Pengguna:Bennylin/Peribahasa/Topik
Tampilan
pengalaman
[sunting]- masih berbau pupuk jeringau: masih muda sekali (belum berpengalaman)
- darah baru setampuk pinang (darah setampuk pinang): masih muda sekali (belum banyak pengalaman, kurang akal)
- cekur jerangau, ada lagi di ubun-ubun: masih sangat muda (belum berpengalaman)
- umur setahun jagung (darah setampuk pinang): masih sangat muda; belum berpengalaman
- belum tahu di pedas lada: masih muda sekali; belum berpengalaman
- memanjat bersengkelit: belum berpengalaman
- berlayar bernakhoda, berjalan dengan yang tua: setiap mengerjakan sesuatu hendaklah menuruti nasihat (petunjuk) orang yang ahli atau yang berpengalaman
- tepuk perut, tanya selera: bila hendak melakukan hal yang baru, sebaiknya bertanya dahulu kepada orang yang sudah berpengalaman
- sudah biasa makan emping (biasa makan kerak; kenyang makan kerak); kenyang makan garam (banyak makan garam; banyak menelan garam hidup; tahu di asin garam): sudah banyak berpengalaman dalam hidup; sudah biasa mengalami kesukaran
kesusahan / kesedihan
[sunting]- air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam: tidak enak makan dan minum (karena terlalu sedih dsb)
- minum serasa duri, makan serasa lilin, tidur tak lena, mandi tak basah: hal orang yang sangat bersusah hati sehingga segala sesuatunya tidak berasa enak
- berendam sesayak air, berpaut sejengkal tali: hidup serba kekurangan; penghidupan yang sangat susah (serba kekurangan)
- (seperti) cacing kepanasan: tidak tenang, selalu gelisah (karena susah, malu)
- termakan di rambut: amat susah
- udang dalam tangguk: sangat gelisah (susah dsb)
- tidur bertilam air mata: sangat sedih karena merindukan kekasih
keuntungan
[sunting]- (bagai) dapat durian runtuh (mendapat durian runtuh; mendapat tebu rebah; dapat tebu rebah): mendapat untung dengan tidak bersusah payah; mendapat untung yang tidak tersangka-sangka
- belalang dapat menuai: dapat keuntungan tanpa disengaja
- berair rongkong: mendapat rezeki (keuntungan)
- sepasin dapat bersiang: mendapat keuntungan tidak dengan sengaja
- beroleh badar tertimbakan: mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka
- mendapat badai tertimbakan (mendapat pisang berkubak): mendapat untung yang tidak disangka-sangka; mendapat keuntungan yang banyak dengan mudah
- nasi tersaji di lutut: keuntungan yang diperoleh dengan mudah
- tidak berluluk mengambil cekarau: mendapat untung tidak dengan bersusah payah
- hendak ulam, pucuk menjulai@ mendapat sesuatu yang lebih daripada apa yang diharapkan/dikehendaki; pucuk dicinta, ulam tiba
- pucuk dicinta, ulam tiba@ mendapat sesuatu yang lebih daripada apa yang diharapkan/dikehendaki; hendak ulam, pucuk menjulai
- anak baik, menantu molek: mendapat keuntungan yang berlipat ganda
- aur ditanam, betung tumbuh: mendapat untung (laba) banyak
- bulan naik, matahari naik: mendapat untung di sana-sini
- padi masak, jagung mengupih: keuntungan yang diperoleh dengan berlipat ganda
- yang bulat datang bergolek, yang pipih datang melayang: keuntungan (kesenangan dsb) datang dari mana-mana
- dibilang genap, dipagar ganjil: kelihatannya beruntung, tetapi sebenarnya merugi
- hendak menangguk ikan, tertangguk batang: mengharapkan untung, tetapi yang diperoleh kerugian
- ke gunung tak dapat angin: akan mendapat keuntungan tetapi gagal
- tuba habis, ikan tak dapat (umpan habis, ikan tak kena): pekerjaan yang sia-sia; usaha yang tidak mendatangkan hasil sedikit juga (tidak mendapat untung), bahkan merugi
- mujur Pak Belang: untung-untungan; jika hendak mujur, harus menunggu waktu lama
- redup atau panas keras: hidup atau mati; untung-untungan
- sabung selepas hari petang: untung-untungan (usaha atau percobaan terakhir)
menghargai
[sunting]- (seperti) kera mendapat bunga, (kera diberi kaca; monyet mendapat bunga; kodok dapat bunga sekuntum)@ mendapat sesuatu yang tidak dapat mempergunakannya; tiada dapat menghargai keindahan (jasa, nilai, dsb); tidak tahu menghargai suatu barang yang bagus; sia-sia saja (tidak dapat mempergunakan sesuatu yang baik)
mustahil
[sunting]- (seperti) menanti orang dahulu, mengejar orang kemudian (melalah orang kudian; menanti putih gagak hitam; menanti ara tak bergetah; menanti kucing bertanduk; menanti kuar bertelur; menanam mumbang; menunggu angin lalu; menunggu laut kering; mencari belalang atas akar; mencari jejak dalam air; mencari kutu dalam ijuk; mencari umbut dalam batu; mencungkil kuman dengan alu; menegakkan benang basah; menegakkan sumpit tak berisi; menggantang anak ayam; menghasta kain sarung; mengisi gantang pesuk; mengisi perian bubus; mengukir langit; menyenduk kuah dalam pengat; menyukat belut; menyurat di atas air; menjaring angin; usaha menjaring angin; wau melawan angin)@ melakukan pekerjaan/perbuatan (menunggu, dsb.) yang sia-sia belaka; mengerjakan/mengharapkan sesuatu yang mustahil/tidak mungkin terpenuhi/diperoleh/didapat/dilaksanakan/berhasil
- (seperti) pungguk merindukan bulan (si cebol hendak mencapai bulan (bintang))@ seseorang yang merindukan kekasihnya, tetapi cintanya tidak terbalas
- minyak dengan air adakah bercampur? (minyak dengan air bolehkah bercampur; minyak dan air masa sama; (sebagai) minyak dengan air)@ orang yang bermusuhan atau yang tidak sehaluan mustahil dapat dicampurkan jadi satu; tidak dapat bersatu (karena bermusuhan dsb)
- tikus hendak menampar kucing (awak tikus hendak menampar kepala kucing; kelekatu hendak terbang ke langit; meminta tanduk kepada kuda; udang hendak mengatai ikan)@ menghendaki sesuatu yang mustahil/tidak mungkin diperoleh atau terjadi; tidak insaf akan aibnya sendiri
- memerah santan di kuku@ mencari keuntungan dengan jalan yang sukar sekali; meminta sesuatu kepada orang yang tidak punya (menghendaki sesuatu yang tidak mungkin diperoleh); meremas santan di kuku
- meremas santan di kuku@ mencari keuntungan dengan jalan yang sukar sekali; meminta sesuatu kepada orang yang tidak punya (menghendaki sesuatu yang tidak mungkin diperoleh); memerah santan di kuku
- minta dedak kepada orang mengubik (minta pucuk pada alu; menghendaki pucuk alu; minta sisik pada limbat; minta tulang pada lintah)@ minta pertolongan dsb kepada orang yang tidak punya; menghendaki sesuatu yang mustahil/tidak mungkin tercapai/dipenuhi
- maksud bagai, maksud manau: menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai
- mati puyuh hendakkan ekor: menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai
- menghendaki urat lesung: menghendaki sesuatu yang tidak mungkin
- langkas buah pepaya: hal yang tidak mungkin; mustahil
- masak buah rumbia: perkara yang mustahil terjadi, atau yang tidak mungkin diperoleh
- sukat air menjadi batu: tidak mungkin
- kuman beri bertali: melakukan sesuatu yang tidak mungkin
- (bagai) alu pencungkil duri@ melakukan sesuatu yang tidak mungkin berhasil
- (bagai) si lumpuh hendak merantau@ tidak mungkin dikerjakan
- merajuk kepada yang kasih@ sesuatu yang tidak mungkin terjadi; merajuk kepada yang sayang
- merajuk kepada yang sayang@ sesuatu yang tidak mungkin terjadi; merajuk kepada yang kasih
- di manakah berteras kayu mahang: jangan mengharapkan sesuatu yang mustahil
sombong
[sunting]- (seperti) gadis jolong bersubang@ sangat berlagak (sombong); sombong atau sangat riang (karena baru saja menjadi kaya, berpangkat tinggi, dsb); bujang jolong bekerja
- (seperti) bujang jolong bekerja@ sangat berlagak (sombong); sombong atau sangat riang (karena baru saja menjadi kaya, berpangkat tinggi, dsb); gadis jolong bersubang
- bungkuk baru betul@ orang hina (miskin) yang menjadi mulia (kaya) sehingga berbuat yang bukan-bukan; buta baru celik,
- buta baru celik@ orang hina (miskin) yang menjadi mulia (kaya) sehingga berbuat yang bukan-bukan; menjadi sombong karena beroleh kekayaan (pangkat dsb); bungkuk baru betul, buta baru melihat
- buta baru melihat@ menjadi sombong karena beroleh kekayaan (pangkat dsb); bungkuk baru betul, buta baru celik
- anjing ditepuk menjungkit ekor: orang hina (bodoh, miskin, dsb) kalau mendapat kebesaran menjadi sombong
- kadok naik junjung: orang hina (miskin dsb) merasa mulia (kaya dsb)
- belalang hendak menjadi elang (buntat hendak jadi kemala; katak hendak jadi lembu; keledai hendak dijadikan kuda; cacing hendak menjadi naga; cacing menjadi ular naga; pacet hendak menjadi ular; pijat-pijat menjadi kura-kura)@ orang hina (miskin, bodoh, rendah, dsb.) hendak menjadi/menyamai/berlaku seperti orang besar (kaya, pandai, terhormat, dsb.); tidak tahu diri (congkak, sombong); berharapkan yang bukan-bukan
sewenang-wenang
[sunting]- (seperti Belanda minta tanah) diberi kuku, hendak menggarut (diberi berkuku, hendak mencekam; diberi berkuku, hendak mencengkam; diberi kuku, hendak mencengkam)@ apabila seseorang diberi sedikit, ia mengajukan lebih banyak lagi; baru diberi kekuasaan sedikit, lalu hendak berbuat sewenang-wenang/sudah hendak menindas orang lain
- beraja di hati, bersultan di mata (bersutan di mata; beraja di mata, bersultan di hati; raja di mata, sultan di hati)@ menurutkan kemauan sendiri; orang yang suka berbuat sesuka/sekehendak hati sendiri dan sewenang-wenang
- orang berdendang di pentasnya, orang beraja di hatinya@ menurutkan rasa (sesuka) hati masing-masing; orang (laki-laki) berkuasa di rumah tangganya masing-masing; setiap orang berkuasa di tempatnya atau di lingkungannya; ayam itik raja pada tempatnya
- ayam itik raja pada tempatnya@ menurutkan rasa (sesuka) hati masing-masing; orang (laki-laki) berkuasa di rumah tangganya masing-masing; setiap orang berkuasa di tempatnya atau di lingkungannya; orang berdendang di pentasnya, orang beraja di hatinya
- diberi bertali panjang: diberi kebebasan yang seluas-luasnya; dibiarkan berbuat sesuka hatinya
- (seperti) gajah masuk kampung@ orang yang berkuasa dapat berbuat sekehendak hati di dalam lingkungan orang yang lemah
- tiada terempang peluru oleh lalang: kehendak orang yang berkuasa tidak tertahan oleh orang yang lemah
- tohok raja tidak dapat dielakkan: sukar menolak kehendak orang yang berkuasa
tidak seperti yang terlihat
[sunting]- di luar bagai madu, di dalam bagai empedu (dalam madu berisi empedu; manis mulutnya bercakap seperti sautan manisan, di dalam bagai empedu; masak di luar, mentah di dalam)@ kelihatan bagus, tetapi sebenarnya tidak demikian halnya; dalam mulut manis (perkataan yang manis-manis) biasanya berisi tipu daya/tipu semu yang tidak baik di dalamnya; orang yang kelihatan baik pada lahirnya, tetapi hatinya jahat; mulut manis tetapi hati busuk
- telunjuk lurus, kelingking berkait: pada lahirnya kelihatan baik, tetapi batinnya (dalam hati) tampak/terkandung maksud busuk
- pahit meninggal: orang yang kelihatannya baik, tetapi sebenarnya curang
- di luar merah, di dalam pahit: kelihatan bagus, tetapi sebenarnya tidak demikian halnya
- dilihat pulut, ditanak berderai: apa yang kelihatan di luar (pada lahirnya) berlainan dengan keadaan sebenarnya (seperti kelihatannya pandai, sebenarnya tidak tahu apa-apa)
- harum menghilangkan bau: keburukan tidak kelihatan karena tertutup oleh nama (perbuatan) yang baik
- rupa harimau, hati tikus: kelihatannya gagah berani, tetapi sebenarnya penakut
- buruk-buruk embacang@ kelihatannya tidak baik (bodoh dsb), tetapi sebenarnya baik sekali (pandai); embacang buruk kulit
- embacang buruk kulit@ kelihatannya tidak baik (bodoh dsb), tetapi sebenarnya baik sekali (pandai); buruk-buruk embacang
tamak / rakus
[sunting]- diberi betis, hendak paha (diberi kepala, hendak bahu; diberi sejari, hendak setelempap; diberi sejengkal, hendak sehasta; diberi sehasta, hendak sedepa; beroleh sehasta, hendak sedepa)@ orang yang sudah diberi sedikit lalu minta/menginginkan yang lebih banyak lagi atau semuanya
- mendabih menampung darah: sangat tamak
- di padang orang berlari, di padang sendiri berjingkat: tabiat orang tamak, mau menerima pemberian orang, tetapi tidak mau memberi
malu / segan
[sunting]- malu bertanya, sesat di jalan (malu berkayuh, perahu hanyut; malu berdayung, perahu hanyut; malu makan, perut lapar)@ kalau segan berusaha/tidak mau berikhtiar, tidak akan mendapat kemajuan
- segan mengayuh, perahu hanyut@ jika segan/tidak mau berusaha, (kita) akhirnya akan mendapat susah (bencana, merugi besar) nantinya; malu mengayuh, perahu hanyut, segan bergalah, hanyut serantau
- malu mengayuh, perahu hanyut@ jika segan/tidak mau berusaha, (kita) akhirnya akan mendapat susah (bencana, merugi besar) nantinya; segan mengayuh, perahu hanyut, segan bergalah, hanyut serantau
- segan bergalah, hanyut serantau@ jika segan/tidak mau berusaha, (kita) akhirnya akan mendapat susah (bencana, merugi besar) nantinya; segan mengayuh, perahu hanyut, malu mengayuh, perahu hanyut
- tidak kelih mau tengok: ingin mendapat sesuatu, tetapi segan berusaha
- malu tercoreng di kening (malu tercoreng di dahi; malu tercoreng pada kening; terconteng arang di muka; tercoreng arang di dahi; tercoreng arang di kening; tercoreng arang di muka; menconteng arang di muka)@ memberi malu; mendapat malu besar; malu yang tidak dapat dihilangkan lagi karena sudah diketahui orang banyak
- mendapat hidung panjang@ mendapat malu atau kecewa; beroleh hidung panjang, mendapat panjang hidung
- beroleh hidung panjang@ mendapat malu atau kecewa; mendapat hidung panjang, mendapat panjang hidung
- mendapat panjang hidung@ mendapat malu atau kecewa; mendapat hidung panjang, beroleh hidung panjang
- menjunjung sangkak ayam: mendapat malu besar
- pecah kapi, putus suai: tidak dapat diperbaiki lagi; menderita malu yang bertubi-tubi
- terpecak peluh di muka: malu sekali
- (bagai) orang kena miang@ gelisah sekali karena mendapat malu
- menghapus arang di muka: menghilangkan malu
- biar putih tulang, jangan putih mata@ lebih baik mati daripada mendapat malu; lebih baik putih tulang, daripada berputih mata
- lebih baik putih tulang, daripada berputih mata@ lebih baik mati daripada mendapat malu; biar putih tulang, jangan putih mata
- lebih baik mati berkalang tanah, daripada hidup bercermin bangkai@ daripada hidup menanggung malu, lebih baik mati; lebih baik mati bertimbun bunga, daripada hidup berlumur tahi
- lebih baik mati bertimbun bunga, daripada hidup berlumur tahi@ daripada hidup menanggung malu, lebih baik mati; lebih baik mati berkalang tanah, daripada hidup bercermin bangkai
- membasuh najis dengan malu: membuang malu dengan jalan yang lebih hina
- hidup segan, mati tak hendak (hidup segan, mati tak embuh; hidup segan, mati tak mau; (bagai kerakap tumbuh di batu), hidup enggan, mati tak mau)@ hidup yang merana (karena sakit terus-menerus, melarat, sengsara, dsb); hidup dalam kesukaran (kemelaratan)
mendapat bencana / musibah
[sunting]- gajah mati karena gadingnya (harimau mati karena belangnya; kesturi mati karena baunya; mati kuang karena bunyinya; mati kuau karena bunyinya; mati rusa karena tanduknya)@ orang yang mendapat bencana (kecelakaan, binasa) karena (memperlihatkan) perbuatannya (keunggulan, kesombongan, kemegahan, kata-kata, tabiatnya) sendiri
- beranak tiada berbidan: mendapat kesusahan (kecelakaan dsb) karena salahnya sendiri
- disangka tiada akan mengaram, ombak yang kecil diabaikan@ tiada mengindahkan bahaya yang kecil, akhirnya tertimpa bencana besar; disangka takkan mengaram, ombak yang kecil diabaikan
- disangka takkan mengaram, ombak yang kecil diabaikan@ tiada mengindahkan bahaya yang kecil, akhirnya tertimpa bencana besar; disangka tiada akan mengaram, ombak yang kecil diabaikan
- siapa menabur angin, akan menuai puting beliung@ orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana; siapa menabur angin, akan menuai badai
- siapa menabur angin, akan menuai badai@ orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana; siapa menabur angin, akan menuai puting beliung
- beroleh lumpur di tempat yang kering: mendapat kesusahan yang tidak disangka-sangka
- karam tidak berair: mendapat bencana tanpa sebab
- sudah dieban, dihela pula (sudah diheban, dihela pula; sudah mengilang, membajak pula; sudah panas, berbaju pula@ tidak henti-hentinya bekerja (menderita kesusahan, kemalangan, kecelakaan dsb) terus-menerus; orang yang sedang dalam keadaan susah bertambah susah karena peristiwa yang menimpanya)
- jatuh diimpit tangga@ mendapat kesusahan (kecelakaan) secara berturut-turut; ditimpa kesukaran berturut-turut; jatuh tertimpa tangga, sudah jatuh ditimpa tangga
- jatuh tertimpa tangga@ mendapat kesusahan (kecelakaan) secara berturut-turut; ditimpa kesukaran berturut-turut; jatuh diimpit tangga, sudah jatuh ditimpa tangga
- sudah jatuh ditimpa tangga@ mendapat kesusahan (kecelakaan) secara berturut-turut; ditimpa kesukaran berturut-turut; jatuh diimpit tangga, jatuh tertimpa tangga
- antan patah, lesung hilang: kemalangan yang bertimbun-timbun; tertimpa berbagai musibah (kecelakaan; kesusahan)
- bajak patah, banting terambau: menderita kecelakaan bertimpa-timpa
- hangus tiada berapi, karam tiada berair: menderita kesusahan yang amat sangat
- disangka panas sampai petang, kiranya hujan tengah hari: disangka akan senang atau mulia selamanya, tetapi tiba-tiba ditimpa musibah sehingga jatuh melarat
- bala lalu dibawa singgah: sengaja mencari kesusahan (kecelakaan)
- mengalangkan leher, minta disembelih: mengharapkan kesusahan (kecelakaan)
- menjolok sarang tabuhan: berbuat sesuatu yang mendatangkan bahaya; sengaja mencari bahaya atau kesusahan
- meraih pekung ke dada: sengaja mencari kesusahan (malu, bencana, dsb)
takdir / nasib
[sunting]- secupak tak jadi segantang (yang secupak takkan jadi segantang; yang sesukat tak akan jadi segantang; sesukat tak jadi segantang)@ sesuatu yang tetap/sudah pasti dan tidak dapat diubah lagi; nasib orang tidak dapat diubah
- malang tak boleh ditolak, mujur tak boleh diraih@ nasib buruk tidak dapat dicari-cari; tidak dapat berbuat apa-apa lagi kalau takdir sudah demikian; mujur tidak boleh diraih, malang tidak boleh ditolak
- mujur tidak boleh diraih, malang tidak boleh ditolak@ nasib buruk tidak dapat dicari-cari; tidak dapat berbuat apa-apa lagi kalau takdir sudah demikian; malang tak boleh ditolak, mujur tak boleh diraih
- ikhtiar menjalani, untung menyudahi: orang harus berusaha, jika ingin mencapai suatu maksud (tercapai atau tidaknya bergantung kepada nasib)
menyia-nyiakan
[sunting]- habis manis, sepah dibuang (habis pati, ampas dibuang; segar dipakai, layu dibuang; sudah dapat gading bertuah, tanduk tiada berguna lagi; dapat gading bertuah, terbuang tanduk kerbau mati)@ mengabaikan (menyia-nyiakan) seseorang yang sudah tidak diharapkan apa-apa lagi dari dirinya; sesudah tidak berguna atau disukai lagi, lalu dibuang atau dilupakan (tidak dipedulikan lagi dsb); sesuatu yang dihargai hanya pada waktu baik (bagus) saja; setelah mendapatkan yang lebih baik, yang kurang baik ditinggalkan/dibuang
peninggalan
[sunting]- harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading (orang mati meninggalkan nama; manusia mati meninggalkan nama)@ orang yang berjasa akan selalu disebut-sebut orang walaupun telah mati; orang baik akan selalu meninggalkan nama baik, sedangkan orang jahat akan meninggalkan nama buruk; orang terkenal walaupun sudah meninggal, ia masih tetap dikenang
belum dikategorikan
[sunting]- belum beranak sudah ditimang (belum duduk belunjur dulu; belum duduk sudah belunjur; belum duduk sudah mengunjur)@ sudah bergirang hati lebih dahulu sebelum tercapai apa yang dikehendaki/diinginkannya; terlampau cepat gembira sebelum maksud tercapai
- menahan jerat di tempat genting (menahan lukah di penggentingan; menangguk di air keruh; memancing di air keruh; mengail di air keruh; mengail dalam belanga, menggunting dalam lipatan)@ mengambil keuntungan dalam keadaan yang kacau (dari kesusahan atau penderitaan orang lain, pada waktu ada kerusuhan, perselisihan dsb.); mempergunakan kesempatan untuk keuntungan pribadi tanpa memikirkan nasib kawan akibat perbuatan itu
- sambil menyelam minum air (sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui; sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui; berkayuh sambil ke hilir; berlayar sambil memapan; merapat sambil berlayar; penyundut sambil mandi; sambil berdendang biduk hilir; sambil berdiang nasi masak)@ sekali menggarap/melakukan suatu pekerjaan, beberapa maksud tercapai; mengerjakan/menyelesaikan dua tiga pekerjaan atau lebih sekaligus/dalam waktu yang bersamaan
- siapa gatal, dialah menggaruk (siapa melejang, siapa patah, siapa melalah, siapa patah; siapa menyuruk, siapa bungkuk, siapa menjala, siapa terjun)@ orang yang berkeras hendak berbuat sesuatu (beroleh barang, pekerjaan), dialah harus berbuat/berusaha (menanggung kesukarannya, kerugiannya dsb) sendiri; pekerjaan yang terburu-buru itu kelak merugikan juga
Ungkapan
[sunting]Sia-sia
[sunting]pekerjaan yang sia-sia:
- menangkap bayang-bayang
- (kiasan) · pekerjaan yang sia-sia
- menjengkal muka
- (kiasan) · melakukan perbuatan yang sia-sia
- menggantang asap
- (kiasan) · melakukan perbuatan yang sia-sia
- menabur biji di atas batu
- (kiasan) · pekerjaan yang sia-sia
- (seperti) antan pencungkil duri: pekerjaan atau usaha yang sia-sia
- berkelahi dalam mimpi: berlelah-lelah dengan sia-sia
- berkering air liur: perkataan (nasihat dsb) yang sia-sia
- bertanam biji hampa: sia-sia; tidak dipedulikan
- ikan di hulu, tuba di hilir: perbuatan yang sia-sia
- (seperti) kera mendapat bunga, ((seperti) kera diberi kaca; monyet mendapat bunga; kodok dapat bunga sekuntum): mendapat sesuatu yang tidak dapat mempergunakannya; tiada dapat menghargai keindahan (jasa, nilai, dsb); tidak tahu menghargai suatu barang yang bagus; sia-sia saja (tidak dapat mempergunakan sesuatu yang baik)
- melekatkan kersik ke buluh (menampalkan kersik ke buluh): melakukan pekerjaan dengan susah payah, tetapi sia-sia; menasihati orang dengan sia-sia saja (tidak dituruti)
- mempertinggi semangat anjing: memperbaiki nama orang jahat (tentu sia-sia)
- menabur bijan ke tasik (menabur biji atas batu; menanam biji atas batu): sia-sia saja (seperti berbuat kebaikan kepada orang yang tidak tahu membalas budi, memberi nasihat kepada orang yang tidak mau mengindahkan, dsb.)
- menaikkan air ke gurun (menaikkan bandar sondai; membandarkan air ke bukit): melakukan pekerjaan yang sukar sekali; mengerjakan sesuatu dengan sia-sia
- menambak gunung, menggarami laut (menambak gunung, menggarami air laut; menambak ke laut; membuang garam ke laut; membuang bunga ke jirat):
- memberi pertolongan/bantuan kepada orang yang sekali-kali tidak memerlukannya/tidak perlu dibantu (orang kaya, dsb.);
- berbuat baik kepada orang yang tidak tahu membalas budi
- melakukan suatu pekerjaan yang sia-sia/tidak ada gunanya; membuang-buang tenaga (uang, waktu, dsb) dengan sia-sia
- menangis daun bangun-bangun hendak sama dengan hilir air: perbuatan yang sia-sia hendak menyamai orang lain yang melebihi dirinya
- (seperti) menanti orang dahulu, mengejar orang kemudian (melalah orang kudian; menanti putih gagak hitam; menanti ara tak bergetah; menanti kucing bertanduk; menanti kuar bertelur; menanam mumbang; menunggu angin lalu; menunggu laut kering; mencari belalang atas akar; mencari jejak dalam air; mencari kutu dalam ijuk; mencari umbut dalam batu; mencungkil kuman dengan alu; menegakkan benang basah; menegakkan sumpit tak berisi; menggantang anak ayam; menghasta kain sarung; mengisi gantang pesuk; mengisi perian bubus; mengukir langit; menyenduk kuah dalam pengat; menyukat belut; menyurat di atas air; menjaring angin; usaha menjaring angin; wau melawan angin): melakukan pekerjaan/perbuatan (menunggu, dsb.) yang sia-sia belaka; mengerjakan/mengharapkan sesuatu yang mustahil/tidak mungkin terpenuhi/diperoleh/didapat/dilaksanakan/berhasil
- pukat terlabuh, ikan tak dapat: pekerjaan yang sia-sia belaka
- (bagai) si kudung panji berbelut: pekerjaan yang dilaksanakan tidak berdasarkan kemampuan akan sia-sia
- sakit menimpa, sesal terlambat: sesudah terlanjur (terjadi), menyesal tidak ada gunanya
- sia-sia menjaring angin, terasa ada tertangkap tidak: jangan mengharapkan yang bukan-bukan karena akan mengecewakan saja
- sudah tahu peria pahit: penyesalan yang sia-sia saja (sebab sudah tahu kurang baik, tetapi diperbuat juga)
- tohok lembing ke semak: (perbuatan yang) sia-sia
- tuba habis, ikan tak dapat (umpan habis, ikan tak kena): pekerjaan yang sia-sia; usaha yang tidak mendatangkan hasil sedikit juga (tidak mendapat untung), bahkan merugi
- tebu masuk di mulut gajah (tebu setuntung masuk geraham gajah)
- binasa sama sekali (sudah tidak tertolong lagi)
- pemberian sedikit kepada orang kaya tidak ada harganya
tidak sia-sia:
- bibirnya bukan diretak panas: perkataannya (nasihatnya) tidak sia-sia
menyia-nyiakan:
- diserakkan padi awak, diimbaukan orang lain: orang lain dipelihara, keluarga sendiri disia-siakan
- habis manis, sepah dibuang (habis pati, ampas dibuang; segar dipakai, layu dibuang; sudah dapat gading bertuah, tanduk tiada berguna lagi; dapat gading bertuah, terbuang tanduk kerbau mati): mengabaikan (menyia-nyiakan) seseorang yang sudah tidak diharapkan apa-apa lagi dari dirinya; sesudah tidak berguna atau disukai lagi, lalu dibuang atau dilupakan (tidak dipedulikan lagi dsb); sesuatu yang dihargai hanya pada waktu baik (bagus) saja; setelah mendapatkan yang lebih baik, yang kurang baik ditinggalkan/dibuang
- bersuluh tengah hari (lagi terang lagi bersuluh)
- perkara yang sudah nyata (terang)
- menyia-nyiakan uang (tenaga dsb)
- memasang pelita tengah hari: menerangkan apa-apa yang sudah tidak perlu diterangkan lagi
tidak berguna:
- cendana kering
- (kiasan) · orang yang sudah tidak berguna lagi
- mendaun kunyit
- (kiasan) · tidak berguna
- apa gunanya kemenyan sebesar tungku kalau tidak dibakar: tidak ada gunanya ilmu pengetahuan yang disimpan saja kalau tidak diajarkan kepada orang lain atau tidak dipraktikkan (tidak dimanfaatkan)
- bercekak henti, silat terkenang: buah pikiran yang sudah terlambat tidak ada gunanya
- berebut lontong tanpa isi: berlomba-lomba memperoleh sesuatu yang tidak berguna
- dilengah beruk berayun (dimabuk beruk berayun): merasa senang (asyik) akan sesuatu yang tidak ada gunanya
- dirintang siamang berbual: asyik melihat sesuatu yang tidak berguna dengan menghabiskan waktu
- (bagai) guna-guna alu, sesudah menumbuk dicampakkan: dihargai sewaktu diperlukan, setelah tidak berguna lagi dibuang
- (habis perkara), nasi sudah menjadi bubur (belukar sudah menjadi rimba; manikam sudah menjadi sekam)
- tidak ada gunanya dibicarakan lagi
- perbuatan (kesalahan) yang sudah terlanjur dan tidak dapat diperbaiki atau diubah lagi
- tidak berguna lagi; tidak berharga lagi
- hitam-hitam tahi minyak dimakan juga, putih-putih ampas kelapa dibuang: barang yang buruk tetapi berguna disimpan, barang yang bagus tetapi tidak berguna dibuang
- menunjukkan ilmu kepada orang menetak: nasihat yang baik itu tidak berguna bagi orang yang tidak mau menggunakannya
- (sebagai) petai sisa pengait: tidak berguna sama sekali
- sekutuk beras basah: tidak ada gunanya
- terajar pada banting pincang: tidak ada gunanya mengajar orang yang keras kepala
- sudah tidak tersudu oleh angsa, baharu diberikan kepada itik: orang kecil hanya beroleh apa-apa yang tidak dapat digunakan oleh orang besar
- memberi lauk kepada orang membantai: memberi pertolongan kepada orang yang tidak perlu ditolong (orang kaya dsb)
- (ada) sampan hendak berenang: sengaja berpayah-payah padahal sebenarnya tidak perlu berbuat begitu
Cocok
[sunting]cocok, sesuai, sama, jodoh
- (seperti) ayam pulang ke pautan; belut pulang ke lumpur; burung gagak pulang ke benua; ikan pulang ke lubuk; janggut pulang ke dagu; misai pulang ke bibir; pinang pulang ke tampuknya; sirih pulang ke gagang)burung gagak pulang ke benua; ikan pulang ke lubuk; janggut pulang ke dagu; misai pulang ke bibir; pinang pulang ke tampuknya; sirih pulang ke gagang)
- kena/sudah pada tempatnya; sudah cocok benar
- telah kembali/pulang ke tempat (asalnya) yang diinginkan (disenangi, dicintainya)
- keadaan dan sifatnya tetap saja meskipun telah jauh merantau
- sudah pada tempatnya; kembali seperti semula
- baik rupa sepemandangan, baik bunyi sependengaran: cocok; seia sekata
- bersua alurnya: sesuai benar; cocok
- bertemu ruas dengan buku: cocok (sesuai benar; serasi) karena memang sudah jodohnya (seorang laki-laki dengan perempuan)
- (seperti) cembul dengan tutupnya (cembul dapat tutupnya; tumbu ketemu tutupnya; cincin dengan permata; dawat dengan kertas; (hidup sandar-menyandar umpama) aur dengan tebing; aur dengan rebung; beliung dengan asahan; birah dengan keladi; dulang dengan tudung saji; garam dengan asam; gerup dengan sisir; inai dengan kuku; keroncor dengan belangkas; kuku dengan daging (kuku dengan isi); kunyit dengan kapur; lepat dengan daun; santan dengan tengguli; tangguk lerek dengan bingkainya):
- cocok sekali; kena benar
- sangat karib (tentang persahabatan); perihal orang bersahabat yang setia dan saling menolong
- sangat serasi; pasangan yang sesuai benar; tidak pernah bercerai/sukar terceraikan; suami istri yang hidup rukun sampai tua; perihal orang berlaki istri yang berkasih-kasihan
- sudah sesuai benar (tentang pria dan wanita) dan tentu menjadi jodoh
- tidak dapat berpisah/dipisahkan antara satu dan yang lain
- mudah dan lekas mesra (bercampur, berpadu, bersetuju)
- menunjukkan hubungan yang rapat sekali, seolah-olah tidak dapat bercerai
- diuji sama merah, ditail sama berat (dalam hati sama berat): sudah cocok benar (tentang suami istri)
- bersua beliung dengan sangkal: sesuai benar (karena sepaham dan setujuan)
- (seperti) bisai makan sepinggan: berpatutan (sesuai) benar
- (bagai) bulan dengan matahari: sebanding; sesuai
- seperti tudung saji dengan delamaknya
- (kiasan) · sudah jodohnya atau sehidup semati (tentang suami istri)
seia sekata, sepakat, sehidup semati:
- ke bukit sama mendaki, ke lurah sama menurun: seia sekata
- menyeluduk sama bungkuk, melompat sama patah: (persahabatan yang) seia sekata, sehina semalu
- rentak sedegam, langkah sepijak: seia sekata; mufakat
- seciap bak ayam, sedencing bak besi: seia sekata
- sehina semalu: seia sekata; senasib
- seidas bagai benang, sebentuk bagai cincin (seikat bagai sirih, serumpun bagai serai; sekebat bagai sirih; seliang bagai tebu; selubang bagai tebu)
- dua orang yang sejodoh benar
- seia sekata; sehina semalu; bersama-sama menanggung untung dan rugi atau senang dan derita
- sepakat dalam perkumpulan (rapat)
- seia sekata; rukun sekali; bersatu hati-hati dalam segala hal
- tertangkup sama termakan tanah, telentang sama terminum air (tertelentang sama terminum air, tertelungkup sama termakan tanah): sama-sama dalam suka dan duka; seia sekata; sama-sama merasakan keberuntungan atau kerugian
- baik rupa sepemandangan, baik bunyi sependengaran: cocok; seia sekata
- bulat boleh digulingkan, pipih boleh dilayangkan: sudah sepakat benar; sudah putus mufakat
- laba sama dibagi, rugi sama diterjuni: bersahabat sehidup semati
- sama lebur, sama binasa: bersahabat sehidup semati
- satu nyawa, dua badan: sehidup semati
- terapung sama hanyut, terendam sama basah: sehidup semati; senasib sepenanggungan
tidak berbeda:
- dijual sayak, dibeli tempurung: sama saja halnya, pekerjaan baru, tetapi tidak berbeda dari pekerjaan lama
- tak jauh rebung dari rumpunnya: tabiat anak tidak akan berbeda jauh dengan orang tuanya
- rebung tidak jauh dari rumpun: tabiat anak tidak jauh berbeda dari tabiat orang tuanya
- setali tiga uang: sama saja; tidak ada bedanya
- dari semak ke belukar:
- sama saja halnya
- meninggalkan sesuatu yang buruk, mendapatkan yang buruk pula
- (seperti) kera dengan monyet (kera menjadi monyet; bertukar beruk dengan cigak): setali tiga uang, jadi sama saja halnya
- satu juga gendang berbunyi: tidak berubah; selalu sama saja
tidak cocok, tidak sesuai, lain:
- asing maksud, asing sampai: tidak sesuai dengan yang diharapkan
- bayang-bayang tidak sepanjang badan: berbuat sesuatu yang melebihi dari (tidak sesuai dengan) kemampuannya
- jauh panggang dari api:
- tidak kena; tidak benar (tentang jawaban, sindiran); banyak bedanya; tindakan yang tidak sesuai dengan maksudnya;
- tawaran yang jauh di bawah harga
- musim kemarau menghilirkan baluk: melakukan usaha yang tidak sesuai dengan musimnya (waktunya)
- perahu bertambatan, dagang bertepatan: usaha dagang yang teratur dan sesuai tempatnya
- seorang ke hilir, seorang ke mudik: tidak ada persesuaian perasaan dan pikiran antara laki bini, sahabat, dsb
- tersabung akan induk ayam (tersabung akan itik): sangat kecewa (tidak sesuai dengan dugaan semula)
- zaman beralih, musim bertukar: segala sesuatu hendaknya disesuaikan dengan keadaan zaman
- lain dulu, lain sekarang
- (kiasan) · tiap-tiap waktu (masa) ada adatnya sendiri; berbeda hal dahulu dengan sekarang
- bertolak belakang
- (kiasan) · sangat berbeda (tentang pendapat, kebiasaan, keinginan, sifat, dsb)
- seperti bumi dengan langit
- (kiasan) · sangat berbeda mengenai sifat dan tabiat (seseorang harga dsb)
- lain di mulut, lain di hati: yang dikatakan berbeda dengan isi hatinya
- mulut satu lidah bertopang: perkataan berbeda dengan isi hati
- (seperti) sayur dengan rumput: banyak bedanya; berlainan benar
- (seperti) siang dengan malam: jauh (banyak) bedanya
- seorang budi-budian, seorang tabung seruas: dua orang yang sangat berbeda tabiatnya (seorang banyak akal liciknya, seorang lagi lurus hati)
setingkat, sederajat
- (kiasan) · sejajar atau sederajat
- antah berkumpul sama antah, beras berkumpul sama beras (beras bersama beras; yang enggang sama enggang juga, yang pipit sama pipit juga; yang pipit sama pipit, yang enggang sama enggang; rasam minyak ke minyak, rasam air ke air)
- setiap orang selalu mencari orang yang setingkat atau sederajat
- lebih baik berkumpul (berjodoh dsb) dengan orang yang sama derajatnya (tingkatannya); bergolong-golong menurut derajat atau pangkat masing-masing; persahabatan (perjodohan) baru sempurna kalau sama tingkat derajatnya
- orang mencari (kembali kepada) golongannya masing-masing
- berjanjang naik, bertangga turun: menurut derajat dan kedudukan masing-masing; menurut aturan yang lazim berlaku
- dikati sama berat, diuji sama merah: seimbang derajatnya (kedudukannya, pangkatnya, dsb)
- tegak sama tinggi (berdiri sama tinggi, duduk sama rendah): sama tingkatnya (derajat kedudukannya)
- duduk sama rendah, berdiri sama tinggi (tegak sama tinggi): sejajar kedudukannya (tingkatnya atau martabatnya)
Keinginan
[sunting]tidak tahu diri, sombong
- belalang hendak menjadi elang (buntat hendak jadi kemala; katak hendak jadi lembu; keledai hendak dijadikan kuda; cacing hendak menjadi naga; cacing menjadi ular naga; pacet hendak menjadi ular; pijat-pijat menjadi kura-kura): orang hina (miskin, bodoh, rendah, dsb.) hendak menjadi/menyamai/berlaku seperti orang besar (kaya, pandai, terhormat, dsb.); tidak tahu diri (congkak, sombong); berharapkan yang bukan-bukan
- belum bergigi hendak mengunyah (belum bergigi hendak menggigit; belum berkuku hendak mencubit; belum punya kuku hendak mencubit; belum bertaji hendak berkokok; belum tegak hendak berlari)
- hendak melakukan sesuatu (menyombongkan diri, mencari-cari kesalahan orang, dsb.), tetapi belum ada sarananya (belum mempunyai kekuasaan, berilmu, kaya, dsb.)
- lekas-lekas hendak marah, sebelum mengetahui benar kesalahan orang yang hendak dimarahi; belum duduk sudah belunjur
- air beriak tanda tak dalam (beriak tanda tak dalam, berguncang tanda tak penuh; berkocak tanda tak penuh): orang yang banyak bicara/cakap (sombong dsb), biasanya tidak berisi (kurang ilmunya); orang yang suka menyombong pertanda kurang dalam pengetahuannya
- tong kosong nyaring bunyinya: orang yang bodoh biasanya banyak bualnya (cakapnya)
- anjing ditepuk menjungkit ekor: orang hina (bodoh, miskin, dsb) kalau mendapat kebesaran menjadi sombong
- (seperti) buah kedempung, di luar berisi di dalam kosong: orang yang sombong (banyak cakap), padahal tidak ada kelebihannya
- (bagai) buntal kembung: bodoh dan sombong
- buta baru celik (buta baru melihat): menjadi sombong karena beroleh kekayaan (pangkat dsb)
- (seperti) gadis jolong bersubang, bujang jolong bekerja: sangat berlagak (sombong); sombong atau sangat riang (karena baru saja menjadi kaya, berpangkat tinggi, dsb)
- geleng seperti patung kenyang: berjalan dengan sombong; congkak
- itik bertaji: sangat penakut, tetapi sombong
- (seperti) lonjak alu penumbuk padi: berjalan dengan langkah yang gagah, tetapi sombong
- gombang di lebuh
- congkak
- elok di luar di dalamnya tidak
- (seperti) labu dibenam: sangat congkak
- lonjak bagai labu dibenam: orang yang sombong
- seludang menolakkan mayang: memperlihatkan atau kelihatan kecantikannya (isi hatinya, kesombongannya, dsb)
- tinggi gelepur, rendah laga: banyak cakapnya, tetapi tidak ada isinya (hasilnya, pekerjaannya); sombong
- rancak di lebuh
- (kiasan) · lagaknya seperti orang kaya (pandai dsb), tetapi kenyataannya tidak demikian
- dikatakan berhuma lebar, sesapan di halaman: memegahkan kekayaan (keberanian dsb), tetapi tidak ada tanda-tanda kekayaan (keberaniannya)
- melonjak badar, melonjak gerundang: meniru-niru lagak (cara hidup) orang besar atau orang kaya
- berhidung tinggi
- (kiasan) · mempunyai sifat sombong
- berilmu lintabung
- (kiasan) · bodoh, tetapi sombong
- ilmu lintabung
- (kiasan) · bodoh tetapi sombong (tentang seseorang)
- (kiasan) · orang yang bodoh tetapi sombong
- melambungkan dada
- (kiasan) · congkak; sombong
- melembungkan dada
- (kiasan) · menggembungkan (membusungkan) dada; sombong
- membusungkan dada
- (kiasan) · menyombongkan (membanggakan) diri
- meninggikan diri
- (kiasan) · mengangkat diri; sombong
- tinggi cakap
- (kiasan) · suka membual; sombong
tidak mampu:
- (bagai) si kudung panji berbelut: pekerjaan yang dilaksanakan tidak berdasarkan kemampuan akan sia-sia
- bayang-bayang tidak sepanjang badan: berbuat sesuatu yang melebihi dari (tidak sesuai dengan) kemampuannya
- hendak hinggap, tiada berkaki (hendak menggaruk, tidak berkuku; hendak terbang, tiada bersayap): ingin berbuat sesuatu, tetapi tidak mempunyai alat sebagai syaratnya (tidak berkemampuan/tidak ada sarana)
- sampan ada, pengayuh tidak: hendak melakukan sesuatu, tetapi tidak lengkap syarat-syaratnya
- dekat tak tercapai, jauh tak antara (jauh tak berantara): sesuatu yang dekat dengan kita, tetapi tidak dapat kita ambil karena tiada upaya; menginginkan sesuatu, tetapi tidak mampu untuk mendapatkannya
- kepak singkat, terbang hendak tinggi (sayap singkat, terbang hendak jauh): kemampuan sedikit, cita-cita tinggi; hendak berbuat sesuatu yang melebihi kemampuan
- makanan enggang akan dimakan pipit: hendak melakukan sesuatu yang tidak sepadan dengan tarafnya (kesanggupan dsb)
- itik berenang di air, mati kehausan (itik berenang di laut, mati kehausan; ayam mati di lumbung): menderita kesusahan karena tidak dapat (atau tidak mendapat kesempatan) memanfaatkan kekayaan yang ada
akibat kesombongan:
- gajah mati karena gadingnya (harimau mati karena belangnya; kesturi mati karena baunya; mati kuang karena bunyinya; mati kuau karena bunyinya; mati rusa karena tanduknya): orang yang mendapat bencana (kecelakaan, binasa) karena (memperlihatkan) perbuatannya (keunggulan, kesombongan, kemegahan, kata-kata, tabiatnya) sendiri
- hendak panjang, terlalu patah: yang suka meninggikan diri akan cepat jatuh
- terlampau panggang angus: kalau terlampau meninggi-ninggikan diri, akhirnya akan jatuh juga
- tiang pandak hendak menyamai tiang panjang: hendak meniru-niru perbuatan orang besar atau kaya, akhirnya diri binasa
- (seperti) pipit menelan jagung: mendapat kesusahan karena hendak menyama-nyamai orang yang besar (tinggi pangkatnya/martabatnya, kaya, dsb)
tidak sombong:
- (bak) ilmu padi, kian berisi kian runduk (ilmu padi, makin berisi makin runduk): makin banyak pengetahuan makin rendah hati; selalu merendahkan diri (tidak sombong)
- lunak gigi dari lidah: sangat lemah lembut (merendahkan diri dsb)
- tersingit-singit bagai katung di bawah reba: sangat merendahkan diri seperti orang kecil (orang bawahan) yang takut dan malu hendak mendekati orang besar atau berkedudukan tinggi
- ular menyusur akar: merendahkan diri, tetapi tidak turun martabatnya
mencapai keinginan:
- hendak mulia, bertabur urai: jika orang ingin mendapatkan kemuliaan atau ingin mulia di mata orang lain, hendaklah berani mengeluarkan uang, jangan kikir
- ikhtiar menjalani, untung menyudahi: orang harus berusaha, jika ingin mencapai suatu maksud (tercapai atau tidaknya bergantung kepada nasib)
- kecil tapak tangan, nyiru ditadahkan: ingin mendapat sebanyak-banyaknya
- tak air talang dipancung: tidak segan melakukan apa saja untuk mencapai maksudnya
- belum beranak sudah ditimang (belum duduk belunjur dulu; belum duduk sudah belunjur; belum duduk sudah mengunjur): sudah bergirang hati lebih dahulu sebelum tercapai apa yang dikehendaki/diinginkannya; terlampau cepat gembira sebelum maksud tercapai
- saudagar tiga beranak, belum beranak sudah ditimang: bersenang-senang sebelum maksudnya tercapai
- tak beras antah dikisik: melakukan segala sesuatu asal maksud tercapai
- berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau: segala usaha hendaknya diselesaikan sampai tercapai/kepada maksudnya
- biar dahi berluluk asal tanduk mengena: apa pun akan dilakukan asal maksud tercapai
- tak emas bungkal diasah: tidak peduli apa pun diperbuat, asal tercapai maksudnya
- esa hilang, dua terbilang: berusaha terus dengan keras hati hingga maksud tercapai; mati atau hidup dengan kemuliaan, tidak ada pilihan lain; apabila seorang pemimpin mati, segera akan tampil beberapa orang penggantinya
- (seperti) gunting makan di ujung: perlahan-lahan (diam-diam tidak kentara), tetapi mengena atau tercapai apa yang dimaksudkan
- ke sawah tidak berlubuk, ke ladang tidak berarang:
- mendapat untung dsb tidak dengan bersusah payah; tercapai maksudnya
- tidak mau bekerja; pemalas
- manusia mengikhtiarkan, Allah menakdirkan: ikhtiar atau akal budi ada di tangan manusia, jadi orang harus bekerja sekeras-kerasnya untuk mencapai tujuannya, tetapi berhasil tidaknya usaha itu bergantung pada takdir Tuhan
- menjangkau sehabis tangan: berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai maksud
- (ada) padi segala menjadi: orang kaya dapat mencapai apa yang diinginkannya
- pandai berminyak air: pandai memainkan kata (mengambil muka, menjilat) untuk mencapai suatu maksud
- payah-payah dilamun ombak, tercapai juga tanah tepi: setelah beberapa lama menanggung susah, akhirnya tercapai juga cita-citanya
- rugi menentang laba, jerih menentang boleh: supaya maksud kita tercapai, kita harus mau berusaha (bersusah payah) dahulu
- (jika) tidak pecah ruyung, di mana boleh mendapat sagu: tidak akan tercapai maksud kalau tidak mau berusaha
- siapa gatal, dialah menggaruk (siapa melejang, siapa patah, siapa melalah, siapa patah; siapa menyuruk, siapa bungkuk, siapa menjala, siapa terjun): orang yang berkeras hendak berbuat sesuatu (beroleh barang, pekerjaan), dialah harus berbuat/berusaha (menanggung kesukarannya, kerugiannya dsb) sendiri; pekerjaan yang terburu-buru itu kelak merugikan juga
tidak mencapai keinginan:
- ingin buah manggis hutan, masak ranum tergantung tinggi: ingin akan barang sesuatu, tetapi amat susah diperoleh
- tidak kelih mau tengok: ingin mendapat sesuatu, tetapi segan berusaha
- menjunjung bersenggulung, mencencang berlandasan: jika ingin melakukan suatu pekerjaan, sediakanlah lebih dahulu alat-alatnya dengan lengkap
- mencencang berlandasan, melompat bersetumpu (bertumpuan): jika hendak melakukan sesuatu, hendaknya menyediakan alat atau syaratnya dahulu
- pikirannya mengawang
- (kiasan) · memikirkan sesuatu yang terlampau tinggi (tidak mungkin tercapai)
- menggantang asap
- (kiasan) · memikirkan (menghendaki) yang bukan-bukan (yang tidak mungkin akan tercapai)
- dekat tak tercapai, jauh tak antara (jauh tak berantara): sesuatu yang dekat dengan kita, tetapi tidak dapat kita ambil karena tiada upaya; menginginkan sesuatu, tetapi tidak mampu untuk mendapatkannya
- maksud bagai, maksud manau: menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai
- mati puyuh hendakkan ekor: menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai
- rumah terbakar, tikus habis ke luar
- uang habis, tetapi yang dikehendaki tidak diperoleh
- apabila terjadi kerusakan di suatu daerah, semua penduduknya berbondong-bondong pindah ke tempat lain
- malu bertanya, sesat di jalan (malu berkayuh, perahu hanyut; malu berdayung, perahu hanyut; malu makan, perut lapar): kalau segan berusaha/tidak mau berikhtiar, tidak akan mendapat kemajuan
- segan mengayuh, perahu hanyut (malu mengayuh, perahu hanyut; segan bergalah, hanyut serantau): jika segan/tidak mau berusaha, (kita) akhirnya akan mendapat susah (bencana, merugi besar) nantinya
tentang pencapaian:
- ikan biar dapat, serampang jangan pokah (pukah): maksud sampai, perkakas pun tidak rusak; biar tercapai maksudnya, tetapi jangan ada sesuatu yang merugikan
- lalu penjahit, lalu kelindan (lalu ujung, lalu kelindan; lulus ujung, lulus kelindan): apabila maksud (usaha, daya upaya) yang pertama/utama telah berhasil/tercapai, maksud yang berikutnya atau yang lain pun akan lulus (tercapai, berhasil) pula
- lulus jarum, lulus kelindan: jika maksud yang satu sudah tercapai maksud yang lain dapat diharapkan tercapai pula
- (jika) langkah sudah terlangkahkan, berpantang dihela surut: suatu pekerjaan yang telah dimulai dengan saksama, sekali-kali jangan dihentikan sebelum tujuan tercapai
- takkan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah dia: jangan tergesa-gesa dalam mengerjakan (mencapai) sesuatu yang telah pasti; sesuatu yang sudah pasti (diperoleh) sehingga tidak perlu tergopoh-gopoh (diburu-buru) benar dalam mengerjakannya
- (kalau) pandai meniti buih, selamat badan sampai ke seberang: jika dapat mengatasi kesukaran tentu maksud dapat dicapai
- sambil menyelam minum air (sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui; sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui; berkayuh sambil ke hilir; berlayar sambil memapan; merapat sambil berlayar; penyundut sambil mandi; sambil berdendang biduk hilir; sambil berdiang nasi masak): sekali menggarap/melakukan suatu pekerjaan, beberapa maksud tercapai; mengerjakan/menyelesaikan dua tiga pekerjaan atau lebih sekaligus/dalam waktu yang bersamaan
- sambil menyeruduk galas lalu (sambil menyuruk galas lalu): sambil bersenang-senang, maksud atau keuntungan tercapai
- searah bertukar jalan: sama maksudnya, tetapi berlainan cara mencapainya
- sedangkan bah kapal tak hanyut, ini pula kemarau panjang: sedangkan waktu berpencaharian tidak tercapai maksudnya, apalagi waktu menganggur
- (kalau) sorok lebih dahulu daripada tokok, tidak mati babi: kalau lagak atau bual yang didahulukan, maksud tidak akan tercapai
menginginkan yang tidak mungkin, mustahil
- minta dedak kepada orang mengubik (minta pucuk pada alu; menghendaki pucuk alu; minta sisik pada limbat; minta tulang pada lintah): minta pertolongan dsb kepada orang yang tidak punya; menghendaki sesuatu yang mustahil/tidak mungkin tercapai/dipenuhi
- (seperti) pungguk merindukan bulan (si cebol hendak mencapai bulan (bintang)): seseorang yang merindukan kekasihnya, tetapi cintanya tidak terbalas
- bertepuk sebelah tangan (bertepuk sebelah tangan tidak akan berbunyi; bertepuk sebelah tangan takkan berbunyi):
- kasih sayang yang datang dari sebelah pihak; tidak bersambut dengan baik, hanya dari sebelah pihak (tentang kebaikan atau cinta kasih)
- kasih sayang tidak mungkin datang dari satu pihak
- (seperti) menanti orang dahulu, mengejar orang kemudian (melalah orang kudian; menanti putih gagak hitam; menanti ara tak bergetah; menanti kucing bertanduk; menanti kuar bertelur; menanam mumbang; menunggu angin lalu; menunggu laut kering; mencari belalang atas akar; mencari jejak dalam air; mencari kutu dalam ijuk; mencari umbut dalam batu; mencungkil kuman dengan alu; menegakkan benang basah; menegakkan sumpit tak berisi; menggantang anak ayam; menghasta kain sarung; mengisi gantang pesuk; mengisi perian bubus; mengukir langit; menyenduk kuah dalam pengat; menyukat belut; menyurat di atas air; menjaring angin; usaha menjaring angin; wau melawan angin): melakukan pekerjaan/perbuatan (menunggu, dsb.) yang sia-sia belaka; mengerjakan/mengharapkan sesuatu yang mustahil/tidak mungkin terpenuhi/diperoleh/didapat/dilaksanakan/berhasil
- dimabuk angan-angan
- (kiasan) · dilanda harapan (mengharapkan) yang tidak mungkin terjadi
- menerawang langit
- (kiasan) · mengangan-angankan yang mustahil (yang bukan-bukan dsb); melayangkan pikiran jauh-jauh
- di manakah berteras kayu mahang: jangan mengharapkan sesuatu yang mustahil
- (bagai) alu pencungkil duri: melakukan sesuatu yang tidak mungkin berhasil
- langkas buah pepaya: hal yang tidak mungkin; mustahil
- masak buah rumbia: perkara yang mustahil terjadi, atau yang tidak mungkin diperoleh
- minyak dengan air adakah bercampur? (minyak dengan air bolehkah bercampur; minyak dan air masa sama; (sebagai) minyak dengan air): orang yang bermusuhan atau yang tidak sehaluan mustahil dapat dicampurkan jadi satu; tidak dapat bersatu (karena bermusuhan dsb)
- anjing menyalak di ekor gajah (anjing menyalak di pantat gajah): orang hina (lemah, kecil) hendak melawan orang berkuasa
- tikus hendak menampar kucing (awak tikus hendak menampar kepala kucing; kelekatu hendak terbang ke langit; meminta tanduk kepada kuda; udang hendak mengatai ikan): menghendaki sesuatu yang mustahil/tidak mungkin diperoleh atau terjadi; tidak insaf akan aibnya sendiri
- ikan gantung, kucing tunggu: kesal melihat barang yang diingini, tetapi tidak mungkin didapat
- kuman beri bertali: melakukan sesuatu yang tidak mungkin
- memerah santan di kuku (meremas santan di kuku): mencari keuntungan dengan jalan yang sukar sekali; meminta sesuatu kepada orang yang tidak punya (menghendaki sesuatu yang tidak mungkin diperoleh)
- menghendaki urat lesung: menghendaki sesuatu yang tidak mungkin
- merajuk kepada yang kasih (sayang): sesuatu yang tidak mungkin terjadi
- (bagai) si lumpuh hendak merantau: tidak mungkin dikerjakan
- sukat air menjadi batu: tidak mungkin
- tak akan terlawan buaya menyelam air (takkan terlawan buaya menyelam air): orang pandai (kaya, berkuasa) tidak mungkin dapat dilawan
keserakahan
- (seperti Belanda minta tanah) diberi kuku, hendak menggarut (diberi berkuku, hendak mencekam; diberi berkuku, hendak mencengkam; diberi kuku, hendak mencengkam): apabila seseorang diberi sedikit, ia mengajukan lebih banyak lagi; baru diberi kekuasaan sedikit, lalu hendak berbuat sewenang-wenang/sudah hendak menindas orang lain
- diberi betis, hendak paha (diberi kepala, hendak bahu; diberi sejari, hendak setelempap; diberi sejengkal, hendak sehasta; diberi sehasta, hendak sedepa; beroleh sehasta, hendak sedepa): orang yang sudah diberi sedikit lalu minta/menginginkan yang lebih banyak lagi atau semuanya
- lalat mencari puru
- (kiasan) · sangat rakus; serakah
Kepastian
[sunting]tidak pasti, tidak tentu:
- sepembawa kakinya
- (kiasan) · ke mana saja, tidak tentu arah dan tujuannya
- bertelau-telau seperti panas di belukar
- (kiasan) · tidak sama atau tidak tentu (tentang perintah)
- tak tentu hilir mudiknya (belum tentu hilir mudiknya; tak tentu hilirnya; tiada berketentuan hulu hilirnya; tidak berketentuan hulu hilirnya; tiada mengetahui hulu hilirnya; tak tentu kepala ekornya):
- tidak tentu ujung pangkalnya, tidak tentu asal muasalnya
- tidak tentu maksud dan tujuannya; tidak tahu apa-apa dalam suatu urusan
- belum tentu keputusan atau kesudahan suatu hal atau perkara
- kokoh, baik dalam soal yang kecil-kecil maupun dalam soal yang besar-besar
- hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya: hilang lenyap tanpa bekas; pergi tidak pernah kembali, bahkan tidak ada kabar beritanya lagi
- angin lalu
- (kiasan) · sesuatu yang bersifat sementara
- kabar yang belum pasti (hanya kata orang)
- sesuatu yang tidak perlu didengar (diperhatikan); sesuatu yang remeh
- bayang-bayang disangka tubuh: mengharapkan sesuatu yang belum pasti
- ikan lagi di laut, lada garam sudah dalam sengkalan: bersiap-siap mengecap hasil pekerjaan yang belum pasti berhasil
pasti, tentu, tetap:
- hilang tentu rimbanya, mati tentu kuburnya: hal atau perkara yang sudah tentu kesudahannya
- (seperti) menangkap ikan dalam belanga: sesuatu yang sudah pasti akan didapat
- secupak tak jadi segantang (yang secupak takkan jadi segantang; yang sesukat tak akan jadi segantang; sesukat tak jadi segantang): sesuatu yang tetap/sudah pasti dan tidak dapat diubah lagi; nasib orang tidak dapat diubah
Malu
[sunting]malu:
- becermin bangkai
- (kiasan) · menanggung malu
- berputih mata
- (kiasan) · mendapat malu
- telur busuk
- telur bungkus
- (kiasan) · malu; kehinaan
- seperti udang dipanggang
- (kiasan) · merah sekali (karena malu dsb)
- (kiasan) · beroleh malu
- (seperti) anjing bercawat ekor: pergi atau menghindar karena malu dsb
- biar putih tulang, jangan putih mata (lebih baik putih tulang, daripada berputih mata): lebih baik mati daripada mendapat malu
- lebih baik mati berkalang tanah, daripada hidup bercermin bangkai (daripada hidup berlumur tahi, lebih baik mati bertimbun bunga): daripada hidup menanggung malu, lebih baik mati
- (seperti) cacing kepanasan: tidak tenang, selalu gelisah (karena susah, malu)
- hilir malam, mudik tak singgah, daun nipah dikatakan daun abu: merasa malu, segan, dsb karena sudah berutang budi atau karena perkariban
- malu bertanya, sesat di jalan (malu berkayuh, perahu hanyut; malu berdayung, perahu hanyut; malu makan, perut lapar): kalau segan berusaha/tidak mau berikhtiar, tidak akan mendapat kemajuan
- segan mengayuh, perahu hanyut (malu mengayuh, perahu hanyut; segan bergalah, hanyut serantau): jika segan/tidak mau berusaha, (kita) akhirnya akan mendapat susah (bencana, merugi besar) nantinya
- malu tercoreng di kening (malu tercoreng di dahi; malu tercoreng pada kening; terconteng arang di muka; tercoreng arang di dahi; tercoreng arang di kening; tercoreng arang di muka; menconteng arang di muka): memberi malu; mendapat malu besar; malu yang tidak dapat dihilangkan lagi karena sudah diketahui orang banyak
- melulur bersetungging: mengerjakan sesuatu karena terpaksa (malu, takut, dsb)
- membasuh najis dengan malu: membuang malu dengan jalan yang lebih hina
- mendapat hidung panjang (beroleh hidung panjang; mendapat panjang hidung): mendapat malu atau kecewa
- menjunjung sangkak ayam: mendapat malu besar
- meraih pekung ke dada: sengaja mencari kesusahan (malu, bencana, dsb)
- (bagai) orang kena miang: gelisah sekali karena mendapat malu
- pecah kapi, putus suai: tidak dapat diperbaiki lagi; menderita malu yang bertubi-tubi
- potong hidung rusak muka: orang yang berbuat kurang baik terhadap kaum keluarganya sendiri akan beroleh malu juga
- sendok berdengar-dengar, nasi habis budi dapat: karena pekerjaan dilakukan kurang hati-hati, akhirnya mendapat malu karena rahasia terbuka kepada orang lain
- terpecak peluh di muka: malu sekali
tidak malu:
- berkulit badak
- gigit lidah
- (kiasan) · tidak merasa malu terhadap kecaman atau cemoohan orang
- tidak dapat berkata terus terang karena merasa berutang budi
- kuping tebal
- (kiasan) · tidak mudah menerima nasihat (pelajaran)
- tidak berperasaan; tidak bermalu
- lampu badak
- kulit yang tebal sekali menyerupai kulit badak
- (kiasan) · tidak berperasaan; tidak tahu malu
- muka badak
- (kiasan) · tidak mempunyai rasa malu
- muka papan
- (kiasan) · tidak tahu malu
- muka tebal
- (kiasan) · tidak mempunyai malu
- tebal jangat
- (kiasan) · tidak berperasaan; tidak tahu malu
- tebal muka
- (kiasan) · tidak tahu malu; muka tebal
- tebal telinga
- (kiasan) · tidak ambil pusing atau tidak acuh (terhadap makian, sindiran, dsb); tidak mau mendengar kata orang lain
- tidak tahu malu
- tebal lampu muka
- (kiasan) · tidak tahu malu
- (kiasan) · tidak bermalu; tidak pernah merasa malu
- muka bagai ditampar dengan kulit babi: hal orang yang tidak tahu malu; seseorang yang kelihatannya senang dan kaya, tetapi yang sebenarnya hidup dengan utang
menyebabkan malu:
- memutihkan mata
- (kiasan) · menyebabkan (membuat) malu; memalukan
menghindari malu:
- memberi muka
- (kiasan) · memberi hati; tidak mempermalukan
- memberi muka
- (kiasan) · memberi hati; tidak memalukan
menyembunyikan/menghilangkan malu:
- menyembunyikan muka
- (kiasan) · menutup rasa malu
- menghapus arang di muka: menghilangkan malu