dicari-cari; tidak dapat berbuat apa-apa lagi kalau takdir sudah demikian
maling teriak maling (maling berteriak maling)
mendahului orang menyerahkan suatu kesalahan (kejahatan) supaya tidak dituduh orang
malu bertanya, sesat di jalan (malu berkayuh, perahu hanyut; malu berdayung, perahu hanyut; malu makan, perut lapar)
kalau segan berusaha/tidak mau berikhtiar, tidak akan mendapat kemajuan
malu kalau anak harimau menjadi anak kucing (kambing)
tidak sepatutnya kalau anak orang baik-baik atau pandai menjadi jahat atau bodoh
malu tercoreng di kening (malu tercoreng di dahi; malu tercoreng pada kening; terconteng arang di muka; tercoreng arang di dahi; tercoreng arang di kening; tercoreng arang di muka; menconteng arang di muka)
memberi malu; mendapat malu besar; malu yang tidak dapat dihilangkan lagi karena sudah diketahui orang banyak
mana busuk yang tidak berbau
kejahatan (kesalahan) akhirnya akan ketahuan juga
mandi dalam cupak
serba tanggung (tidak cukup)
(bak) mandi di air kiambang, pelak lepas gatal pun datang
sesuatu yang diperoleh itu sekalipun berguna juga, tetapi kemudian men datangkan yang lebih menyiksa
mandi sedirus
mendapat pujian yang belum pada tempatnya
mandi tak basah (berendam tak basah)
  1. berbuat sesuatu tanpa mengacuhkan teguran atau peringatan
  2. tidak menaruh perasaan (belas kasihan)
(bagai) manik putus talinya (pengarang)
perihal air mata yang bercucuran
manikam jatuh ke pelimbahan, tak hilang cahayanya
orang yang asalnya baik jika ia miskin ataupun menjadi suruh-suruhan orang, tabiatnya, kelakuannya, dan budi bahasanya tetap baik
manis daging
orang yang biasa dituduh melakukan salah satu kejahatan, padahal ia tidak bersalah
manis seperti gula derawa (manis bagai gula jawa)
berpatutan, ibarat dua orang suami-istri yang sama elok rupanya
manusia mengikhtiarkan, Allah menakdirkan
ikhtiar atau akal budi ada di tangan manusia, jadi orang harus bekerja sekeras-kerasnya untuk mencapai tujuannya, tetapi berhasil tidaknya usaha itu bergantung pada takdir Tuhan
manusia tahan kias, binatang tahan palu
mengajar manusia dengan sindiran sudah cukup, tetapi mengajar binatang harus dengan pukulan
manusia tertarik oleh tanah airnya, anjing tertarik oleh piringnya
orang yang berakal itu jauh pemandangannya, tetapi orang yang bodoh hanya memikirkan keperluan perutnya, kalau ia telah kenyang sudah tidak menghendaki apa-apa lagi
mara hinggap mara terbang, enggang lalu ranting patah
seseorang yang tidak berbuat suatu kesalahan, tetapi pada waktu terjadi suatu kejahatan ia yang dituduh berbuat kesalahan itu
mara jangan dipukat, rezeki jangan ditolak
jangan mencari-cari bahaya atau kecelakaan
marah akan tikus rengkiang dibakar
karena takut (tidak suka dsb) pada sesuatu yang kecil, dibuangnya (dirusakkannya) sesuatu yang lebih besar dan berharga, yang melibatkan sesuatu yang kecil tersebut
masak buah rumbia
perkara yang mustahil terjadi, atau yang tidak mungkin diperoleh
masak malam, mentah pagi (siang)
suatu hal yang telah putus (sudah jadi), tetapi tidak lama kemudian berubah
masih berbau pupuk jeringau
masih muda sekali (belum berpengalaman)
masin lidahnya (masin mulutnya, masin perkataannya)
  1. apa yang dikatakannya terjadi; perkataannya selalu dituruti (dikabulkan) orang
  2. pandai berkata-kata
masuk angin
sakit meriang
sudah masuk angin
perihal suatu perkara yang sudah dicampuri orang lain sehingga tidak benar lagi
masuk dari kuping kiri keluar lewat kuping kanan
tidak mendengarkan nasihat
masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang kerbau menguak
menyesuaikan diri dengan tempat dan keadaan
masuk lima, keluar sepuluh (masuk tiga, keluar empat)
belanja yang dikeluarkan (pengeluaran) jauh lebih besar daripada penghasilan (pendapatan)
masuk meliang penjahit, keluar meliang tabuh
bamembelanjakan uang lebih banyak daripada pendapatan
masuk sarang harimau
terperangkap ke dalam suatu bahaya besar
masuk telinga kanan, keluar telinga kiri (masuk ke telinga kanan, keluar ke telinga kiri)
tidak dimasukkan ke dalam ingatan (tentang nasihat, pelajaran)
mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki
mata memandang apa hendak sakit, bahu memikul timpa perasaan (seberapa berat mata menentang, berat jua bahu memikul)
berapa jua susah orang melihat suatu penderitaan yang ditanggung oleh orang lain, terlebih susah jua orang yang menanggungnya
mata tidur, bantal terjaga
seorang istri yang berlaku serong ketika suaminya sangat percaya akan kelurusannya
matahari itu bolehkah ditutup dengan nyiru
suatu kebenaran yang nyata itu dapatkah dilindungkan atau disembunyikan
mati anak berkalang bapak, mati bapak berkalang anak
anak dan bapak wajib tolong-menolong
mati ayam, mati tungau
jika tuannya celaka, anak buahnya ikut merasakan celaka juga
mati berkafan cindai
mati dengan nama baik (terhormat)
mati dicatuk katak
orang yang berkuasa dikalahkan oleh orang yang lemah
mati enau tinggal di rimba
orang kecil jika sudah mati namanya tidak akan disebut-sebut lagi
mati gajah tidak dapat belalainya, mati harimau tidak dapat belangnya
tahu melakukan perbuatan jahat dan tahu pula menyembunyikan dan menghilangkannya
mati ikan karena umpan, mati sahaya karena budi (mati semut karena gula; mati semut karena manisan)
manusia dapat dibujuk atau dikuasai dengan budi atau mulut manis; orang yang mendapat bencana (tertipu dsb) karena bujuk dan rayuan yang menyenangkan
sudah mati kutunya (mati kutu)
sudah hilang kekuatannya; tidak berbuat apa-apa lagi; celah
mati puyuh hendakkan ekor
menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai
mati seladang
beristri seorang saja
mati tidak akan menyesal, luka tidak akan menyiuk (mati takkan menyesal, luka takkan menyiuk)
sudah berketetapan hati untuk melakukan sesuatu dan tidak akan menyesal atau mengumpat kemudian jika timbul peris-tiwa yang tidak baik karena perbuatan itu
telah mati yang bergading
telah meninggal orang yang berkuasa (disegani)
mati-mati berdawat biar hitam (mati-mati mandi biar basah)
tiap-tiap pekerjaan janganlah dilakukan kepalang tanggung, janganlah diusahakan separuh jalan melainkan dikerjakan sampai pada kesudahannya
mati-mati berminyak biar licin
setiap pekerjaan janganlah kepalang, jangan diusahakan separuh jalan, tetapi dikerjakan sampai selesai
mati-mati mandi biar basah
jangan kepalang tanggung
mayang menolak seludang
melupakan orang yang telah memelihara sejak kecil
(seperti) mayat ditegakkan
berbadan kurus dan bermuka pucat
melakak kucing di dapur
berbuat aniaya dengan cara yang mudah
melanggar benang hitam
melanggar pantangan; melanggar adat resam
melangkahi ular
melakukan sesuatu yang berbahaya
melanting menuju tampuk, berkata menuju benar
  1. dalam rapat (perundingan), kita harus menggunakan dasar kebenaran dan kejujuran
  2. setiap usaha ada maksudnya
melarat panjang
selalu dalam kesengsaraan
melekatkan kersik ke buluh (menampalkan kersik ke buluh)
melakukan pekerjaan dengan susah payah, tetapi sia-sia; menasihati orang dengan sia-sia saja (tidak dituruti)
melepaskan anjing terjepit
menolong orang yang tidak tahu membalas budi
meletakkan api di bubungan
sengaja mencari bahaya
(bagai) melihat asam
ingin sekali
melonjak badar, melonjak gerundang
meniru-niru lagak (cara hidup) orang besar atau orang kaya
meludah ke langit, muka juga yang basah
melawan atau membantah orang yang berkuasa, akhirnya sendiri yang mendapat kesusahan atau kesulitan
(seperti) melukut di tepi gantang
tidak dapat berbuat apa-apa; perkara kecil yang tidak mendapat perhatian
melukut tinggal sekam melayang
yang baik tetap, yang buruk akan hilang
melulur bersetungging
mengerjakan sesuatu karena terpaksa (malu, takut, dsb)
(bagai) melulusi baju sempit (terbuang ke sisiran)
seseorang yang merasa senang karena terlepas dari kesusahan
memagar diri bagai aur
hanya memikirkan diri sendiri
memahat di dalam baris, berkata dalam pusaka
mengerjakan sesuatu sebagaimana mestinya
memakan habis-habis, menyuruh hilang-hilang
jika merahasiakan sesuatu, hendaklah dilakukan dengan sebaik-baiknya
memakuk dengan punggung lading
sangat menyakiti hati orang
memalit rembes menampung titik
biar sedikit diterima juga
memancing dalam belanga (memepas dalam belanga)
mencari keuntungan dalam lingkungan (keluarga, teman, kawan) sendiri
memanjat bersengkelit
belum berpengalaman
memanjat dedap
menekat (karena terpaksa)
memanjat terkena seruda
mendapat rintangan dalam usahanya
memasang pelita tengah hari
menerangkan apa-apa yang sudah tidak perlu diterangkan lagi
memasukkan minyak tanah
menghasut
(bagai) membakar tunam basah
hal mengajar anak yang bodoh, sukar dimengerti (diterima) pelajaran itu olehnya
membalik-balik mayat di kubur
menyebut-nyebut nama orang yang sudah meninggal
membangkit batang terendam
mengadakan (memunculkan kembali) sesuatu (nama) yang telah lama hilang dari ingatan (seperti mengangkat penghulu yang telah lama tidak ada); mengulangi perkara yang sudah lama dilupakan
membasuh najis dengan malu; membasuh muka dengan air liur: membuang malu dengan jalan yang lebih hina
membawakan cupak ke negeri orang
memakai adat-istiadat sendiri di negeri orang
membekali budak lari
dua kali merugi
membeli kerbau bertuntun (membeli kerbau di padang; kucing dalam karung)
membeli sesuatu tanpa dilihat dahulu barang yang akan dibelinya; kawin dengan gadis yang belum dikenal
memberi lauk kepada orang membantai
memberi pertolongan kepada orang yang tidak perlu ditolong (orang kaya dsb)
membesarkan kerak nasi
menambah-nambah belanja yang tidak perlu
membuat titian berakuk
memakai/memasang tipu muslihat untuk mencelakakan orang
membuka tambo lama
membangkit-bangkit perkara yang sudah-sudah
membungkus tulang dengan daun talas
menyembunyikan rahasia dengan tidak berhati-hati
memegang besi panas
melakukan sesuatu dengan selalu diliputi khawatir dan takut
(seperti) memegang tali layang-layang
orang berkuasa (kaya) yang dapat berbuat sekehendak hatinya terhadap orang lemah
memerah santan di kuku (meremas santan di kuku)
mencari keuntungan dengan jalan yang sukar sekali; meminta sesuatu kepada orang yang tidak punya (menghendaki sesuatu yang tidak mungkin diperoleh)
memikul di bahu, menjunjung di kepala
mengerjakan sesuatu menurut aturan
memilin kacang hendak mengebat, memilin jering hendak berisi
melakukan perbuatan atau tindakan dengan maksud tertentu
memperlapang kandang musang, mempersempit kandang ayam
memberi kesempatan baik kepada orang yang bermaksud jahat
mempertinggi semangat anjing
memperbaiki nama orang jahat (tentu sia-sia)
mempertinggi tempat jatuh, memperdalam tempat kena
sengaja membesar-besarkan kesalahan sendiri sehingga mendapat hukuman (kerugian) yang berat
menabur bijan ke tasik (menabur biji atas batu; menanam biji atas batu)
sia-sia saja (seperti berbuat kebaikan kepada orang yang tidak tahu membalas budi, memberi nasihat kepada orang yang tidak mau mengindahkan, dsb.)
menahan jerat di tempat genting (menahan lukah di penggentingan; menangguk di air keruh; memancing di air keruh; mengail di air keruh; mengail dalam belanga, menggunting dalam lipatan)
mengambil keuntungan dalam keadaan yang kacau (dari kesusahan atau penderitaan orang lain, pada waktu ada kerusuhan, perselisihan dsb.); mempergunakan kesempatan untuk keuntungan pribadi tanpa memikirkan nasib kawan akibat perbuatan itu
menaikkan air ke gurun (menaikkan bandar sondai; membandarkan air ke bukit)
melakukan pekerjaan yang sukar sekali; mengerjakan sesuatu dengan sia-sia
(bagai) menakik darah mati dari alu (menakik darah mati dari batu)
bekerja keras tetapi sedikit hasilnya
menambak gunung, menggarami laut (menambak gunung, menggarami air laut; menambak ke laut; membuang garam ke laut; membuang bunga ke jirat)
  1. memberi pertolongan/bantuan kepada orang yang sekali-kali tidak memerlukannya/tidak perlu dibantu (orang kaya, dsb.);
  2. berbuat baik kepada orang yang tidak tahu membalas budi
  3. melakukan suatu pekerjaan yang sia-sia/tidak ada gunanya; membuang-buang tenaga (uang, waktu, dsb) dengan sia-sia
menambat tidak bertali
pria dan wanita yang hidup sebagai suami istri, tetapi tidak menikah
(kalau) menampi jangan tumpah padinya
mengerjakan sesuatu dengan sebaik-baiknya
menanak semua berasnya
memperlihatkan semua hartanya (kepandaian dsb)
menangis daun bangun-bangun hendak sama dengan hilir air
perbuatan yang sia-sia hendak menyamai orang lain yang melebihi dirinya
(seperti) menangkap ikan dalam belanga
sesuatu yang sudah pasti akan didapat
(seperti) menanti orang dahulu, mengejar orang kemudian (melalah orang kudian; menanti putih gagak hitam; menanti ara tak bergetah; menanti kucing bertanduk; menanti kuar bertelur; menanam mumbang; menunggu angin lalu; menunggu laut kering; mencari belalang atas akar; mencari jejak dalam air; mencari kutu dalam ijuk; mencari umbut dalam batu; mencungkil kuman dengan alu; menegakkan benang basah; menegakkan sumpit tak berisi; menggantang anak ayam; menghasta kain sarung; mengisi gantang pesuk; mengisi perian bubus; mengukir langit; menyenduk kuah dalam pengat; menyukat belut; menyurat di atas air; menjaring angin; usaha menjaring angin; wau melawan angin)
melakukan pekerjaan/perbuatan (menunggu, dsb.) yang sia-sia belaka; mengerjakan/mengharapkan sesuatu yang mustahil/tidak mungkin terpenuhi/diperoleh/didapat/dilaksanakan/berhasil
menari di ladang orang (merentak di ladang orang)
bersenang-senang memakai harta orang atau di rumah orang lain
(seperti) menating minyak penuh
memperlakukan dengan penuh kasih sayang (sangat hati-hati dsb)
mencabik baju di dada (mengembang ketiak amis)
membuka rahasia kaum keluarga sendiri; menceritakan keburukan (aib keluarga) sendiri kepada orang lain
mencakus ganti asah (menanti tukang belum datang)
sesuatu yang dipakai untuk sementara waktu saja sebelum ada yang lebih baik (jadi hanya sekadar mencukupi kebutuhan)
mencampakkan batu ke luar
lebih suka berbuat baik kepada orang lain daripada kepada keluarga sendiri
mencari lantai terjungkat
mencari-cari kesalahan orang
mencari yang sehasta sejengkal
menyelidiki jauh dekatnya perhubungan kerabat
mencencang berlandasan, melompat bersetumpu (bertumpuan)
jika hendak melakukan sesuatu, hendaknya menyediakan alat atau syaratnya dahulu
mencencang lauk tengah helat
membukakan rahasia sendiri di hadapan orang banyak
mencencangkan lading patah
membanggakan sesuatu yang tidak ada harganya sama sekali
mencit seekor, penggada seratus
berhadapan dengan lawan yang banyak (lebih kuat dsb)
mendabih menampung darah
sangat tamak
mendapat hidung panjang (beroleh hidung panjang; mendapat panjang hidung)
mendapat malu atau kecewa
mendapat badai tertimbakan (mendapat pisang berkubak)
mendapat untung yang tidak disangka-sangka; mendapat keuntungan yang banyak dengan mudah
mendapat sama berlaba, kehilangan sama merugi
suka duka sama-sama dipikul
mendapati tanah terbalik
mendapati mayat sudah terkubur
mendebik mata parang (menepik mata pedang)
melawan/menentang orang yang berkuasa
mendengarkan cakap enggang
mendengarkan bujukan musuh
mendukung biawak hidup
melakukan sesuatu atau mempunyai anak (istri dsb) yang sangat menyusahkan
menebang menuju pangkal, melanting menuju tampuk
setiap tindakan yang dilakukan harus ada maksud dan tujuannya
menebas buluh serumpun
merusak seluruh nama keluarga
menegakkan juek-juek sesudah menyabit
sesudah perkara (pekerjaan) selesai, baru teringat akan cara yang terbaik untuk menyelesaikannya
menembak beralamat, berkata bertujuan
suatu perbuatan (pekerjaan) harus ada maksudnya
menempong menuju jih
langsung mengenai sasarannya (maksudnya)
menengadah ke langit hijau
tidak ada harapan akan mendapat pertolongan
menengadah membilang layar, menangkup membilang lantai
pikirkan baik-baik sebelum melakukan pekerjaan
(bagai) menentang matahari
melawan atau menyanggah kekuatan atau kekuasaan yang jauh lebih tinggi daripada kuasa atau kekuatan penyanggah itu tentu akan binasa
menepak nyamuk menjadi daki
melawan orang yang lemah tidak akan mendapat nama baik
(seperti) menepung tiada berberas
banyak cakap, tidak berisi
mengadu buku jari (mengadu buku lima; mengadu buku lidah)
bertinju; berkelahi; berbantah; bertengkar mulut
mengail berumpan, berkata bertipuan
kalau menghendaki sesuatu dari orang lain, harus pandai mengambil hatinya
mengairi sawah orang
menguntungkan orang lain
mengais dulu maka makan
baru dapat makan sesudah bekerja berat (sukar hidupnya)
mengajar orang tua makan dadih (orang tua diajar makan pisang)
mengajar orang yang lebih pandai; orang yang sudah tahu (ahli, pandai) tidak usah diajari
mengalangkan leher, minta disembelih
mengharapkan kesusahan (kecelakaan)
mengambil bungkal kurang
merasa tersinggung oleh perkataan orang lain
mengata dulang paku serpih, mengata orang awak yang lebih
mencela orang, tetapi diri sendiri ternyata lebih buruk daripada yang dicela
mengaut laba dengan siku (menggaut laba dengan siku)
selalu hendak mencari untung sebanyak-banyaknya, tidak peduli apakah orang lain akan menderita karena perbuatannya itu
mengebat erat-erat, membuhul mati-mati (menggenggam erat, membuhul mati)
  1. apabila membuat aturan/perjanjian harus dengan sempurna/diatur sebaik-baiknya
  2. memegang janji (putusan, nasihat, dsb) erat-erat
mengegungkan gung pesuk
membanggakan kekayaan (kemuliaan) masa lampau
mengembalikan manikam ke dalam cembulnya
memikirkan kembali apa-apa yang telah dikatakan
mengendap di balik lalang sehelai
menyembunyikan sesuatu atau bersembunyi di tempat yang mudah diketahui orang
mengepit daun kunyit (Minangkabau)
memuji-muji diri sendiri
mengepit kepala harimau
menakut-nakuti orang lain
menggali lubang, menutup lubang (gali lubang, tutup lubang)
meminjam uang untuk membayar utang
(bagai) menggenggam bara, terasa hangat dilepaskan
melakukan suatu pekerjaan setelah mendapatkan kesukaran, pekerjaan itu ditinggalkan
menggenggam tiada tiris
sangat menghemat
menggeriak bagai anak nangui
orang yang beranak banyak, tetapi malas mencari nafkah
menggolek batang terguling
melakukan pekerjaan yang mudah
telah mengguncang girik
sudah tua sekali
menggunting dalam lipatan
mencelakakan kawan (saudara dsb) sendiri
menghadapkan bedil pulang
merugikan (mencelakakan) keluarga sendiri
menghambat kerbau berlabuh
mencegah sesuatu yang akan mendatangkan keuntungan atau kesenangan kepada orang
menghapus arang di muka
menghilangkan malu
(bagai) menghela rambut dalam tepung
pekerjaan yang sulit atau pekerjaan yang harus dikerjakan dengan hati-hati sekali
(bagai) menghela tali jala
sangat berhati-hati
menghendaki urat lesung
menghendaki sesuatu yang tidak mungkin
(seperti) menghilang manau
perbuatan yang sukar dilaksanakan; sukar sekali
mengisap benak (mencarak, mencucup)
terlalu banyak mengambil keuntungan dari orang lain (mengisap darah)
mengorek lubang ulat
sengaja mencari lantaran bertengkar
menguak-nguak bagai hidung gajah
bernapas terengah-engah
mengukur baju di badan sendiri
menentukan baik buruknya sesuatu menurut perasaan diri sendiri
mengungkit batu di bencah
melakukan pekerjaan yang sukar
mengunyah orang bergigi
mengajar (memberitahu) orang yang sudah tahu
mengusir asap, meninggalkan api
mencari sesuatu yang kurang penting dan meninggalkan yang lebih penting
menimbang sama berat
menjatuhkan hukuman dengan adil, tidak berat sebelah
menjalankan jarum halus
mengenakan tipu muslihat yang lain
menjangkau sehabis tangan
berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai maksud
menjemur bangkai ke atas bukit
memperlihatkan cela (air, cacat) sendiri
menjilat air liur
berbalik memuji sesuatu yang sebelumnya telah dicela; menarik kembali ucapan (janji dsb) yang pernah dikatakan
menjilat keluan bagai kerbau
sangat kecewa karena tak sampai maksudnya
menjilat ludah
menarik kembali apa yang telah diucapkan
menjolok sarang tabuhan
berbuat sesuatu yang mendatangkan bahaya; sengaja mencari bahaya atau kesusahan
menjual bedil kepada lawan
mencelakakan diri sendiri
menjual petai hampa
membual; beromong kosong
menjunjung bersenggulung, mencencang berlandasan
jika ingin melakukan suatu pekerjaan, sediakanlah lebih dahulu alat-alatnya dengan lengkap
menjunjung sangkak ayam
mendapat malu besar
menohok kawan seiring (menggunting dalam lipatan
mencelakakan teman sendiri
mensiang yang baru dicari, kampil 'lah sudah dahulu
rundingan baru akan dimulai, tetapi keputusannya telah diambil terlebih dahulu
menumbuk di lesung, bertanak di periuk
adat itu berdasar pada kebiasaan yang sudah semestinya
menumbuk di periuk, bertanak di lesung
melakukan sesuatu yang menyalahi kebiasaan
menunjukkan ilmu kepada orang menetak
nasihat yang baik itu tidak berguna bagi orang yang tidak mau menggunakannya
(bagai) menyandang galas tiga (menyandang lukah tiga)
pekerjaan yang ringan, tetapi sukar melakukannya; melakukan pekerjaan yang sulit meskipun tidak berat
menyandang lemang hangat orang
menderita akibat perbuatan orang lain
menyanyikan lagu lama (menyanyikan lagu kuno)
mengutarakan pendapat yang telah usang atau sudah sering dikatakan orang
menyauk kering-kering, membeli habis-habis
jika menyelidiki (menuntut ilmu dsb), hendaknya sedalam-dalamnya
menyeladang bagai panas di padang
suatu kejadian yang terjadi secara merata di mana-mana
menyelami air dalam tonggak
amat sukar mengajuk hati orang
menyeluduk sama bungkuk, melompat sama patah
(persahabatan yang) seia sekata, sehina semalu
(bagai) menyesah kain dapat
memakai sesuatu barang (pinjaman) dengan sekehendak hati saja
menyimpan embacang busuk
menyimpan rahasia yang sudah diketahui orang banyak (rahasia umum)
menyinggung mata bisul orang
mengenai apa yang paling sakit (peka) bagi seseorang
menyisip padi dengan ilalang
mencampurkan sesuatu yang buruk pada yang baik
menyukat penuh sudah
sudah habis kesabaran
menyuruk di balik lalang sehelai (menyuruk di balik lumbung)
menyembunyikan sesuatu yang mudah atau sudah diketahui orang
menyuruk hilang-hilang, memakan habis-habis
menyembunyikan suatu kehendak sesempurna-sempurnanya
telah meraba-raba tepi kain
sudah sakit payah; sudah hampir meninggal
meragang gawe
memperkosa wanita
merah padam mukanya
marah sekali
meraih pangkur ke dada
  1. insaf akan dirinya
  2. merasa tersinggung
meraih pekung ke dada
sengaja mencari kesusahan (malu, bencana, dsb)
merajuk kepada yang kasih (sayang)
sesuatu yang tidak mungkin terjadi
merantau di sudut dapur, merantau ke ujung bendul
pergi mencari penghidupan ke tempat yang tidak berapa jauh
merawal memulang bukit, cerana menengah kota
sudah nyata sekali ingin mengajukan suatu permintaan
merayap-rayap seperti kangkung di ulak jamban
  1. cepat berkembang biak
  2. lekas bertambah besar dan tinggi
merebus tak empuk
tidak berubah pendirian; tetap hati (walaupun digoda dsb); mantap hati
merdesa perut kenyang (merdesa di perut kenyang)
adat yang halus hanya dapat dilakukan apabila orang berkecukupan atau kaya
merentan hati
lekas marah (sakit hati, patah hati)
(laksana) mestika gamat
perihal kelakuan, atau tabiat, atau perkataan yang baik
miang tergeser kena miang, terlanggar kena rabasnya
dikatakan kepada orang yang berkuasa, tidak dapat orang (rakyat) bersalah sedikit pun kepadanya
minta dedak kepada orang mengubik (minta pucuk pada alu; menghendaki pucuk alu; minta sisik pada limbat; minta tulang pada lintah)
minta pertolongan dsb kepada orang yang tidak punya; menghendaki sesuatu yang mustahil/tidak mungkin tercapai/dipenuhi
minum darah orang
banyak merugikan orang dengan mengambil keuntungan yang berlebih-lebih darinya
minum serasa duri, makan serasa lilin, tidur tak lena, mandi tak basah
hal orang yang sangat bersusah hati sehingga segala sesuatunya tidak berasa enak
minyak dengan air adakah bercampur? (minyak dengan air bolehkah bercampur; minyak dan air masa sama; (sebagai) minyak dengan air)
orang yang bermusuhan atau yang tidak sehaluan mustahil dapat dicampurkan jadi satu; tidak dapat bersatu (karena bermusuhan dsb)
minyak duyung, perendang duyung (minyak kita jua yang digorengkannya)
seseorang yang telah menghabiskan harta tuannya
minyak habis sambal tak enak
dikatakan untuk menyatakan kekecewaan dalam perjodohan anak dengan menantu
misai bertaring bagai panglima, sebulan sekali tak membunuh orang
rupa saja yang hebat dan garang, tetapi berhati penakut
mudah juga pada yang ada, sukar jua pada yang tidak
pada orang kaya adat apa pun juga mudah diisinya sedangkan pada yang miskin segalanya susah
mudik menyongsong arus, hilir menyongsong pasang
tentang usaha yang mendapat rintangan dari kiri dan kanan namun diteruskan juga
mujur Pak Belang
untung-untungan; jika hendak mujur, harus menunggu waktu lama
mujur sepanjang hari, malang sekejap mata
jika malang akan menimpa dalam sesaat saja mungkin terjadi, tetapi tidak mendapat
muka bagai ditampar dengan kulit babi
hal orang yang tidak tahu malu; seseorang yang kelihatannya senang dan kaya, tetapi yang sebenarnya hidup dengan utang
muka licin, ekor berkedal
lahirnya tampak baik, tetapi batinnya jahat
mulut bagai ekor ayam diembus
seseorang yang mulutnya tidak berhenti-henti berkata (tidak pernah diam, selalu saja bergerak-gerak)
mulut bajan boleh ditutup, mulut manusia tidak (mulut kapuk dapat ditutup, mulut orang tidak)
rahasia jangan terlalu lekas dipercayakan kepada orang lain, karena mulut manusia tidak dapat ditutup
mulut kamu, harimau kamu (mulutmu harimaumu)
keselamatan dan harga diri kita bergantung pada perkataan kita sendiri
mulut manis jangan percaya, lepas dari tangan jangan diharap
jangan percaya kepada orang yang manis perkataannya, barang atau uang yang dipinjamkan kepada orang yang bersifat demikian, tidak dapat diharapkan kembali lagi
mulut manis mematahkan tulang
perkataan yang lemah lembut dapat menyebabkan orang lain tunduk (menurut)
mulut satu lidah bertopang
perkataan berbeda dengan isi hati
mulut telanjur emas tantangannya (telanjur/terdorong, tantangannya/padahannya)
perkataan (janji) yang sudah diucapkan harus ditepati
mumbang ditebuk tupai
dikatakan kepada anak perempuan yang masih kecil, tetapi sudah rusak
mumbang jatuh, kelapa jatuh
semua yang hidup akan mati (tidak memandang umur dsb)
murah di mulut, mahal di timbangan
banyak janji, tetapi janji itu tidak ditepati; mudah mengatakan, tetapi sukar melakukannya
musang berbulu ayam
orang jahat berlaku sebagai orang baik
musang terjun, lantai terjungkat
terdapat tanda-tanda kejahatan yang telah diperbuat
musim kemarau menghilirkan baluk
melakukan usaha yang tidak sesuai dengan musimnya (waktunya)
musuh dalam selimut
musuh yang amat dekat (dari lingkungan keluarga sendiri dsb)
musuh jangan dicari-cari, bersua jangan dielakkan
jangan dicari-cari permusuhan itu, tetapi jika ia datang jangan pula berasa takut
napas tidak sampai ke hidung
sibuk sekali
nasi habis budi bersua
  1. sahabat yang pada akhirnya kelihatan pekertinya yang buruk
  2. sesudah mendapat kesusahan, barulah ingat akan sahabatnya
nasi sama ditanak, kerak dimakan seorang
pekerjaan dilakukan bersama-sama, tetapi keuntungannya diambil sendiri
nasi tersaji di lutut
keuntungan yang diperoleh dengan mudah
nasi tersendok tidak termakan
tidak dapat merasakan (mengenyam) apa yang didapatnya; belum menjadi rezekinya
neraca palingan bungkal, hati palingan Tuhan
pikiran atau pendirian orang mudah berubah-ubah
neraca yang palingan, bungkal yang piawai
sangat adil dalam memberikan hukuman atau putusan (hakim)
nibung bangsai bertaruk muda
orang tua yang bertingkah laku seperti anak muda
nyamuk mati gatal tak lepas
menaruh dendam kepada orang yang berbuat jahat meskipun orang itu sudah dihukum
ada nyawa, ada rezeki, ada umur, ada rezeki
selama masih hidup kita tentu masih sanggup berusaha
nyawa bergantung di ujung kuku
dalam keadaan yang sulit dan berbahaya
obat jauh, penyakit hampir
dalam kesusahan sukar mendapatkan pertolongan; berada dalam kesukaran
ombak yang kecil jangan diabaikan
perkara kecil yang mungkin mendatangkan bahaya perlu diperhatikan juga
ombaknya kedengaran, pasirnya tidak kelihatan
telah kedengaran beritanya, tetapi belum ada buktinya
orang berdendang di pentasnya, orang beraja di hatinya (ayam itik raja pada tempatnya)
menurutkan rasa (sesuka) hati masing-masing; orang (laki-laki) berkuasa di rumah tangganya masing-masing; setiap orang berkuasa di tempatnya atau di lingkungannya
orang bini-binian beranak tak boleh disuruh
pekerjaan yang tidak tetap selalu mendatangkan rugi
orang haus diberi air, orang lapar diberi nasi; (orang dahaga diberi air; orang mengantuk disorongkan bantal
  1. memperoleh/mendapat apa yang sangat diinginkannya; menolong orang yang kesusahan;
  2. memberi pelajaran kepada orang yang sungguh-sungguh ingin menambah pengetahuannya
(seperti) orang kecabaian
sangat gelisah (tidak tenang duduknya dsb)
(bagai) orang kena miang
gelisah sekali karena mendapat malu
(sebagai) orang mabuk gadung
rupa seseorang yang lemah dan pucat karena mengidap penyakit
orang mandi bersiselam, awak mandi bertimba
orang mendapat keuntungan besar berlimpah-limpah, awak mendapat keuntungan kecil saja
(seperti) orang mati jika tiada orang mengangkat bila akan bergerak
seseorang yang daif yang tidak mempunyai daya upaya, jika tiada orang menolongnya niscaya akan semakin susah
tidak ada orang menggaruk ke luar badan
biasanya orang berpihak kepada kaum keluarganya (golongannya) apabila ada perselisihan
orang muda selendang dunia, orang kaya suka dimakan
(untuk puji-pujian maksudnya) orang muda perhiasan dunia, orang kaya yang pemurah
orang pembuat periuk, bertanak di tembikar
yang membuatnya sendiri biasanya tidak memakai buatannya yang baik, melainkan memakai buatannya yang buruk-buruk
orang penggamang mati jatuh
siapa yang tidak memiliki keberanian tidak akan sampai maksudnya
orang terpegang pada hulunya, awak terpegang pada matanya
dalam perjanjian atau perkara orang lebih kuat pendiriannya daripada kita
orang timpang jangan dicacat, ingat-ingat hari belakang
kecelakaan yang menimpa seseorang jangan terlalu dibicarakan karena boleh jadi kita mengalami hal yang sama di kemudian hari
padang perahu di lautan, padang hati dipikirkan
demikian luas hati itu, berapa banyak pikiran masuk di dalamnya tidak akan penuh
padi dikebat dengan daunnya
mengusahakan sesuatu dengan modal sendiri
padi masak, jagung mengupih
keuntungan yang diperoleh dengan berlipat ganda
(ada) padi segala menjadi
orang kaya dapat mencapai apa yang diinginkannya
padi segenggam dengan senang hati lebih baik daripada padi selumbung dengan bersusah hati
kesenangan hati lebih berharga daripada kekayaan
padi sekapuk hampa, emas seperti loyang, kerbau sekandang jalang
seseorang yang tampak kaya, tetapi sebenarnya miskin
padi selumbung dimakan orang banyak
penghibur bagi istri yang suaminya beristri lebih daripada satu
tak ada padi yang bernas setangkai
tidak ada satu pun yang sempurna
pagar makan padi
orang yang merusakkan barang yang diamanatkan kepadanya
pagar makan tanaman
orang yang merusakkan barang yang diamanatkan (dititipkan) kepadanya
pahit dahulu, manis kemudian
hendaklah ditentukan syarat-syarat yang nyata dahulu supaya tidak timbul perselisihan di belakang (dalam membuat perjanjian)
pahit meninggal
orang yang kelihatannya baik, tetapi sebenarnya curang
paksa tekukur, padi rebah, paksa tikus, lengkiang terbuka
sesuatu yang baik atau yang dikehendaki (diingini)
panas setahun dihapuskan hujan sehari
kebaikan yang banyak hilang karena kesalahan yang sedikit saja
panas tidak sampai petang
bertambah susah
(sebagai) pancang diguncang arus
orang yang tidak tetap pendiriannya
pandai berminyak air
pandai memainkan kata (mengambil muka, menjilat) untuk mencapai suatu maksud
(kalau) pandai menggulai badar pun menjadi tenggiri (pandai menggulai, badar jadi tenggiri)
orang yang pandai meskipun kurang alat syaratnya, dapat juga mengerjakan sesuatu dengan baik; kalau pandai mengatur (menyusun dsb), barang yang kurang baik pun akan menjadi baik juga
(kalau) pandai meniti buih, selamat badan sampai ke seberang
jika dapat mengatasi kesukaran tentu maksud dapat dicapai
tiang pandak hendak menyamai tiang panjang
hendak meniru-niru perbuatan orang besar atau kaya, akhirnya diri binasa
pandang jauh dilayangkan, pandang dekat ditukikkan (sarap sehelai dituilkan, batu sebuah digulingkan)
memeriksa/menyelidiki segala sesuatu dengan teliti; sangat teliti (dalam pemeriksaan)

diperhatikan dan diperiksa dengan saksama

panjang langkah, singkat permintaan (sudah panjang langkahnya; panjang langkah)
sampai ajalnya; sudah meninggal
pantang kutu dicukur, pantang manusia dihinakan
tiada orang yang mau dihinakan
(seperti) parang bermata dua
mendapat keuntungan dari kedua belah pihak
parang gabus menjadi besi
orang yang lemah menjadi orang yang kuat
pasang masuk muara
lalu lalang saja (tentang perkataan)
patah batu hatinya
hilang sama sekali kemauannya
patah kemudi dengan bamnya (patah kemudi dengan ebamnya)
putus harapan; sudah tidak ada harapan lagi sama sekali
patah lidah alamat kalah, patah keris alamat mati
tidak pandai membela perkaranya (tanda akan kalah dalam berperkara)
patah sayap bertongkat paruh (patah tongkat berjeremang; patah tongkat bertelekan)
tidak putus-putusnya berusaha menyampaikan maksudnya; terus berusaha (bekerja) dengan tidak pernah putus asa; pada keadaan bagaimanapun harus terus berusaha dengan giat, jangan sekali-sekali putus asa
patah selera banyak makan
pura-pura tidak mau, sebenarnya suka sekali
patah tumbuh hilang berganti
seorang pemimpin apabila meninggal tentu akan ada penggantinya; yang hilang (mati) selalu ada penggantinya
payah-payah dilamun ombak, tercapai juga tanah tepi
setelah beberapa lama menanggung susah, akhirnya tercapai juga cita-citanya
pecah anak buyung, tempayan ada (pecah buyung, tempayan ada)
tidak akan kekurangan perempuan untuk dijadikan istri; tidak akan kekurangan perempuan (yang akan diambil untuk istri)
pecah kapi, putus suai
tidak dapat diperbaiki lagi; menderita malu yang bertubi-tubi
pecah menanti sebab, retak menanti belah
sekadar menanti kesempatan untuk membalas dendam
pecak boleh dilayangkan, bulat boleh digulingkan, batu segiling pecak setepik
sudah mendapat kata sepakat untuk melaksanakan suatu pekerjaan
pejatian awak, kepantangan orang
berselisih pendapat dengan orang banyak
pekak pembakar meriam
tiap-tiap orang ada gunanya
pelanduk di cerang rimba (pelanduk di dalam cerang)
sangat gelisah ketakutan; kehilangan akal atau gelisah sekali (karena ketakutan, menghadapi bahaya, dsb)
pelanduk melupakan jerat, tetapi jerat tak melupakan pelanduk
  1. orang yang berutang biasanya mudah lupa akan yang berpiutang, sebaliknya yang berpiutang tidak lupa akan orang yang berutang kepadanya
  2. sudah lupa akan bahaya, tetapi sebenarnya bahaya masih tetap mengancam
pelepah bawah luruh, pelepah atas jangan gelak
ingatlah bahwa sekalian yang hidup akan mati
pelesit dua sejinjang
perempuan yang bersuami dua
(bagai) pelita kehabisan minyak
tidak berseri-seri lagi
pencarak benak orang
orang yang suka mengambil milik orang lain dengan cara yang lalim
pendekar elak jauh
orang yang sangat hati-hati dan senantiasa bersiap mengelakkan bahaya yang mengancam
tak ada pendekar yang tak bulus
tidak ada orang yang tidak pernah membuat kesalahan
pengaduan berdengar, salah bertimbang
keluh kesah mendapat perhatian dari orang yang berkuasa
pengayuh sama di tangan, perahu sama di air (perahu sudah di tangan, perahu sudah di air)
  1. tidak perlu takut-takut (rendah diri) karena sama kekuatannya
  2. sudah siap sedia segala keperluan untuk melakukan suatu pekerjaan
telah penuh sebagai bersukat
habis kesabaran
pepat di luar, rancung di dalam (pancunya di dalam)
baik (suci dsb) pada lahirnya, tetapi batinnya (hatinya) jahat
pepat kuku seperti bulan tiga hari
amat elok bentuk atau tokohnya
perahu bertambatan, dagang bertepatan
usaha dagang yang teratur dan sesuai tempatnya
perahu papan bermuat intan
sesuatu yang tidak layak diperjodohkan
perang bermalaikat, sabung berjuara
Tuhanlah yang menentukan kalah menang
pergi berempap, pulang eban
pulang pokok (tidak beruntung dan tidak merugi)
pergi tempat bertanya, pulang tempat berberita (berkenaan dengan orang cerdik pandai)
jika akan berangkat, hendaklah meminta nasihatnya dahulu, dan jika pulang, hendaklah memberi laporan kepadanya
(bagai) perian pecah
suara yang sember (tidak merdu)
perkawinan tempat mati
perkawinan yang sungguh-sungguh dilakukan sesuai dengan cita-cita hidup berumah tangga yang bahagia
permata lekat di pangkur
tidak pada tempatnya
perut panjang sejengkal
merasa kecewa (tidak senang)
(sebagai) petai sisa pengait
tidak berguna sama sekali
(seperti) pikat kehilangan mata
bingung tidak keruan; kehilangan akal
pikir itu pelita hati
menggunakan akal budi dan mempertimbangkan segala sesuatu dengan baik menjadikan seseorang lebih bijaksana
pilih-pilih ruas, terpilih pada buku (pilih-pilih ruas, terkena buku buluh)
mendapat yang buruk karena terlalu memilih/terlampau menghendaki yang baik
(bagai) pimping di lereng
orang yang tidak berpendirian tetap
(seperti) pinang dibelah dua
(dua orang yang) serupa benar; sama besar
(seperti) pinggan dengan mangkuk, salah sedikit hendak berantuk
perselisihan antara suami istri atau kaum keluarga merupakan hal yang biasa
pinggan tak retak, nasi tak dingin
cermat dalam melakukan suatu pekerjaan
(bagai) pintu tak berpasak, perahu tak berkemudi
sesuatu yang membahayakan
pipinya sebagai pauh dilayang
pipinya amat elok
pipit meminang anak enggang (tabuhan meminang anak labah-labah)
orang miskin (berderajat rendah) meminang orang kaya (berderajat tinggi dsb); tidak seimbang (tentang perjodohan)
(seperti) pipit menelan jagung
mendapat kesusahan karena hendak menyama-nyamai orang yang besar (tinggi pangkatnya/martabatnya, kaya, dsb)
pipit pekak makan berhujan
sangat rajin
pisang tidak berbuah dua kali
nasib baik biasanya hanya ditemui satu kali
(jika) pisau tiada berbaja, makin dikikir bertambah tumpul
anak yang dungu, makin diajar semakin bodoh
(seperti) polong kena sembur
berlari cepat-cepat karena ketakutan dsb
potong hidung rusak muka
orang yang berbuat kurang baik terhadap kaum keluarganya sendiri akan beroleh malu juga
pucat seperti mayat
sangat pucat, pucat pasi
tak pucuk di atas enau (berpucuk)
sangat angkuh (selalu memandang rendah kepada orang lain)
(bagai) pucuk dilancarkan (enau diluncurkan)
sangat lancar; cepat sekali
pucuk diremas dengan santan, urat direndam dengan tengguli, lamun peria pahit juga
orang yang tabiatnya jahat, sekalipun diberi kekayaan dan pangkat, sifatnya tidak akan berubah
pucuk layu disiram hujan
orang susah mendapat kesenangan
(bagai) pucuk pisang didiang
lemah sekali; tidak bertenaga
pukat terlabuh, ikan tak dapat
pekerjaan yang sia-sia belaka
pukul anak, sindir menantu
menyindir seseorang dengan mengata-ngatai atau memarahi orang lain; mengata-ngatai (mencela) seseorang, tetapi perkataan-perkataan itu ditujukan kepada orang lain
pulau sudah lenyap, daratan sudah tenggelam
sudah tidak ada harapan lagi (gagal sama sekali)
(seperti) pungguk merindukan bulan (si cebol hendak mencapai bulan (bintang))
seseorang yang merindukan kekasihnya, tetapi cintanya tidak terbalas
punggung parang sekalipun jika selalu diasah, akan tajam juga
sebodoh-bodoh orang, apabila selalu belajar, akan pandai juga
punggur rebah, belatuk menumpang mati
bencana yang menimpa orang besar, orang bawahannya turut terkena akibat buruknya; jika orang yang menjadi pelindung (seperti majikan dsb) jatuh, anak buahnya pun akan menderita akibatnya
pusat jala pumpunan ikan
(menjadi) tempat berkumpul atau menjadi pusat berbagai-bagai hal (urusan); pusat pemerintahan
putih tapaknya lari
berlari cepat (karena ketakutan)
tak putus dirundung malang
tiada putusnya, tiada henti-hentinya mendapat celaka
putus kelikir, rompong hidung
sesuatu yang hendak dikuasai menjadi terlepas sama sekali
puyu di air jernih
hidup dalam kesenangan
(seperti) rabuk dengan api
  1. mudah terbakar
  2. (kiasan) · mudah terjadi hal yang kurang baik kalau didekatkan (seperti gadis berdekatan dengan bujang)
raja adil raja disembah, raja lalim raja disanggah
raja yang adil disayangi dan raja yang zalim dibenci
tiada raja menolak sembah
tidak ada orang yang tidak suka dihormati
rajin mengais tembolok berisi
kalau rajin bekerja (mencari nafkah), rezeki akan bertambah
ramai beragam, rimbun menyelara
setiap orang mempunyai pendapat dan kegemaran masing-masing
(bagai) rambut dibelah tujuh (seribu)
sedikit (kecil) sekali
rambut sama hitam, hati masing-masing
setiap orang mempunyai pendapat (kemauan) masing-masing/yang berlainan
rasa tak mengapa hidung dikeluani
orang yang kurang pikir atas sesuatu yang terjadi pada dirinya sehingga mendapat susah juga
rebung tak miang, bemban pula miang
orang yang tidak turut campur dalam suatu pekerjaan menjadi susah, tetapi yang patut susah malahan berdiam diri
rebung tidak jauh dari rumpun
tabiat anak tidak jauh berbeda dari tabiat orang tuanya
redup atau panas keras
hidup atau mati; untung-untungan
rendah gunung, tinggi harapan
harapan yang sangat besar
rentak sedegam, langkah sepijak
seia sekata; mufakat
retak menanti belah
perkara kecil yang mungkin menjadi besar; tinggal menantikan timbulnya bencana yang lebih besar (kematian dsb); perselisihan yang akan menjadi perkelahian (perang, perceraian, dsb)
retak-retak mentimun
retak halus-halus di luar saja
rezeki elang tak akan dapat oleh musang (tak akan/takkan, dapat/dimakan, musang/burung pipit)
setiap orang ada keuntungannya masing-masing
rindu jadi batasnya maka manis tak jadi cuka
jangan terlalu mesra bergaul dengan seseorang sebab pergaulan seperti itu kerap kali menimbulkan dendam kesumat
ringan tulang, berat perut
barang siapa yang rajin bekerja, tentu mendapat rezeki
rongkong menghadap mudik
mudah mendapat rezeki
ada rotan, ada duri
dalam kesenangan tentu ada kesusahannya
tiada rotan akar pun jadi (tiada rotan akar pun berguna)
kalau tidak ada yang baik, yang kurang baik pun boleh juga (meskipun kurang baik dapat dipakai juga)
rugi menentang laba, jerih menentang boleh
supaya maksud kita tercapai, kita harus mau berusaha (bersusah payah) dahulu
rumah gedang ketirisan
istri yang tidak mampu mendatangkan kebahagiaan kepada suami
rumah sudah, tukul berbunyi
memajukan keterangan dsb sesudah perkara diputuskan
rumah terbakar, tikus habis ke luar
  1. uang habis, tetapi yang dikehendaki tidak diperoleh
  2. apabila terjadi kerusakan di suatu daerah, semua penduduknya berbondong-bondong pindah ke tempat lain
rumput mencari kuda
perempuan yang mencari laki-laki
runcing tanduk (bengkak kening)
sudah terkenal kejahatannya
ada rupa, ada harga (ada uang, ada barang)
harga barang ditentukan oleh keadaan barang; jika sanggup membayar banyak akan mendapat barang yang lebih baik
rupa boleh diubah, tabiat dibawa mati
terlalu susah mengubah perangai yang sudah menjadi tabiat
rupa harimau, hati tikus
kelihatannya gagah berani, tetapi sebenarnya penakut
(bagai) rupa orang terkena beragih
bermuka masam karena rugi dsb (dalam perdagangan)
(seperti) rusa kena tambat
selalu gelisah (tidak tetap kedudukannya)
(seperti) rusa masuk kampung
tercengang-cengang keheranan
rusak anak oleh menantu
orang yang kita kasihi merusakkan harta yang kita berikan kepadanya
rusak bangsa oleh laku
biarpun orang berbangsa tinggi, kalau berkelakuan buruk, keturunannya yang tinggi itu tidak akan dihargai orang
rusak bawang ditimpa jambak
menjadi celaka karena perbuatan (kawan) sendiri
rusak tapai karena ragi
usaha yang gagal karena kurang hati-hati mengerjakannya
sabung selepas hari petang
untung-untungan (usaha atau percobaan terakhir)
(sebagai) sadur menimbulkan senam
kelihatan keadaan (maksud, tabiat) yang sebenarnya
sakit kepala panjang rambut, patah selera banyak makan
lahirnya tidak suka, tetapi sebenarnya suka sekali; pura-pura sakit kepala
sakit menimpa, sesal terlambat
sesudah terlanjur (terjadi), menyesal tidak ada gunanya
salah cotok melantingkan
jika berbuat salah, harus mau memperbaikinya
sama lebur, sama binasa
bersahabat sehidup semati
sambil menyelam minum air (sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui; sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui; berkayuh sambil ke hilir; berlayar sambil memapan; merapat sambil berlayar; penyundut sambil mandi; sambil berdendang biduk hilir; sambil berdiang nasi masak)
sekali menggarap/melakukan suatu pekerjaan, beberapa maksud tercapai; mengerjakan/menyelesaikan dua tiga pekerjaan atau lebih sekaligus/dalam waktu yang bersamaan
sambil menyeruduk galas lalu (sambil menyuruk galas lalu)
sambil bersenang-senang, maksud atau keuntungan tercapai
sampah itu di tepi juga
orang yang hina biasanya tidak diindahkan orang
sampai titik darah yang penghabisan
sampai meninggal
sampan ada, pengayuh tidak
hendak melakukan sesuatu, tetapi tidak lengkap syarat-syaratnya
(ada) sampan hendak berenang
sengaja berpayah-payah padahal sebenarnya tidak perlu berbuat begitu
sampan rompong, pengayuh sompek
perkara yang tidak dapat diharapkan lagi; harapan hampir musnah
samun sakar berdarah tangan
setiap perkara baru boleh diputuskan sesudah cukup bukti dan keterangan
satu juga gendang berbunyi
tidak berubah; selalu sama saja
satu nyawa, dua badan
sehidup semati
satu sangkar, dua burung
dua orang perempuan sama-sama menghendaki seorang laki-laki
saudagar tiga beranak, belum beranak sudah ditimang
bersenang-senang sebelum maksudnya tercapai
sauk air mandikan diri (menyauk air mandikan diri)
hidup dengan usahanya sendiri
sawah berpematang, ladang berbintalak (sawah berpiring, ladang berbintalak)
segala sesuatu ada batasnya
(seperti) sayur dengan rumput
banyak bedanya; berlainan benar
searah bertukar jalan
sama maksudnya, tetapi berlainan cara mencapainya
sudah seasam segaramnya
sudah baik benar/tidak ada celanya (tentang pekerjaan, perbuatan)
sebab buah dikenal pohonnya
dari perbuatan atau perangai seseorang dapat diketahui asalnya
sebaik-baiknya hidup teraniaya
sekali-kali jangan merugikan atau mencelakakan orang lain sekalipun kita dirugikan atau dicelakakannya
sebelum ajal berpantang mati
sebelum tiba/sampai waktunya tidak akan mati
sebesar-besarnya bumi ditampar tak kena
perkara yang kelihatannya mudah, tetapi sebenarnya susah menyelesaikan
(seperti) sebuah biji tersesat dalam rumput
  1. orang yang hina tidak kelihatan oleh orang
  2. sesuatu yang kecil
sebuah lesung ada seekor ayam jantannya (atau pemimpinnya)
tiap-tiap kaum ada seorang penghulunya atau seorang cerdik pandainya yang akan melindungi kaum itu dari kejahatan orang lain
sebusuk-busuk daging dikincah dimakan juga, seharum-harum tulang dibuang
jika keluarga berbuat ulah akan dimarahi, tetapi setelah itu diampuni, jika orang lain berbuat salah tidak dimaafkan sedikit pun juga
seciap bak ayam, sedencing bak besi
seia sekata
secupak tak jadi segantang (yang secupak takkan jadi segantang; yang sesukat tak akan jadi segantang; sesukat tak jadi segantang)
sesuatu yang tetap/sudah pasti dan tidak dapat diubah lagi; nasib orang tidak dapat diubah
sedangkan bah kapal tak hanyut, ini pula kemarau panjang
sedangkan waktu berpencaharian tidak tercapai maksudnya, apalagi waktu menganggur
sedap dahulu, pahit kemudian
bersenang-senang dahulu, akhirnya mendapat kesusahan
sedatar saja lurah dengan bukit
menyamaratakan orang; tidak membeda-bedakan kaya atau miskin dsb
sedepa jalan ke muka, setelempap jalan ke belakang
  1. maju terus untuk menyampaikan maksud
  2. segala apa pun harus selalu diperhitungkan untung ruginya
sedia payung sebelum hujan
bersiap sedia sebelum terjadi yang kurang baik
sedikit hujan banyak yang basah
kecelakaan yang kecil membawa akibat yang besar
seekor kerbau berkubang, sekandang kena luluknya (seekor kerbau berlumpur, semuanya berlabur; seorang makan cempedak, semua kena getahnya; seorang makan nangka, semua kena getahnya))
  1. seorang berbuat salah/jahat, semua (keluarganya, dsb.) terbawa-bawa (terkena akibatnya, beroleh nama yang buruk, dsb.)/dianggap bersalah juga
  2. seorang yang berbuat kesalahan demi memenuhi kesenangannya, tetapi orang lain turut menanggung akibatnya
segala senang hati
sangat senang
segan mengayuh, perahu hanyut (malu mengayuh, perahu hanyut; segan bergalah, hanyut serantau)
jika segan/tidak mau berusaha, (kita) akhirnya akan mendapat susah (bencana, merugi besar) nantinya
segenggam digunungkan, setitik dilautkan
sangat dihargai
sehabis kelahi, teringat silat
sesudah persoalan (pekerjaan) selesai, baru teringat cara yang baik untuk menyelesaikannya
sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain (sekepal menjadi gunung, setitik menjadi laut)
  1. hal perbuatan orang yang sabar dan tidak lekas putus asa, sedikit demi sedikit lama-lama berhasil juga; pekerjaan sulit yang dikerjakan dengan penuh kesabaran, lama-lama akan berhasil juga; dari sedikit menjadi banyak
  2. perkara yang kecil dibesar-besarkan
sehina semalu
seia sekata; senasib
seidas bagai benang, sebentuk bagai cincin (seikat bagai sirih, serumpun bagai serai; sekebat bagai sirih; seliang bagai tebu; selubang bagai tebu)
  1. dua orang yang sejodoh benar
  2. seia sekata; sehina semalu; bersama-sama menanggung untung dan rugi atau senang dan derita
  3. sepakat dalam perkumpulan (rapat)
  4. seia sekata; rukun sekali; bersatu hati-hati dalam segala hal
seiring bertukar jalan (sekandang tidak sebau, seia bertukar sebut)
berlainan pendapat (caranya) meskipun maksudnya sama; kedua pihak semaksud dan sepaham, tetapi berlain cara melaksanakannya
sekam menjadi hampa berat
tidak akan merugikan sedikit jua
sekerat ular, sekerat belut
orang yang bermuka dua (ikut ke sana kemari)
sekudung limbat, sekudung lintah
tidak tetap pendiriannya
sekutuk beras basah
tidak ada gunanya
selama enggang mengeram (selama gagak hitam, selama air hilir)
lama sekali; selama-lamanya
selama hayat dikandung badan
selama masih hidup
selama hujan akan panas jua
sehabis kesusahan, akhirnya akan datang juga waktu yang baik
selama sipatung mandi
sebentar sekali
selangkas betik berbuah
waktu yang singkat
selapik seketiduran
sangat akrab (tentang persahabatan)
seludang menolakkan mayang
memperlihatkan atau kelihatan kecantikannya (isi hatinya, kesombongannya, dsb)
semanis-manis gula ada pasir di dalamnya (manis-manis gula berpasir jua, sepahit-pahit jadam menjadi obat)
bujuk rayu yang lemah-lembut adalah berisi tipu dan perkataan yang keras itu kadang-kadang menjadi kebajikan diri
sembunyi tuma, ekor kelihatan (kepala tersuruk, ekor kelihatan)
merasa tidak ada yang mengetahui, tetapi sebenarnya sudah diketahui orang banyak; menutup-nutupi perbuatan jahat yang sudah diketahui orang
sembunyi-sembunyi puyuh
  1. menutupi perbuatan jahat yang telah diketahui orang
  2. sengaja tidak mau tahu akan perkara (bahaya dsb) yang sungguh (akan) terjadi
semisal udang dalam tangguk
sedang dalam kesusahan (kesukaran)
semut dipijak tidak mati, gajah diarung bergelimpangan (semut terpijak tidak mati, alu tertarung patah tiga)
perihal cara berjalan seorang perempuan yang baik lagi teratur (tidak terlalu lambat dan tidak terlalu cepat)
sendok berdengar-dengar, nasi habis budi dapat
karena pekerjaan dilakukan kurang hati-hati, akhirnya mendapat malu karena rahasia terbuka kepada orang lain
sendok besar tak mengenyang
tidak ada buktinya
sendok dan periuk lagi berantuk (sendok dengan belanga lagi berlaga)
sahabat baik (suami istri dsb) adakalanya berselisih juga
(seperti) sengkalan tak sudah
buruk sekali (rupa dll)
senjata makan tuan
sesuatu yang direncanakan untuk mencelakakan orang lain, tetapi berbalik mengenai diri sendiri
seorang budi-budian, seorang tabung seruas
dua orang yang sangat berbeda tabiatnya (seorang banyak akal liciknya, seorang lagi lurus hati)
seorang ke hilir, seorang ke mudik
tidak ada persesuaian perasaan dan pikiran antara laki bini, sahabat, dsb
sepala-pala mandi biarlah basah
mengerjakan sesuatu janganlah tanggung-tanggung
sepandai-pandai membungkus yang busuk berbau juga
perbuatan yang salah, meskipun dirahasiakan, lama-lama akan ketahuan juga
sepandai-pandai tupai meloncat, sekali gawal juga (sekali/sekali waktu, gawal = terjatuh)
sepandai-pandai seseorang, ada kalanya/sekali-sekali ia berbuat salah (keliru) juga
sepanjang tali beruk
terlalu panjang sehingga membosankan (tentang pidato, doa yang panjang)
sepasin dapat bersiang
mendapat keuntungan tidak dengan sengaja
sepenggalah matahari naik
alamat waktu, kira-kira pukul 08.00 atau 09.00
sepesan anak beranak, anaknya beranak pula (sepesan anak beranak, anaknya menggigit pula)
cepat sekali berkembang biak (bertambah banyak)
(bagai) serangkak tertimbakan
berjalan miring karena cacat pada tubuhnya
(bagai) serdadu pulang baris
orang yang kelihatannya selalu bergaya, tetapi pekerjaannya berat dan berbahaya
(laksana manau) seribu kali embat haram tak patah
menunjukkan sesuatu yang teguh dan kuat
serigala berbulu domba
orang yang kelihatannya bodoh dan penurut, tetapi sebenarnya kejam, jahat, dan curang
serigala dengan anggur
sikap seseorang yang mencela sesuatu yang sangat diingininya dan berusaha memerolehnya, tetapi gagal
sesak berundur-undur, hendak lari malu, hendak menghambat tak lalu
sudah tidak dapat melawan, tetapi pura-pura masih sanggup bertahan
sesal dahulu pendapatan (pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna; sesal dahulu yang bertuah, sesal kemudian yang celaka)
pikir dulu masak-masak (baik-baik) sebelum berbuat sesuatu (agar tidak menyesal kelak); bila hendak melakukan/mengerjakan sesuatu, hendaknya dipertimbangkan lebih dahulu baik buruknya; setiap perbuatan hendaklah ditimbang masak-masak agar tidak menyesal
sesat surut, terlangkah kembali
memperbaiki kesalahan yang telah dibuat
sesayat sebelanga juga
meskipun sedikit, dianggap sudah cukup juga
setali tiga uang
sama saja; tidak ada bedanya
setapak jangan lalu, setapak jangan surut
pendirian harus kuat
setempuh lalu, sebondong surut
tetap bersatu hati
setinggi-tinggi bangau terbang, surutnya ke kubangan (setinggi-tinggi melambung, surutnya ke tanah juga)
sejauh-jauh orang merantau, akhirnya kembali ke tempat asalnya (kampung halamannya) juga; biar ke mana pun perginya, akhirnya pulang ke kampung halaman juga
seukur mata dengan telinga
seturut penglihatan dan pendengaran
(bagai) si bisu berasian, terasa ada terkatakan tidak (si bisu bermimpi, terasa ada terkatakan tidak)
tidak dapat mengatakan meskipun tahu (mengerti)
(bagai) si kudung beroleh cincin
beroleh keuntungan, tetapi tidak dapat menikmatinya
(bagai) si kudung panji berbelut
pekerjaan yang dilaksanakan tidak berdasarkan kemampuan akan sia-sia
(bagai) si lumpuh hendak merantau
tidak mungkin dikerjakan
sia-sia menjaring angin, terasa ada tertangkap tidak
jangan mengharapkan yang bukan-bukan karena akan mengecewakan saja
(bagai) siamang kurang kayu
sangat bersedih hati karena menderita kekurangan
siang bernapas, malam berembun (malam berselimut embun, siang bertudung awan)
sangat miskin (tidak punya rumah)
(seperti) siang dengan malam
jauh (banyak) bedanya
siapa berkotek, siapa bertelur
siapa yang bersuara terdahulu, biasanya dialah yang berbuat
siapa gatal, dialah menggaruk (siapa melejang, siapa patah, siapa melalah, siapa patah; siapa menyuruk, siapa bungkuk, siapa menjala, siapa terjun)
orang yang berkeras hendak berbuat sesuatu (beroleh barang, pekerjaan), dialah harus berbuat/berusaha (menanggung kesukarannya, kerugiannya dsb) sendiri; pekerjaan yang terburu-buru itu kelak merugikan juga
siapa lama tahan, menang
apabila bekerja dengan tekun dan rajin, tidak tergesa-gesa, lama-kelamaan kerja yang sulit sekali pun akan selesai juga dengan baik
siapa luka, siapa menyiuk (siapa sakit, siapa menyiuk)
yang merasa tersindir, dialah yang berbuat sesuatu sebagai yang disindirkan itu; yang berbuat salah akan merasa jika ada yang menyindir dsb
siapa makan lada, ialah berasa pedas (siapa makan cabai, dialah yang berasa pedas (kepedasan))
  1. siapa yang berbuat kurang baik akan merasakan akibatnya
  2. siapa yang merasa tersindir berarti telah berbuat seperti yang disindirkan itu; barang siapa yang bersalah akan merasa tersinggung (oleh sindiran dsb)
siapa menabur angin, akan menuai puting beliung (siapa menabur angin, akan menuai badai)
orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana
siapa pun jadi raja, tanganku ke dahi juga
siapa pun berkuasa aku tetap menghormatinya
siapa senantiasa melihat angin tidak akan menabur, siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai (siapa senantiasa melihat angin takkan menabur, siapa senantiasa melihat awan takkan menuai)
sigai dua segeragai
suatu perkara yang bersangkut paut dengan perkara yang lain
silap mata, pecah kepala
kalau kurang penjagaan/kurang waspada dalam suatu pekerjaan yang berbahaya, binasalah akhirnya
singkap daun ambil isi (buah)
(berkata) dengan terus terang
singkat diulas, panjang dikerat
mana-mana yang kurang ditambah, sedangkan yang lebih dikurangi (yang kurang baik diperbaiki)
singkat tidak terluas, panjang tidak terkerat
tiap-tiap orang akan mati apabila telah sampai ajalnya
siput memuji buntut
memuji diri sendiri
sirih naik junjungan patah
baru hendak naik derajat kehidupannya sudah mendapat kesusahan
sokong membawa rebah
dikhianati atau dicelakai oleh teman sendiri; orang kepercayaan yang merusakkan sesuatu yang dipercayakan (diamanatkan) kepadanya
(kalau) sorok lebih dahulu daripada tokok, tidak mati babi
kalau lagak atau bual yang didahulukan, maksud tidak akan tercapai
suarang ditagih, sekutu dibelah
harta milik bersama atau persekutuan dibagi sebagaimana mestinya apabila suami istri atau orang berekanan bercerai atau berpisah
suaranya seperti membelah betung
suaranya tidak enak pada pendengaran (karena terlalu kuat dsb)
subur karena dipupuk, besar karena diambak (besar diambak, tinggi dianjung)
orang besar atau tinggi kedudukannya karena dimuliakan oleh anak buahnya atau pengikutnya
sukar kaji pada orang alim, sukar uang pada orang kaya
orang pandai biasanya baru mau memutuskan suatu persoalan apabila sudah dipertimbangkan dalam-dalam; orang kaya baru mau mengeluarkan uang kalau ada untungnya
sukat air menjadi batu
tidak mungkin
sukatannya sudah penuh
sudah sampai ajalnya
suku tak boleh dianjak, malu tak boleh diagih
orang yang sekaum harus sehina semalu (hina seorang hina semuanya, malu seorang malu semuanya)
sumbing meluaki, retak melampaui tara (garis)
kesalahan besar
sumur digali air terbit
beroleh sesuatu lebih daripada yang diharapkan
tak sungguh seluang melaut, akhirnya balik ke tepi juga
tidak betah tinggal di perantauan; orang yang meninggalkan kaumnya (keluarganya), tetapi akhirnya kembali juga
sungguhpun kawat yang dibentuk, ikan di laut yang diadang
sungguhpun tampaknya tidak ada suatu maksud, tetapi ada juga yang dituju
susu dibalas dengan tuba (air susu dibalas dengan air tuba)
kebaikan dibalas dengan kejahatan
syariat palu-memalu, hakikat balas-membalas (syariat palu-memalu, pada hakikatnya adalah balas-membalas)
baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat
tahan jerat sorong kepala
hendak mencelakakan orang lain akhirnya dia sendiri yang mendapat celaka
tidak tahu antah terkunyah
tidak merasa melakukan sesuatu yang tidak patut
tahu asam garamnya
tahu seluk-beluknya (baik-buruknya)
tahu di angin berkisar
tahu akan perubahan hati seseorang
tahu di angin turun naik
tahu akan gelagat sesuatu yang akan terjadi
tahu di dalam lubuk
tahu benar akan seluk beluk suatu perkara
belum tahu di pedas lada
masih muda sekali; belum berpengalaman
tahu makan, tahu simpan
dapat menyimpan rahasia baik-baik
sudah tahu peria pahit
penyesalan yang sia-sia saja (sebab sudah tahu kurang baik, tetapi diperbuat juga)
(kalau) tak ada angin, takkan pokok bergoyang
jika tak ada sebab, tidak akan sesuatu terjadi
takut akan bayang-bayangnya
takut atau khawatir karena ingat akan perbuatan sendiri yang buruk
takut akan lumpur, lari ke duri
menghindarkan diri dari kesusahan yang kecil, jatuh ke dalam kesusahan yang lebih besar
takut di hantu, terpeluk ke bangkai
mendapat kesusahan (kecelakaan) karena takut akan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ditakuti
(kalau) takut dilimbur pasang, jangan berumah di tepi pantai
kalau takut akan akibatnya/mendapat kesusahan, jangan melakukan pekerjaan/hal-hal yang berbahaya
takutkan tuma, dibuangkan kain
sayang akan sesuatu yang berharga, tetapi dapat kerugian besar
talam dua muka
bermuka dua; mendua hati
tali busur tidak selamanya dapat diregang
orang tidak selamanya bekerja terus-menerus, tetapi mesti ada istirahatnya
tali jangan putus, kaitan jangan rekah
perkara harus diputus seadil-adilnya agar kedua belah pihak yang beperkara sama-sama senang
tali putus, keluan putus
anak muda (gadis) yang telah bebas berbuat sekehendak hatinya setelah orang yang menjaganya (orang tuanya) meninggal
tali tiga lembar tak suang-suang putus (tali yang tiga lembar itu tak suang-suang putus)
bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh
tampak gabak di hulu (gabak di hulu tanda akan hujan)
ada tanda-tanda akan terjadi sesuatu
tampak tembelangnya
kelihatan kebusukannya (kekurangannya, kejahatan, dsb)
tampuk bertangkai
ada bukti (keterangan, alasan, jaminan) yang kuat
tampuknya masih bergetah
masih cukup penghidupannya
tanah lembah kandungan air, kayu bengkok titian kera
kejahatan tidak terjadi kalau tidak disebabkan oleh keadaan lain
tanam lalang tak akan tumbuh padi (tanam lalang takkan tumbuh padi)
melakukan kejahatan, kejahatan juga balasnya
(bagai) tanduk bersendi gading
jodoh yang tidak sepadan
tanduk di kepala tak dapat digelengkan
tidak dapat mengelakkan diri dari kewajiban yang harus dikerjakan
(bagai) tanduk diberkas (tanduk di berkas)
sangat sukar untuk disatukan (karena tidak sepaham atau sependirian); sesuatu yang tidak dapat dikerjakan
tak tanduk telinga dipulas
tindakan apa pun dilakukan asal dapat merugikan lawan (membalas dendam)
tangan kanan jangan percaya akan tangan kiri
jangan selamanya percaya begitu saja kepada sahabat karena kerap kali sahabat juga yang mencelakakan kita
tangan kiri jangan mengetahui apa yang dilakukan tangan tangan
tangan mencencang, bahu memikul (tangan memetik, bahu memikul; tangan menetak, bahu memikul)
siapa yang bersalah harus menanggung hukuman; siapa yang berbuat harus berani bertanggung jawab; perbuatan jahat harus diberi hukuman yang setimpal; harus berani menanggung kesalahan yang telah diperbuat
tangan menggenggam tangan
sangat kikir
tangguk rapat, keruntung bubus
suami pandai mencari uang, tetapi istrinya terlampau pemboros
tarik muka dua belas
perihal orang yang sangat kecewa dan kelihatan selalu kesal
taruh beras dalam padi
menyimpan rahasia baik-baik
tebu masuk di mulut gajah (tebu setuntung masuk geraham gajah)
  1. binasa sama sekali (sudah tidak tertolong lagi)
  2. pemberian sedikit kepada orang kaya tidak ada harganya
tegak pada yang datang
tetap pendiriannya; tetap memegang keadilan (kebenaran)
tegak sama tinggi (berdiri sama tinggi, duduk sama rendah)
sama tingkatnya (derajat kedudukannya)
teguh berpaling, duduk berkisar
berlainan dengan apa yang telah dikatakan atau dijanjikan
telaga di bawah gunung
perempuan yang mendatangkan untung kepada suaminya
telaga mencari timba
perempuan mencari laki-laki
telinga rabit dipasang subang
memuliakan orang yang tidak patut dimuliakan; tidak pada tempatnya
teluknya dalam, rantaunya sakti
tidak mudah dikalahkan
telunjuk lurus, kelingking berkait
pada lahirnya kelihatan baik, tetapi batinnya (dalam hati) tampak/terkandung maksud busuk
telunjuk mencocok mata (mencocok/merosok, menikam, mata/jari)
merusakkan (mengambil, mencari, dsb) barang yang sebenarnya harus dijaga
telur di ujung tanduk
dalam keadaan yang sangat sulit (berbahaya)
telur sesangkak, pecah satu pecah semua
bersatu hati dalam segala hal
tempat makan jangan dibenahi
kita jangan berbuat tidak senonoh di tempat kita menumpang; jangan berbuat jahat kepada orang yang berlaku baik kepada kita
tempayan tertiarap dalam air
orang yang tidak mau mendengarkan nasihat (pengajaran)
tengah tapak bayang-bayang
tengah hari tepat
(bak) tengguli ditukar cuka
suatu kejadian yang bertukar dari keadaan yang menggembirakan ke keadaan yang menyedihkan
tentang mata, dengan mata (antara empat mata)
berhadap-hadapan dua orang saja
tak tentu hilir mudiknya (belum tentu hilir mudiknya; tak tentu hilirnya; tiada berketentuan hulu hilirnya; tidak berketentuan hulu hilirnya; tiada mengetahui hulu hilirnya; tak tentu kepala ekornya)
  1. tidak tentu ujung pangkalnya, tidak tentu asal muasalnya
  2. tidak tentu maksud dan tujuannya; tidak tahu apa-apa dalam suatu urusan
  3. belum tentu keputusan atau kesudahan suatu hal atau perkara
  4. kokoh, baik dalam soal yang kecil-kecil maupun dalam soal yang besar-besar
belum tentu si upik si buyungnya
belum tentu kesudahannya
teperlus maka hendak menutup lubang
sesudah mendapat celaka, baru ingat akan ikhtiar
tepuk berbalas, alang berjawat
perbuatan jahat dibalas dengan kejahatan, kebaikan dibalas dengan kebaikan
tepuk perut, tanya selera
bila hendak melakukan hal yang baru, sebaiknya bertanya dahulu kepada orang yang sudah berpengalaman
tepung kena ragi
sudah terjadi (berjalan baik-baik)
terajar pada banting pincang
tidak ada gunanya mengajar orang yang keras kepala
teralang-alang bagaikan sampah dalam mata
hinaan dsb yang selalu teringat dan terasa di dalam hati
terang kabut, teduh hujan
telah senang (aman dsb) kembali sehabis menderita kesusahan dsb
sudah terantuk, baru tengadah
baru ingat sesudah merugi (sesudah merugi (menderita kecelakaan) baru sadar)
terapung sama hanyut, terendam sama basah
sehidup semati; senasib sepenanggungan
terapung tak hanyut, terendam tak basah
belum ada keputusan atau ketentuan; belum tentu kesudahannya (tentang perkara dsb)
teras terunjam, gubal melayang
penduduk asli akan tetap tinggal di negerinya apabila orang asing pergi
terban bumi tempat berpijak
hilang tempat menggantungkan harapan
terbang bertumpu, hinggap mencekam
jika merantau hendaklah menghubungi (mencari) kaum kerabat tempat menumpangkan dirinya
tiada terbawa sekam segantang
sangat lemah (tidak berkekuatan)
terbulang ayam betina
orang yang disangka berani dsb, ternyata tidak
tercacak seperti lembing tergadai
tertegak dan terdiam tercengang-cengang
tercincang puar bergerak andilau
jika seseorang anggota keluarga dihina, tentu keluarga atau kaumnya akan turut tersinggung juga
tercubit paha kiri, paha kanan pun berasa sakit
jika salah seorang anggota keluarga menderita sesuatu, anggota yang lain pun turut merasakan
terdesak padang ke rimba
hilang akal
terdorong gajah karena besarnya
berbuat sesuatu yang kurang baik karena kekuasaannya
tiada terempang peluru oleh lalang
kehendak orang yang berkuasa tidak tertahan oleh orang yang lemah
terentak ruas ke buku
hilang akal
tergantung tidak bertali
perempuan yang tidak diurus lagi oleh suaminya, tetapi tidak dapat meminta cerai
tergerenyeng-gerenyeng bagai anjing disua antan
seorang penakut yang menepi-nepi karena ingin lari
terikat kaki tangan
tidak bebas (berkuasa) lagi
tidak terindang dedak basah
perkara (perselisihan dsb) yang sangat sulit penyelesaiannya
terjual terbeli
apa yang disuruhkan kepada orang lain, hendaknya dapat dikerjakan sendiri juga
terkalang di mata, terasa di hati
ada sesuatu yang akan dikemukakan, tetapi belum tersampaikan (terkatakan)
terkilan di hati, terkalang di mata
terasa (terbayang) dalam hati dan sulit dihilangkan
tak terkayuhkan lagi biduk hilir
sudah lemah sekali (tak kuasa lagi melanjutkan usaha)
tiada terkubak yang tiada berkodok
tidak ada negeri yang tidak ada keburukannya
sudah terlalu hilir malam, apa hendak dikata lagi
perbuatan salah yang terlanjur
terlampau dikadang, mentah
karena terlampau diperbagus, sebaliknya malahan menjadi buruk
terlampau panggang angus
kalau terlampau meninggi-ninggikan diri, akhirnya akan jatuh juga
tak akan terlawan buaya menyelam air (takkan terlawan buaya menyelam air)
orang pandai (kaya, berkuasa) tidak mungkin dapat dilawan
terlongsong perahu boleh balik, terlongsong cakap tak boleh balik
perkataan yang tajam kerap kali menjadikan celaka diri dan tidak dapat ditarik kembali, sebab itu jika orang hendak berucap, hendaklah dipikirkan lebih dahulu
termakan di cirit berendang (termakan cirit berendang)
termakan guna-guna sehingga dikuasai benar oleh orang lain
termakan di rambut
amat susah
termakan di sadah
sangat kesal hati (karena tertipu dsb)
terpasang jerat halus
terkena muslihat
terpecak peluh di muka
malu sekali
terpegang di abu hangat
mendapat atau mencampuri sesuatu yang menyusahkan saja
terpeluk di batang dedap
malang; sial
terpijak bara hangat
sangat gelisah; tidak dapat tenang
terpijak bayang-bayang
waktu tengah hari kira-kira pukul 12.00
terpijak benang arang hitam tampak
berbuat sesuatu harus berani menanggung akibat
tersabung akan induk ayam (tersabung akan itik)
sangat kecewa (tidak sesuai dengan dugaan semula)
tersendeng-sendeng bagai sepat di bawah mengkuang
orang yang kecil dan hina hendak mendekat kepada orang besar dan mulia, nyatanya kelihatan takut dan malu
tersesak padang ke rimba (ke tebing)
sudah habis akal (tidak berdaya lagi)
tersesak undang kepada yang runcing tiada dapat bertenggang lagi
habis akal budi (bicara); habis ikhtiar sehingga tidak dapat berupaya lagi
tersingit-singit bagai katung di bawah reba
sangat merendahkan diri seperti orang kecil (orang bawahan) yang takut dan malu hendak mendekati orang besar atau berkedudukan tinggi
tertambat hati, terpaut sayang
sangat cinta
tertangkap basah
tertangkap ketika sedang berbuat kejahatan; tertangkap tangan
tertangkap di ikan kalang
berhadapan dengan orang pandai, kaya, berani, dsb
tertangkup sama termakan tanah, telentang sama terminum air (tertelentang sama terminum air, tertelungkup sama termakan tanah)
sama-sama dalam suka dan duka; seia sekata; sama-sama merasakan keberuntungan atau kerugian
tertelentang berisi air, tertiarap berisi tanah
perihal orang yang terlalu miskin (lemah), tiada berdaya
tertimbun dikais, terbenam diselam
suatu hal (perkara) yang tersembunyi, diperiksa dan diselidiki dengan cermat
tertumbuk biduk dikelokkan, tertumbuk kata dipikiri
jangan putus asa; kalau mendapat kesukaran dsb hendaklah selalu berikhtiar untuk menghindari atau mengatasinya
tiba di perut dikempiskan, tiba di mata dipicingkan, tiba di dada dibusungkan
perbuatan tidak adil (seperti terhadap A bersikap keras, terhadap B bersikap lembut)
tiba di rusuk menjeriau
sudah pada tempatnya; sudah kena benar (tentang jawaban dsb)
(jika) tidak berada-ada, masakan tempua bersarang rendah (tidak ada berada, masakan tempua bersarang rendah; tidak ada mengada, masakan tempua bersarang rendah)
jika tidak ada sebab-sebabnya (sesuatu yang tersembunyi), tentu tidak akan terjadi yang luar biasa
(jika) tidak pecah ruyung, di mana boleh mendapat sagu
tidak akan tercapai maksud kalau tidak mau berusaha
sudah tidak tersudu oleh angsa, baharu diberikan kepada itik
orang kecil hanya beroleh apa-apa yang tidak dapat digunakan oleh orang besar
tidur bertilam air mata
sangat sedih karena merindukan kekasih
tidur bertilam pasir
tidur di mana saja (karena tidak bertempat tinggal)
tidur di atas miang (enjelai)
tidak dapat tenang (selalu gelisah)
tidur tak lelap, makan tak kenyang
sangat gelisah (karena bersusah hati, banyak pikiran, dsb)
tikus hendak menampar kucing (awak tikus hendak menampar kepala kucing; kelekatu hendak terbang ke langit; meminta tanduk kepada kuda; udang hendak mengatai ikan)
menghendaki sesuatu yang mustahil/tidak mungkin diperoleh atau terjadi; tidak insaf akan aibnya sendiri
(seperti) tikus jatuh di beras
ibarat orang yang mendapat pekerjaan yang menguntungkan dan tidak ingin meninggalkan pekerjaan itu lagi
(seperti) tikus masuk perangkap
orang yang sudah kehilangan akal; amat gelisah
(seperti) tikus masuk rumah
orang yang kecewa karena tidak terpenuhi harapannya
(bagai) tikus membaiki labu
orang yang mencoba memperbaiki sesuatu yang tidak diketahuinya, akhirnya merusaknya
timur beralih ke sebelah barat
laki-laki yang menurut pada perintah istrinya
tinggal sehelai sepinggang
tinggal pakaian yang melekat pada tubuhnya; menjadi miskin
tinggi banir tempat berlindung
setiap hal yang istimewa ada faedahnya asal tahu menggunakannya
tinggi gelepur, rendah laga
banyak cakapnya, tetapi tidak ada isinya (hasilnya, pekerjaannya); sombong
tinggi terbawa oleh ruasnya
seseorang yang masih bodoh walaupun sudah besar
tingkalak menghadap mudik, lukah menghadap hilir
segala sesuatu menurut adatnya (sifatnya, kelazimannya)
(seperti) Tionghoa karam
riuh rendah; hiruk-pikuk
tohok lembing ke semak
(perbuatan yang) sia-sia
tohok raja tidak dapat dielakkan
sukar menolak kehendak orang yang berkuasa
tohok tunggang ke buruh (ke bawah)
mudah mencelakakan orang yang di bawah perintahnya
tolak tangga berayun kaki
membuang kehidupan yang sudah enak
(seperti) toman makan anak
orang yang berbuat cabul (sumbang)
tong kosong nyaring bunyinya
orang yang bodoh biasanya banyak bualnya (cakapnya)
tongkat membawa rebah
orang yang disuruh menjaga sesuatu, tetapi dia sendiri yang merusaknya (mencuri dsb)
tua-tua keladi makin tua, makin jadi (kelapa)
dikatakan kepada orang yang makin tua makin baik atau makin buruk (kelakuannya)
tuah anjing, celaka kuda
nasib manusia tidak sama, ada yang beruntung dan ada pula yang celaka (tidak beruntung)
tuah ayam boleh dilihat, tuah manusia siapa tahu
tidak ada orang yang dapat menentukan nasib seseorang
tuah melambung tinggi, celaka menimpa, celaka sebesar gunung
berilmu tinggi, tetapi tidak mempunyai pekerjaan yang tetap sehingga hidupnya selalu susah juga
tuak terbeli, tunjang hilang
mendapat celaka (kekecewaan dsb)
tuba habis, ikan tak dapat (umpan habis, ikan tak kena)
pekerjaan yang sia-sia; usaha yang tidak mendatangkan hasil sedikit juga (tidak mendapat untung), bahkan merugi
tunggang hilang berani mati
tidak takut apa pun; tidak gentar menjalankan kewajiban (terutama yang mengenai bangsa dan negara)
tunggang hilang, tak hilang
hal ketetapan hati berani melakukan suatu pekerjaan; tidak menghiraukan bahaya ataupun mati
ada ubi, ada talas, ada budi, ada balas
kejahatan dibalas dengan kejahatan, kebaikan dibalas dengan kebaikan; barang siapa yang berbuat sesuatu tentu akan mendapat balasan yang setimpal
ucap habis, niat sampai
semua yang dikatakan langsung dilaksanakan
udang dalam tangguk
sangat gelisah (susah dsb)
(ada) udang di balik batu
ada suatu maksud yang tersembunyi
ujung jarum halus kelindan sutera
tipu muslihat yang sangat halus
ukur baju di badan sendiri (ukur baju badan sendiri)
menganggap atau menilai orang lain sama dengan anggapan atau penilaian terhadap diri sendiri
ulam mencari sambal
perempuan yang mencari laki-laki
(seperti) ular kena bedal (ular kena palu, ular kena pukul)
tidak tenang (karena marah dsb)
(seperti) ular mengutik-ngutik ekor
bergerak terus dengan gelisah (karena marah dsb)
ular menyusur akar
merendahkan diri, tetapi tidak turun martabatnya
umpan seumpan, kail sebentuk
melakukan suatu usaha dengan tidak cukup alat dan syaratnya
umpat tidak membunuh, puji tidak mengenyang
baik celaan maupun pujian tidak perlu dihiraukan
umur setahun jagung (darah setampuk pinang)
masih sangat muda; belum berpengalaman
unjuk yang tidak diberikan
berjanji akan memberi sesuatu, tetapi hanya kata-kata (tidak dipenuhi)
(bagai) unta menyerahkan diri
amat patuh menurut perintah; mengaku salah dan bertobat; menyerah dan menurut
untung ada tuah tiada
ada kekayaan, tetapi tidak bahagia hidupnya; murah rezekinya, tetapi selalu habis saja
untung sabut timbul, untung batu tenggelam
  1. untung-untungan
  2. tidak ada orang yang dapat menghindari nasibnya
upah lalu bandar tak masuk
tidak mendatangkan hasil sedikit pun
usahlah teman dimandi pagi
tidak usah kamu lebih-lebihkan (kaupuji-puji)
usang dibarui, lapuk dikajangi
  1. mana-mana yang kurang baik diperbaiki
  2. aturan (adat dsb) yang sudah dilupakan orang dihidupkan kembali
usul menunjukkan asal
dari tingkah laku (tabiat) dapat kita ketahui asalnya (tinggi rendahnya derajat dsb); kelakuan (budi bahasa) seseorang menunjukkan asal keturunannya
utang kayu ara (pinjam kayu ara)
(utang yang akan dibayar apabila kayu ara tidak bergetah) utang yang tidak akan dibayar
utang emas dapat dibayar, utang budi dibawa mati
kebaikan hati orang akan diingat selama-lamanya; budi baik orang hanya dapat dibalas dengan kebaikan pula
utang selilit pinggang (utang sebelit pinggang; utang tiap helai bulu)
utangnya banyak sekali
yang berbaris, yang berpahat, yang bertakuk, yang bertebang (yang bertakuk, yang ditebang, yang bergaris, yang dipahat)
dikerjakan sebagaimana biasanya; sudah menurut aturan (adat) yang biasa
yang bulat datang bergolek, yang pipih datang melayang
keuntungan (kesenangan dsb) datang dari mana-mana
yang dikejar tiada dapat, yang dikandung berceceran
yang sudah ada binasa dan habis, yang dicari tiada dapat; yang diharapkan tidak diperoleh, bahkan yang telah ada menjadi hilang
yang lahir menunjukkan yang batin
kelakuan orang menunjukkan tabiatnya atau perasaan hatinya
yang merah saga, yang kurik kundi
yang indah dan yang baik ialah budi bahasa, bukan rupa atau wajah
yang seorang menabur dan yang lain menuai
yang teguh disokong, yang rebah ditindih
yang sudah kuat (kaya dsb) dibantu, sedang yang lemah (miskin dsb) digencet; yang sudah celaka (miskin) bertambah celaka (miskin)
yang terbujur lalu, yang terlintang patah
siapa yang tidak melawan akan selamat, yang menentang akan binasa (sesuatu yang harus diturut)
zaman beralih, musim bertukar
segala sesuatu hendaknya disesuaikan dengan keadaan zaman

Lihat pula

[sunting]