Lompat ke isi

Pengguna:Bennylin/Peribahasa/Topik

Dari Wikikamus bahasa Indonesia, kamus bebas

pengalaman

[sunting]
  • masih berbau pupuk jeringau: masih muda sekali (belum berpengalaman)
  • darah baru setampuk pinang (darah setampuk pinang): masih muda sekali (belum banyak pengalaman, kurang akal)
  • cekur jerangau, ada lagi di ubun-ubun: masih sangat muda (belum berpengalaman)
  • umur setahun jagung (darah setampuk pinang): masih sangat muda; belum berpengalaman
  • belum tahu di pedas lada: masih muda sekali; belum berpengalaman
  • memanjat bersengkelit: belum berpengalaman
  • berlayar bernakhoda, berjalan dengan yang tua: setiap mengerjakan sesuatu hendaklah menuruti nasihat (petunjuk) orang yang ahli atau yang berpengalaman
  • tepuk perut, tanya selera: bila hendak melakukan hal yang baru, sebaiknya bertanya dahulu kepada orang yang sudah berpengalaman
  • sudah biasa makan emping (biasa makan kerak; kenyang makan kerak); kenyang makan garam (banyak makan garam; banyak menelan garam hidup; tahu di asin garam): sudah banyak berpengalaman dalam hidup; sudah biasa mengalami kesukaran

kesusahan / kesedihan

[sunting]
  • air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam: tidak enak makan dan minum (karena terlalu sedih dsb)
  • minum serasa duri, makan serasa lilin, tidur tak lena, mandi tak basah: hal orang yang sangat bersusah hati sehingga segala sesuatunya tidak berasa enak
  • berendam sesayak air, berpaut sejengkal tali: hidup serba kekurangan; penghidupan yang sangat susah (serba kekurangan)
  • (seperti) cacing kepanasan: tidak tenang, selalu gelisah (karena susah, malu)
  • termakan di rambut: amat susah
  • udang dalam tangguk: sangat gelisah (susah dsb)
  • tidur bertilam air mata: sangat sedih karena merindukan kekasih

keuntungan

[sunting]
  • (bagai) dapat durian runtuh (mendapat durian runtuh; mendapat tebu rebah; dapat tebu rebah): mendapat untung dengan tidak bersusah payah; mendapat untung yang tidak tersangka-sangka
  • belalang dapat menuai: dapat keuntungan tanpa disengaja
  • berair rongkong: mendapat rezeki (keuntungan)
  • sepasin dapat bersiang: mendapat keuntungan tidak dengan sengaja
  • beroleh badar tertimbakan: mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka
  • mendapat badai tertimbakan (mendapat pisang berkubak): mendapat untung yang tidak disangka-sangka; mendapat keuntungan yang banyak dengan mudah
  • nasi tersaji di lutut: keuntungan yang diperoleh dengan mudah
  • tidak berluluk mengambil cekarau: mendapat untung tidak dengan bersusah payah
  • anak baik, menantu molek: mendapat keuntungan yang berlipat ganda
  • aur ditanam, betung tumbuh: mendapat untung (laba) banyak
  • bulan naik, matahari naik: mendapat untung di sana-sini
  • padi masak, jagung mengupih: keuntungan yang diperoleh dengan berlipat ganda
  • yang bulat datang bergolek, yang pipih datang melayang: keuntungan (kesenangan dsb) datang dari mana-mana
  • dibilang genap, dipagar ganjil: kelihatannya beruntung, tetapi sebenarnya merugi
  • hendak menangguk ikan, tertangguk batang: mengharapkan untung, tetapi yang diperoleh kerugian
  • ke gunung tak dapat angin: akan mendapat keuntungan tetapi gagal
  • tuba habis, ikan tak dapat (umpan habis, ikan tak kena): pekerjaan yang sia-sia; usaha yang tidak mendatangkan hasil sedikit juga (tidak mendapat untung), bahkan merugi
  • mujur Pak Belang: untung-untungan; jika hendak mujur, harus menunggu waktu lama
  • redup atau panas keras: hidup atau mati; untung-untungan
  • sabung selepas hari petang: untung-untungan (usaha atau percobaan terakhir)

menghargai

[sunting]
  • (seperti) kera mendapat bunga, (kera diberi kaca; monyet mendapat bunga; kodok dapat bunga sekuntum)@ mendapat sesuatu yang tidak dapat mempergunakannya; tiada dapat menghargai keindahan (jasa, nilai, dsb); tidak tahu menghargai suatu barang yang bagus; sia-sia saja (tidak dapat mempergunakan sesuatu yang baik)

mustahil

[sunting]
  • (seperti) menanti orang dahulu, mengejar orang kemudian (melalah orang kudian; menanti putih gagak hitam; menanti ara tak bergetah; menanti kucing bertanduk; menanti kuar bertelur; menanam mumbang; menunggu angin lalu; menunggu laut kering; mencari belalang atas akar; mencari jejak dalam air; mencari kutu dalam ijuk; mencari umbut dalam batu; mencungkil kuman dengan alu; menegakkan benang basah; menegakkan sumpit tak berisi; menggantang anak ayam; menghasta kain sarung; mengisi gantang pesuk; mengisi perian bubus; mengukir langit; menyenduk kuah dalam pengat; menyukat belut; menyurat di atas air; menjaring angin; usaha menjaring angin; wau melawan angin)@ melakukan pekerjaan/perbuatan (menunggu, dsb.) yang sia-sia belaka; mengerjakan/mengharapkan sesuatu yang mustahil/tidak mungkin terpenuhi/diperoleh/didapat/dilaksanakan/berhasil
  • (seperti) pungguk merindukan bulan (si cebol hendak mencapai bulan (bintang))@ seseorang yang merindukan kekasihnya, tetapi cintanya tidak terbalas
  • minyak dengan air adakah bercampur? (minyak dengan air bolehkah bercampur; minyak dan air masa sama; (sebagai) minyak dengan air)@ orang yang bermusuhan atau yang tidak sehaluan mustahil dapat dicampurkan jadi satu; tidak dapat bersatu (karena bermusuhan dsb)
  • tikus hendak menampar kucing (awak tikus hendak menampar kepala kucing; kelekatu hendak terbang ke langit; meminta tanduk kepada kuda; udang hendak mengatai ikan)@ menghendaki sesuatu yang mustahil/tidak mungkin diperoleh atau terjadi; tidak insaf akan aibnya sendiri
  • memerah santan di kuku@ mencari keuntungan dengan jalan yang sukar sekali; meminta sesuatu kepada orang yang tidak punya (menghendaki sesuatu yang tidak mungkin diperoleh); meremas santan di kuku
  • meremas santan di kuku@ mencari keuntungan dengan jalan yang sukar sekali; meminta sesuatu kepada orang yang tidak punya (menghendaki sesuatu yang tidak mungkin diperoleh); memerah santan di kuku
  • minta dedak kepada orang mengubik (minta pucuk pada alu; menghendaki pucuk alu; minta sisik pada limbat; minta tulang pada lintah)@ minta pertolongan dsb kepada orang yang tidak punya; menghendaki sesuatu yang mustahil/tidak mungkin tercapai/dipenuhi
  • maksud bagai, maksud manau: menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai
  • mati puyuh hendakkan ekor: menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai
  • menghendaki urat lesung: menghendaki sesuatu yang tidak mungkin
  • langkas buah pepaya: hal yang tidak mungkin; mustahil
  • masak buah rumbia: perkara yang mustahil terjadi, atau yang tidak mungkin diperoleh
  • sukat air menjadi batu: tidak mungkin
  • kuman beri bertali: melakukan sesuatu yang tidak mungkin
  • (bagai) alu pencungkil duri@ melakukan sesuatu yang tidak mungkin berhasil
  • (bagai) si lumpuh hendak merantau@ tidak mungkin dikerjakan
  • di manakah berteras kayu mahang: jangan mengharapkan sesuatu yang mustahil

sombong

[sunting]
  • (seperti) gadis jolong bersubang@ sangat berlagak (sombong); sombong atau sangat riang (karena baru saja menjadi kaya, berpangkat tinggi, dsb); bujang jolong bekerja
  • (seperti) bujang jolong bekerja@ sangat berlagak (sombong); sombong atau sangat riang (karena baru saja menjadi kaya, berpangkat tinggi, dsb); gadis jolong bersubang
  • bungkuk baru betul@ orang hina (miskin) yang menjadi mulia (kaya) sehingga berbuat yang bukan-bukan; buta baru celik,
  • buta baru celik@ orang hina (miskin) yang menjadi mulia (kaya) sehingga berbuat yang bukan-bukan; menjadi sombong karena beroleh kekayaan (pangkat dsb); bungkuk baru betul, buta baru melihat
  • buta baru melihat@ menjadi sombong karena beroleh kekayaan (pangkat dsb); bungkuk baru betul, buta baru celik
  • anjing ditepuk menjungkit ekor: orang hina (bodoh, miskin, dsb) kalau mendapat kebesaran menjadi sombong
  • kadok naik junjung: orang hina (miskin dsb) merasa mulia (kaya dsb)
  • belalang hendak menjadi elang (buntat hendak jadi kemala; katak hendak jadi lembu; keledai hendak dijadikan kuda; cacing hendak menjadi naga; cacing menjadi ular naga; pacet hendak menjadi ular; pijat-pijat menjadi kura-kura)@ orang hina (miskin, bodoh, rendah, dsb.) hendak menjadi/menyamai/berlaku seperti orang besar (kaya, pandai, terhormat, dsb.); tidak tahu diri (congkak, sombong); berharapkan yang bukan-bukan

sewenang-wenang

[sunting]
  • (seperti Belanda minta tanah) diberi kuku, hendak menggarut (diberi berkuku, hendak mencekam; diberi berkuku, hendak mencengkam; diberi kuku, hendak mencengkam)@ apabila seseorang diberi sedikit, ia mengajukan lebih banyak lagi; baru diberi kekuasaan sedikit, lalu hendak berbuat sewenang-wenang/sudah hendak menindas orang lain
  • beraja di hati, bersultan di mata (bersutan di mata; beraja di mata, bersultan di hati; raja di mata, sultan di hati)@ menurutkan kemauan sendiri; orang yang suka berbuat sesuka/sekehendak hati sendiri dan sewenang-wenang
  • orang berdendang di pentasnya, orang beraja di hatinya@ menurutkan rasa (sesuka) hati masing-masing; orang (laki-laki) berkuasa di rumah tangganya masing-masing; setiap orang berkuasa di tempatnya atau di lingkungannya; ayam itik raja pada tempatnya
  • ayam itik raja pada tempatnya@ menurutkan rasa (sesuka) hati masing-masing; orang (laki-laki) berkuasa di rumah tangganya masing-masing; setiap orang berkuasa di tempatnya atau di lingkungannya; orang berdendang di pentasnya, orang beraja di hatinya
  • diberi bertali panjang: diberi kebebasan yang seluas-luasnya; dibiarkan berbuat sesuka hatinya
  • (seperti) gajah masuk kampung@ orang yang berkuasa dapat berbuat sekehendak hati di dalam lingkungan orang yang lemah
  • tiada terempang peluru oleh lalang: kehendak orang yang berkuasa tidak tertahan oleh orang yang lemah
  • tohok raja tidak dapat dielakkan: sukar menolak kehendak orang yang berkuasa

tidak seperti yang terlihat

[sunting]
  • di luar bagai madu, di dalam bagai empedu (dalam madu berisi empedu; manis mulutnya bercakap seperti sautan manisan, di dalam bagai empedu; masak di luar, mentah di dalam)@ kelihatan bagus, tetapi sebenarnya tidak demikian halnya; dalam mulut manis (perkataan yang manis-manis) biasanya berisi tipu daya/tipu semu yang tidak baik di dalamnya; orang yang kelihatan baik pada lahirnya, tetapi hatinya jahat; mulut manis tetapi hati busuk
  • telunjuk lurus, kelingking berkait: pada lahirnya kelihatan baik, tetapi batinnya (dalam hati) tampak/terkandung maksud busuk
  • pahit meninggal: orang yang kelihatannya baik, tetapi sebenarnya curang
  • di luar merah, di dalam pahit: kelihatan bagus, tetapi sebenarnya tidak demikian halnya
  • dilihat pulut, ditanak berderai: apa yang kelihatan di luar (pada lahirnya) berlainan dengan keadaan sebenarnya (seperti kelihatannya pandai, sebenarnya tidak tahu apa-apa)
  • harum menghilangkan bau: keburukan tidak kelihatan karena tertutup oleh nama (perbuatan) yang baik
  • rupa harimau, hati tikus: kelihatannya gagah berani, tetapi sebenarnya penakut
  • buruk-buruk embacang@ kelihatannya tidak baik (bodoh dsb), tetapi sebenarnya baik sekali (pandai); embacang buruk kulit
  • embacang buruk kulit@ kelihatannya tidak baik (bodoh dsb), tetapi sebenarnya baik sekali (pandai); buruk-buruk embacang

tamak / rakus

[sunting]
  • diberi betis, hendak paha (diberi kepala, hendak bahu; diberi sejari, hendak setelempap; diberi sejengkal, hendak sehasta; diberi sehasta, hendak sedepa; beroleh sehasta, hendak sedepa)@ orang yang sudah diberi sedikit lalu minta/menginginkan yang lebih banyak lagi atau semuanya
  • mendabih menampung darah: sangat tamak
  • di padang orang berlari, di padang sendiri berjingkat: tabiat orang tamak, mau menerima pemberian orang, tetapi tidak mau memberi

malu / segan

[sunting]
  • malu tercoreng di kening (malu tercoreng di dahi; malu tercoreng pada kening; terconteng arang di muka; tercoreng arang di dahi; tercoreng arang di kening; tercoreng arang di muka; menconteng arang di muka)@ memberi malu; mendapat malu besar; malu yang tidak dapat dihilangkan lagi karena sudah diketahui orang banyak
  • mendapat hidung panjang@ mendapat malu atau kecewa; beroleh hidung panjang, mendapat panjang hidung
  • beroleh hidung panjang@ mendapat malu atau kecewa; mendapat hidung panjang, mendapat panjang hidung
  • mendapat panjang hidung@ mendapat malu atau kecewa; mendapat hidung panjang, beroleh hidung panjang
  • menjunjung sangkak ayam: mendapat malu besar
  • pecah kapi, putus suai: tidak dapat diperbaiki lagi; menderita malu yang bertubi-tubi
  • terpecak peluh di muka: malu sekali
  • (bagai) orang kena miang@ gelisah sekali karena mendapat malu
  • menghapus arang di muka: menghilangkan malu
  • membasuh najis dengan malu: membuang malu dengan jalan yang lebih hina
  • hidup segan, mati tak hendak (hidup segan, mati tak embuh; hidup segan, mati tak mau; (bagai kerakap tumbuh di batu), hidup enggan, mati tak mau)@ hidup yang merana (karena sakit terus-menerus, melarat, sengsara, dsb); hidup dalam kesukaran (kemelaratan)

mendapat bencana / musibah

[sunting]
  • gajah mati karena gadingnya (harimau mati karena belangnya; kesturi mati karena baunya; mati kuang karena bunyinya; mati kuau karena bunyinya; mati rusa karena tanduknya)@ orang yang mendapat bencana (kecelakaan, binasa) karena (memperlihatkan) perbuatannya (keunggulan, kesombongan, kemegahan, kata-kata, tabiatnya) sendiri
  • beranak tiada berbidan: mendapat kesusahan (kecelakaan dsb) karena salahnya sendiri
  • beroleh lumpur di tempat yang kering: mendapat kesusahan yang tidak disangka-sangka
  • karam tidak berair: mendapat bencana tanpa sebab
  • sudah dieban, dihela pula (sudah diheban, dihela pula; sudah mengilang, membajak pula; sudah panas, berbaju pula@ tidak henti-hentinya bekerja (menderita kesusahan, kemalangan, kecelakaan dsb) terus-menerus; orang yang sedang dalam keadaan susah bertambah susah karena peristiwa yang menimpanya)
  • jatuh diimpit tangga@ mendapat kesusahan (kecelakaan) secara berturut-turut; ditimpa kesukaran berturut-turut; jatuh tertimpa tangga, sudah jatuh ditimpa tangga
  • jatuh tertimpa tangga@ mendapat kesusahan (kecelakaan) secara berturut-turut; ditimpa kesukaran berturut-turut; jatuh diimpit tangga, sudah jatuh ditimpa tangga
  • sudah jatuh ditimpa tangga@ mendapat kesusahan (kecelakaan) secara berturut-turut; ditimpa kesukaran berturut-turut; jatuh diimpit tangga, jatuh tertimpa tangga
  • antan patah, lesung hilang: kemalangan yang bertimbun-timbun; tertimpa berbagai musibah (kecelakaan; kesusahan)
  • bajak patah, banting terambau: menderita kecelakaan bertimpa-timpa
  • hangus tiada berapi, karam tiada berair: menderita kesusahan yang amat sangat
  • disangka panas sampai petang, kiranya hujan tengah hari: disangka akan senang atau mulia selamanya, tetapi tiba-tiba ditimpa musibah sehingga jatuh melarat
  • bala lalu dibawa singgah: sengaja mencari kesusahan (kecelakaan)
  • mengalangkan leher, minta disembelih: mengharapkan kesusahan (kecelakaan)
  • menjolok sarang tabuhan: berbuat sesuatu yang mendatangkan bahaya; sengaja mencari bahaya atau kesusahan
  • meraih pekung ke dada: sengaja mencari kesusahan (malu, bencana, dsb)

takdir / nasib

[sunting]
  • secupak tak jadi segantang (yang secupak takkan jadi segantang; yang sesukat tak akan jadi segantang; sesukat tak jadi segantang)@ sesuatu yang tetap/sudah pasti dan tidak dapat diubah lagi; nasib orang tidak dapat diubah
  • ikhtiar menjalani, untung menyudahi: orang harus berusaha, jika ingin mencapai suatu maksud (tercapai atau tidaknya bergantung kepada nasib)

menyia-nyiakan

[sunting]
  • habis manis, sepah dibuang (habis pati, ampas dibuang; segar dipakai, layu dibuang; sudah dapat gading bertuah, tanduk tiada berguna lagi; dapat gading bertuah, terbuang tanduk kerbau mati)@ mengabaikan (menyia-nyiakan) seseorang yang sudah tidak diharapkan apa-apa lagi dari dirinya; sesudah tidak berguna atau disukai lagi, lalu dibuang atau dilupakan (tidak dipedulikan lagi dsb); sesuatu yang dihargai hanya pada waktu baik (bagus) saja; setelah mendapatkan yang lebih baik, yang kurang baik ditinggalkan/dibuang

peninggalan

[sunting]
  • harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading (orang mati meninggalkan nama; manusia mati meninggalkan nama)@ orang yang berjasa akan selalu disebut-sebut orang walaupun telah mati; orang baik akan selalu meninggalkan nama baik, sedangkan orang jahat akan meninggalkan nama buruk; orang terkenal walaupun sudah meninggal, ia masih tetap dikenang

belum dikategorikan

[sunting]
  • belum beranak sudah ditimang (belum duduk belunjur dulu; belum duduk sudah belunjur; belum duduk sudah mengunjur)@ sudah bergirang hati lebih dahulu sebelum tercapai apa yang dikehendaki/diinginkannya; terlampau cepat gembira sebelum maksud tercapai
  • menahan jerat di tempat genting (menahan lukah di penggentingan; menangguk di air keruh; memancing di air keruh; mengail di air keruh; mengail dalam belanga, menggunting dalam lipatan)@ mengambil keuntungan dalam keadaan yang kacau (dari kesusahan atau penderitaan orang lain, pada waktu ada kerusuhan, perselisihan dsb.); mempergunakan kesempatan untuk keuntungan pribadi tanpa memikirkan nasib kawan akibat perbuatan itu
  • sambil menyelam minum air (sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui; sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui; berkayuh sambil ke hilir; berlayar sambil memapan; merapat sambil berlayar; penyundut sambil mandi; sambil berdendang biduk hilir; sambil berdiang nasi masak)@ sekali menggarap/melakukan suatu pekerjaan, beberapa maksud tercapai; mengerjakan/menyelesaikan dua tiga pekerjaan atau lebih sekaligus/dalam waktu yang bersamaan
  • siapa gatal, dialah menggaruk (siapa melejang, siapa patah, siapa melalah, siapa patah; siapa menyuruk, siapa bungkuk, siapa menjala, siapa terjun)@ orang yang berkeras hendak berbuat sesuatu (beroleh barang, pekerjaan), dialah harus berbuat/berusaha (menanggung kesukarannya, kerugiannya dsb) sendiri; pekerjaan yang terburu-buru itu kelak merugikan juga

Ungkapan

[sunting]

Sia-sia

[sunting]

pekerjaan yang sia-sia:

tidak sia-sia:

menyia-nyiakan:

tidak berguna:

Cocok

[sunting]

cocok, sesuai, sama, jodoh

(kiasan) · sudah jodohnya atau sehidup semati (tentang suami istri)

seia sekata, sepakat, sehidup semati:

tidak berbeda:

tidak cocok, tidak sesuai, lain:

(kiasan) · tiap-tiap waktu (masa) ada adatnya sendiri; berbeda hal dahulu dengan sekarang
(kiasan) · sangat berbeda mengenai sifat dan tabiat (seseorang harga dsb)

setingkat, sederajat

(kiasan) · sejajar atau sederajat

Keinginan

[sunting]

tidak tahu diri, sombong

(kiasan) · lagaknya seperti orang kaya (pandai dsb), tetapi kenyataannya tidak demikian
(kiasan) · bodoh tetapi sombong (tentang seseorang)
(kiasan) · orang yang bodoh tetapi sombong

tidak mampu:

akibat kesombongan:

tidak sombong:

mencapai keinginan:

tidak mencapai keinginan:

(kiasan) · memikirkan sesuatu yang terlampau tinggi (tidak mungkin tercapai)

tentang pencapaian:

menginginkan yang tidak mungkin, mustahil

keserakahan

(kiasan) · sangat rakus; serakah

Kepastian

[sunting]

tidak pasti, tidak tentu:

(kiasan) · tidak sama atau tidak tentu (tentang perintah)

pasti, tentu, tetap:

Malu

[sunting]

malu:

(kiasan) · merah sekali (karena malu dsb)
(kiasan) · beroleh malu

tidak malu:

  • berkulit badak
    1. (cak) · (kiasan) · tidak berperasaan; tidak tahu malu
  • gigit lidah
    1. (kiasan) · tidak merasa malu terhadap kecaman atau cemoohan orang
    2. tidak dapat berkata terus terang karena merasa berutang budi
  • kuping tebal
    1. (kiasan) · tidak mudah menerima nasihat (pelajaran)
    2. tidak berperasaan; tidak bermalu
  • lampu badak
    1. kulit yang tebal sekali menyerupai kulit badak
    2. (kiasan) · tidak berperasaan; tidak tahu malu
  • muka badak
    1. (kiasan) · tidak mempunyai rasa malu
  • muka papan
    1. (kiasan) · tidak tahu malu
  • muka tebal
    1. (kiasan) · tidak mempunyai malu
  • tebal jangat
    1. (kiasan) · tidak berperasaan; tidak tahu malu
  • tebal muka
    1. (kiasan) · tidak tahu malu; muka tebal
  • tebal telinga
    1. (kiasan) · tidak ambil pusing atau tidak acuh (terhadap makian, sindiran, dsb); tidak mau mendengar kata orang lain
    2. tidak tahu malu
  • tebal lampu muka
(kiasan) · tidak tahu malu
(kiasan) · tidak bermalu; tidak pernah merasa malu

menyebabkan malu:

menghindari malu:

(kiasan) · memberi hati; tidak memalukan

menyembunyikan/menghilangkan malu: