Pembicaraan Wikikamus:Penjelasan tataletak entri

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Dari Wikikamus bahasa Indonesia, kamus bebas

Usulan Tata Letak (2005)[sunting]

Saya mengusulkan tata letak yang sdkt berbeda:

===[[Bahasa Indonesia]]===
*''kata benda (kb.)''
#arti

Tampilannya seperti ini:

Bahasa Indonesia[sunting]

  • kata benda (kb.)
  1. arti

Untuk kata turunan, misalnya entri copet:

===[[Bahasa Indonesia]]===
*''kata benda (kb.)''
#('''kata dasar''') arti
#('''kata turunan''') arti

Bahasa Indonesia[sunting]

  • kata benda (kb.)
  1. (copet) arti
  2. (pencopet) orang yang melakukan tindakan copet

Hayabusa future 07:34, 12 November 2005 (UTC)

Saya sih ikut saja sementara, mungkin kalau ada perbaikan bisa dilakukan belakangan, mesti cari referensinya dulu nih, kamus EYD --Borgx 08:05, 12 November 2005 (UTC)

Usulan Tata Letak (2022)[sunting]

Penentuan tata letak entri sangat diperlukan untuk standarisasi entri dan kemudahan pemeliharaan. Karena belum ada kesepakatan mengenai tata letak entri, berikut saya usulkan 2 bentuk tata letak untuk entri di Wikikamus. Untuk tata letak dasar, saya mengusulkan seperti tata letak entri dija, yaitu:

==bahasa Indonesia==
{{-nom-|id}}
# Definisi 1 (b. Indonesia) 
#* Contoh kalimat
#*: Terjemahan contoh kalimat (bila ada)
====Rujukan====

Tata letak seperti ini bisa juga diterapkan untuk bahasa-bahasa daerah yang sudah memiliki kamus.

Sementara secara lengkap saya mencoba mengembangkan tata letak yang biasa digunakan di WT-ID, namun dengan sedikit gubahan untuk urutannya:

==bahasa Indonesia==
===Etimologi===
===Pelafalan===
* Transkripsi (IPA atau lainnya)
* Berkas audio (bila ada)
{{-nom-|id}}
# Definisi 1
#* Contoh kalimat
# Definisi 2
#* Contoh kalimat
====Catatan penggunaan====
{{-drv-}}
{{-syn-}}
{{-ant-}}
{{Terjemahan}}
====Referensi====
{{-verb-|id}}
# Definisi 1
#* Contoh kalimat
====Catatan penggunaan==== 
{{-drv-}}
{{-syn-}}
{{-ant-}}
{{Terjemahan}}
====Referensi====
---- (Garis pemisah entri bahasa)
==bahasa Tagalog==
===Etimologi===
===Pelafalan===
{{-nom-|tl}}
# Definisi 1 (b. Indonesia)
#* Contoh kalimat (b. Tagalog)
#** Terjemahan contoh (b. Indonesia)
# Definisi 2 (b. Indonesia)
#* Contoh kalimat (b. Tagalog)
#** Terjemahan contoh (b. Indonesia)
{{-drv-}}
{{-syn-}} (bila ada)
{{-ant-}} (bila ada)
====Referensi====

Untuk tingkatan judul untuk subbagian etimologi perlu tidak menggunakan templat (-etym-) lagi untuk memperjelas etimon dari kata-kata yang homofon namun berbeda makna, agar tidak membingungkan seperti pada entri kahar. Templat seperti (KBBI-footer) dan (Pusba:KBBI) perlu ditinggalkan karena sangat mengganggu, baik secara visual juga menyebabkan kejadian vandal halaman pembicaraan kerap terjadi. Untuk tata letak dari entri berbahasa lain mungkin dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing bahasa, lebih baik dibuat semacam panduan entri seperti panduan entri bahasa Indonesia di WT-EN. Sekian usulan dari saya. Salam. Mbee-wiki (bicara) 22 Agustus 2022 14.33 (UTC)[balas]

Jangan membiasakan diri mengasumsikan segala sesuatu yang Anda tidak berpartisipasi sebagai tidak ada. Tata letak entri sudah dijelaskan sejak 2011: Wiktionary:Warung_Kopi/Arsip#Baru!_(Juli_2011), Wiktionary:Format Kamus. Apakah Anda sudah ada di proyek ini pada 2011? Selama bertahun-tahun hampir tidak ada kontributor aktif yang lain. Semua perubahan sudah diajukan melalui Warung Kopi dan tidak ada penolakan. Mengajukan perubahan boleh-boleh saja, tapi tetap harus memperhatikan sejarah dan alasan format yang lama.
Etimologi
Kamus-kamus bahasa Indonesia sangat miskin etimologi. Tidak bisa mengharapkan setiap lema diawali oleh etimologi seperti Wikipedia bahasa Inggris. Karena tidak semua bahasa bisa diidentifikasi dengan etimologi, maka usulan format seperti WTEN tidak dapat dijalankan di sini.
Contoh homofon jauh lebih sedikit dibanding yang bukan homofon, dan dapat dengan mudah diatasi dengan memberi pernyataan di awal etimologi. Sama sekali bukan suatu masalah.
Secara penggunaan kamus, ketika seseorang membuka kamus, yang diharapkan pertama kali (paling atas/paling depan) adalah arti/makna/definisi, bukan etimologi. Etimologi adalah informasi tambahan (bonus), yang tidak harus ada, dan tidak seharusnya diletakkan di bagian atas/sebelum definisi. Tata letak di en.wikt bukan tata letak yang natural di dalam sebuah kamus. Selain itu informasi etimologi dari bahasa-bahasa tua / proto-bahasa penuh dengan jargon dan karakter yang asing bagi pembaca awam dan cukup put-off (membuat risih) orang yang membaca. Saya pribadi menghindari menaruh etimologi yang tidak perlu, kecuali di lema-lema yang memang etimologinya menarik.
Templatisasi
Semua header level 2 dan 3 menggunakan templat, supaya mempermudah pelacakan lema apa saja yang memiliki header tersebut. Header level 2 dan 3 tanpa templat tidak digunakan lagi di semua lema.
Footer
KBBI-footer dan Pusba:KBBI dibuat karena puluhan ribu lema yang ditambahkan berasal dari KBBI Pusba, sementara ada 12 ribu lebih lema bahasa Inggris bersumber dari Glosarium Pusba {Templat:GPB), dan bisa jadi di masa depan ada batch lema yang berasal dari satu sumber, akan dibuatkan masing-masing templat berdasarkan sumbernya. Idealnya sumber dicantumkan setelah definisi, karena bisa jadi ada tambahan definisi baru dari penyunting Wiktionary, atau ketika suatu definisi telah disunting, sehingga berbeda dari definisi KBBI Pusba, maka sumber yang menyatakan definisinya dari KBBI Pusba bisa dihilangkan. Idealnya. Tapi pada waktu itu tidak terpikirkan, dan kesulitan teknisnya lebih tinggi, sehingga hanya mencontoh dari yang sudah ada (12 ribu lema dari GPB). Kesemuanya merupakan seri dari templat-templat referensi.
Bedanya dengan KBBI-footer, templat ini dibuat memang tidak mencontoh templat lain, alias kreasi baru. Fungsinya adalah untuk menambah footer yang standar untuk semua lema bahasa Indonesia (lema bahasa lain tidak ada yang menggunakan footer). Sedangkan konten footer itu sendiri bisa dibahas lebih lanjut. Konten footer saat ini sudah didokumentasikan secara jelas di templat tersebut. Silakan lihat perubahan revisi dari templat tersebut untuk memahami sejarahnya.
  • Footer awalnya berisi 3 pranala "lihat pula" yang berguna untuk mencari lema yang berhubungan (yang isinya mengandung lema tersebut, yang judulnya mengandung lema tersebut, dan pranala balik lema tersebut). Hal ini bukan inovasi baru, melainkan diadaptasi dari halaman disambiguasi di Wikipedia. Pranala balik terutama berfungsi untuk mencari lema asing yang memiliki arti yang sama.
  • Fitur yang utama di KBBI-footer adalah pada waktu itu (2009-dst), situs KBBI sangatlah jelek dan tidak dapat dibuat pranala referensi secara otomatis, sehingga diperlukan pranala referensi pihak ketiga. Dalam perkembangannya, kini KBBI sudah bisa dibuat pranalanya. Namun KBBI versi 5 memiliki banyak perubahan dibanding versi 3 dan masing-masing situs memiliki fitur-fitur khas yang membantu pembaca yang ingin mencari rujukan yang lebih lengkap. Dalam perkembangannya, adanya footer yang tersentralisasi sangat memudahkan untuk mengubah 1x dan puluhan ribu halaman otomatis referensinya diperbarui, karena seperti yang sudah kita ketahui, situs KBBI sangat sering berganti-ganti nama. Bandingkan apabila referensi ditaruh secara manual di masing-masing lema, bisa gila yang memperbaruinya setiap 2 tahun sekali!
  • Dalam perkembangannya, referensi ke situs KBBI dikembangkan dengan referensi ke tesaurus, terjemahan otomatis, glosarium, korpora, penggunaan di Wikipedia dan Wikisource, serta ilustrasi dari lema tersebut (apabila memungkinkan). Saya pribadi sering kali terbantu dengan alat-alat tambahan ini, entah mengapa Anda membencinya.
  • Fitur "Diskusikan lema ini", saya lupa dari mana saya mengadopsinya diadopsi dari Wikipos/Wikizine (atau semacamnya), bukan ciptaan saya sendiri. Adapun tujuannya justru adalah untuk mempermudah pembaca untuk menambahi informasi tanpa harus terbebani dengan format, mendaftar, dsb. Saya sebagai pengurus yang 10 tahun lebih fitur ini ada tidak merasa terbebani dengan vandal, kok malah Anda yang terbebani? Apakah Anda pernah sekali pun memberi tag "hapus" untuk suntingan uji coba di ruang nama pembicaraan? Saya cek tidak ada. Lalu Anda punya kepentingan apa dengan vandalisme/suntingan uji coba yang tidak terkait dengan Anda? Apakah Anda tidak sadar bahwa ini wiki dan semua orang bisa menyunting, dan vandalisme/suntingan uji coba bisa terjadi di ruang nama apa pun juga? Apakah Anda punya data bahwa vandalisme/suntingan uji coba di ruang nama pembicaraan jauh lebih banyak/lebih disruptif daripada vandalisme/suntingan uji coba di ruang nama utama? Jangan mengada-ada. Lihat dulu Semua halaman pembicaraan dan berapa banyak yang berupa masukan yang positif dan konstruktif. Menghapus halaman uji coba itu sangat mudah kok, dan saya serta pengurus yang lain sering melakukannya tanpa pamrih, kok Anda yang sewot? Halaman pembicaraan yang kosong tidak ada manfaatnya (saya baca di proyek-proyek kecil, fitur halaman pembicaraan merupakan fitur gagal, dan tulisan di halaman pembicaraan hampir tidak pernah dibaca), dan mayoritas pembaca sama sekali tidak menyadari distingsi antara ruang nama utama dan pembicaraan, oleh karena itulah kedua ruang nama itu "disatukan" melalui templat footer tersebut, sehingga apa pun yang ditulis di halaman pembicaraan, otomatis muncul di halaman lema. Menurutku itu suatu tambahan yang sangat berguna.
  • Pada perkembangannya dibedakanlah/dipecah antara KBBI-footer dengan footer biasa. Bedanya adalah KBBI-footer selalu bersama Pusba:KBBI, karena lema tersebut bersumber dari KBBI, sementara Templat:footer digunakan pada lema Indonesia yang bukan bersumber dari KBBI. Selain cara ini, saat ini tidak ada cara membedakan antara keduanya.
Selain dari poin-poin di atas, saya setuju dengan tambahan di format kamus saat ini:
  • penambahan audio
  • sinonim dan antonim, saya mulai meninggalkan {{-syn-}} dan {{-ant-}} dan mulai beralih seperti di contoh lema ini, karena bisa mencakup sinonim, antonim, hipernim, hiponim, dll. dalam satu baris, tepat di bawah definisi.
  • sehubungan dengan poin sebelumnya, informasi etimologi pun menurut saya bisa diletakkan tepat di bawah definisi, karena seperti yang sudah saya sampaikan, jumlah lema bahasa Indonesia (maupun bahasa daerah) yang diketahui etimologinya sangatlah sedikit dibanding keseluruhan lema, sehingga tidak perlu ada subbagian khusus etimologi, melainkan hal tersebut berupa "informasi tambahan" yang diletakkan di bawah definisi. Contoh: kahar
Dan poin-poin ini bisa dibahas lebih lanjut:
  • "Catatan penggunaan": dibanding jumlah lema secara keseluruhan, lema yang membutuhkan catatan penggunaan sangatlah sedikit, sehingga tidak perlu diharuskan ada
  • contoh kalimat, antara diletakkan setelah definisi dengan dicetak miring dan diberi "br", sebagaimana di KBBI, atau di baris baru dengan indentasi, sebagaimana di WTEN
  • format yang berbeda untuk selain bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah Indonesia: silakan dibahas lebih lanjut, karena memang kamus ekabahasa dan kamus dwibahasa tidak akan sama formatnya.
  • etimologi, sinonim, antonim dipindahkan ke bawah masing-masing definisi, tidak lagi disejajarkan dengan frasa dan turunan
Kemudian saya tidak setuju dengan poin-poin ini:
  • garis pembatas antara bahasa: ngapain??
  • hampir tidak ada spasi kosong antara baris: sangat buruk dan membuat menyunting tidak nyaman
  • pelafalan IPA di baris tersendiri. Langsung saja di baris lema kepala. Contoh: apel
  • rujukan/referensi, pada umumnya adalah Pusba:KBBI, maka dari itu ada footer. Untuk rujukan referensi tambahan, silakan ditambahkan, tapi tidak berarti semua lema wajib memiliki rujukan, karena Wiktionary bukan Wikipedia.

Bennylin
29 Agustus 2022 18.54 (UTC)[balas]
> Transkripsi (IPA atau lainnya)
FYI: transkripsi <> pelafalan
Usulan saya:
  • IPA merupakan satu-satu sistem pelafalan yang digunakan di wiki ini
  • pelafalan IPA di baris tersendiri, di dekat dan di atas berkas audio seperti di wikikamus bahasa Esperanto
  • transkripsi di baris lema kepala (untuk abjad non-Latin)
> ====Catatan penggunaan==== { {-drv-} } { {-syn-} } { {-ant-} }
Usulan saya:
Taylor 49 (bicara) 29 Agustus 2022 20.38 (UTC)[balas]