Pengguna:Swarabakti/kambang bungin

Dari Wikikamus bahasa Indonesia, kamus bebas

Palembang[sunting]

cak1[sunting]

[caʔ]  

  1. p  serupa dengan; seperti, macam
    rainyo bulet cak ubaknyo
    'wajahnya bundar macam ayahnya'
  2. v  berlaku seakan-akan; berlagak, berpura-pura
    jangan cak lolo-lolo mak itu
    'jangan berpura-pura bodoh begitu'
  3. adv  seolah-olah, seakan-akan
    dio cak dak galak nian nyingok aku
    'dia seakan-akan tidak mau melihatku sama sekali'
  4. adv  kurang lebih, kira-kira
    men kau galak, gek kuenjuk cak sepulu ikok
    'kalau kau mau, nanti kuberi kira-kira sepuluh buah'

Turunan[sunting]

Variasi[sunting]

Sinonim[sunting]

  • (seperti, macam): mak
  • (berlaku seakan-akan): ecak-ecak
  • (kurang lebih, kira-kira): kiro-kiro

cak2[sunting]

[caʔ]  

  1. n  bentuk panggilan dari besak; yang tua, yang besar (istilah kekerabatan)
    gari dukin cak kau di buri
    'temui dulu kakakmu di belakang'

Catatan penggunaan[sunting]

Tergantung konteksnya, bentuk cak dapat merujuk pada saudara sendiri, saudara orang tua, maupun saudara kakek-nenek. Lihat entri individu di bagian turunan.

Turunan[sunting]

Variasi[sunting]

Lihat pula[sunting]


dak ... idak[sunting]

[daʔ ... i.daʔ]  

  1. adv  bentuk penekanan untuk sangkalan dak; tidaklah
    gawi tu dak saro idak men diguyuri
    'pekerjaan itu tidaklah sulit kalau dilakukan secara berangsur-angsur'

Sinonim[sunting]


guyur[sunting]

prakategorial  ⇢  beguyur, diguyuri, guyuri, nguyuri


diguyuri[sunting]

[di.ɡʊ.jʊ.ɣi]  

  1. v  dilakukan secara berangsur-angsur, dilakukan sebisanya
    gawi tu dak saro idak men diguyuri
    'pekerjaan itu tidaklah sulit kalau dilakukan secara berangsur-angsur'

Etimologi[sunting]

Dari pengimbuhan di- + guyur 'angsur' + -i.


jingok[sunting]

[ɟi.ŋɔʔ]  

  1. v  lihat, tengok
    kito jingok bae kagek
    'kita lihat saja nanti'

Turunan[sunting]

Sinonim[sunting]


ngawak1[sunting]

[ŋa.waʔ]  

  1. v  membawa
    lemak nian kau, ngawak badan bae
    enak sekali kamu, hanya membawa badan

Etimologi[sunting]

Dari pengimbuhan N- + gawak 'bawa'.


ngawak2[sunting]

[ŋa.wak]  

  1. v  berbicara omong kosong; membual
    ngawak bae kau ni, katek-katek dio mak itu
    'membual saja kamu, mana ada dia begitu'

Sinonim[sunting]

  • (berbicara omong kosong): besak kelakar, besak uap

saro[sunting]

[sa.ɣɔ]    Lama  |  [sa.rɔ]    Pasar

  1. n  kesusahan; kesulitan
    amen lagi saro, katek yang nak marak
    'kalau sedang kesusahan, tidak ada yang mau mendekat'
  2. adj  menderita karena kekurangan atau ketidakmampuan; susah, sengsara
    ai, saro nian man katek duit
    'aduh, susah sekali kalau tidak ada uang'
  3. adj  tidak mudah dilakukan atau didapatkan; sulit, sukar
    gawi tu dak saro idak men diguyuri
    'pekerjaan itu tidaklah sulit kalau dilakukan secara berangsur-angsur'

Etimologi[sunting]

Pinjaman dari bahasa Jawa sara 'susah, menderita', dari bahasa Sanskerta संसार (saṃsāra) 'kehidupan duniawi, jalan lintasan, perpindahan, pengembaraan'.

Turunan[sunting]

Rujukan[sunting]

  • Anderbeck, K. (2007). "Haji: One language from twelve? A brief description of an interesting Malay dialect in South Sumatra". Chong, S., Harun, K., Alas, Y. Reflections in Southeast Asian Seas: Essays in honor of Professor James T. Collins. Book II. Pontianak: STAIN Pontianak Press, hlm. 51–92.

uya sahang[sunting]

[u.ja sa.haŋ]  

  1. n ark kiasan  bayaran sukarela yang diberikan sebagai tanda akad jasa pengobatan tradisional (seperti pijat urut dan jampi-jampi)
    enjukkela uya sahang ni ke dio
    'berikanlah bayaran ini padanya'

Etimologi[sunting]

Dari uya 'garam' + sahang 'lada'.

Rujukan[sunting]

  • Zulkifly, H. U. A. (2007). Kamus Sederhana Bahasa Palembang (edisi ke-2). Tangerang: DPC Kerukunan Keluarga Palembang, hlm. 253.