Kategori:id:Interjeksi

Dari Wikikamus bahasa Indonesia, kamus bebas

Berikut ini adalah lema-lema Interjeksi dalam bahasa Indonesia yang sudah ada di Wiktionary. Silakan tuju ke Kategori:Kelas kata bahasa Indonesia untuk melihat daftar lema dari kelas kata yang lain.


(API) Interjeksi atau kata seru adalah partikel yang mengungkapkan rasa hati pembicara. Interjeksi biasanya dipakai di awal kalimat dan pada penulisannya diikuti oleh tanda koma (,). Secara struktural interjeksi tidak bertalian dengan unsur kalimat lain. Interjeksi umumnya berupa bentuk dasar, meskipun ada juga yang berbentuk turunan.

Banyak interjeksi yang digunakan dalam bahasa lisan atau bahasa tulis yang berbentuk percakapan. Karena itu, umumnya interjeksi macam itu lebih bersifat tidak formal. Pada bahasa tulis yang tidak merupakan percakapan, khususnya yang bersifat formal, interjeksi jarang dipakai.

Jenis

  1. Interjeksi kejijikan: bah
  2. Interjeksi kekesalan: brengsek
  3. Interjeksi kekaguman atau kepuasan: aduhai
  4. Interjeksi kesyukuran: syukur
  5. Interjeksi harapan: insya Allah
  6. Interjeksi keheranan: aduh
  7. Interjeksi kekagetan: astaga
  8. Interjeksi ajakan: ayo
  9. Interjeksi panggilan: hai
  10. Interjeksi simpulan: nah

Interjeksi atau kata seru adalah kata tugas yang mengungkapkan rasa hati pembicara.

Untuk memperkuat rasa hati seperti rasa kagum, sedih, heran, dan jijik, orang memakai kata tertentu di samping kalimat yang mengandung maksud pokok.

Di bawah ini diberikan beberapa jenis interjeksi dan contohnya.

1. Interjeksi kejijikan : bah, cih, cis, ih, idih (idiih)

Contoh: a. Bah, segera kau keluar dari kamar ini juga!

b. Cih, tidak tahu malu ! Maunya ditraktir orang melulu!

c. Cis, gua muak lihat muka lu ! Dasar cowok enggak tau diri!

d. Ih, mulutmu bau amat, sih! Nggak pernah disikat, 'kali!

e. Idih, WC-nya bau pesing banget ! Jijik, ah!

2. Interjeksi kekesalan atau kecewa: brengsek, sialan, buset (busyet) , keparat, celaka

Contoh: a. Brengsek, disuruh ngebantuin malah ngomel!

b. Sialan, baru mau tidur sudah dibangunin!

c. Buset, aku dimarahi guru gara-gara kamu!

d. Keparat, dompet saya kecopetan di pasar!

e. Celaka, kopornya ketinggalan di lobi bandara!

3. Interjeksi kekaguman atau kepuasan: aduh, waduh (duh), aduhai, amboi, asyik, wah

Contoh: a. Aduh, cantik sekali kamu malam ini!

b. Aduhai, indah sekali pemandangan di sini!

c. Amboi, akhirnya sampai juga kita dengan selamat!

d. Asyik, nikmatnya kita duduk-duduk di pantai yang sepi ini.

e. Wah, goyang dangdut penyanyi itu benar-benar seksi!

4. Interjeksi kesyukuran: syukur, alhamdulillah, untung

Contoh: a. Syukur, kamu dapat diterima pada perusahaan itu!

b. Alhamdulillah, keluarga saya luput dari kecelakaan itu.

c. Untung, waktu terjadi kerusuhan itu toko kami tidak dijarah.

5. Interjeksi harapan : insya Allah, mudah-mudahan, semoga

Contoh: a. Insya Allah, saya akan datang ke pesta pernikahanmu!

b. Mudah-mudahan Anda tiba dengan selamat di tanah air!

c. Semoga cita-citamu lekas tercapai!

6. Interjeksi keheranan : aduh, aih, ai, lo, duilah, eh, oh, ah

Contoh: a. Aduh, kamu kok suka gonta ganti pacar!

b. Aih, kurus amat kamu sekarang ini ! Lagi diet?

c. Ai, tasnya keren banget! Merek apa, sih?

d. Lo, masa nggak kenal lagi! Kamu 'kan teman sekolahku di SMP.

e. Duilah, begitu saja kamu tidak bisa!

f. Eh, aku heran dia bisa lulus ujian. Pada hal jarang belajar!

g. Oh, saya baru tahu kalau kamu sudah menikah

h. Ah, saya tidak kira kalau kamu pandai bahasa Korea.

7. Interjekasi kekagetan: astaga, astagafirullah, masyaallah, masa, alamak, gila (gile)

Contoh: a. Astaga, mahal amat baju ini! Nggak sanggup beli, deh!

b. Astagafirullah, seluruh keluarganya dibantai perampok?

c. Masyallah, pamanmu punya bini muda lagi?

d. Masa, si Ria udah hamil? Kan dianya belon menikah.

e. Alamak, dandanan cewek-cewek bachiguro itu serem banget!

f. Gile, dia bisa abisin bir selusin sendirian tapi nggak mabuk!

8. Interjeksi ajakan : ayo, yuk, mari

Contoh : a. Ayo,, siapa mau ikut minum-minum ke kedai minum?

b. Yuk, kita pergi barengan ke Shibuya!

c. Mari, dicoba kuenya. Jangan malu-malu!

9. Interjeksi panggilan : hai, he, hei, eh, halo (alo)

Contoh : a. Hai, kapan kamu datang dari Tokyo?

b. He, di mana si Alya tinggal sekarang?

c.. Hei, tolong beliin gua rokok sebungkus!

d. Eh, mau ikut nggak ngedugem malam ini!

e. Halo, apa kabar, sayang!

10. Interjeksi marah atau makian: goblok, tolol, anjing, sontoloyo

Contoh: a. Goblok, sudah diajarin juga nggak ngerti-ngerti.

b. Tolol, kopinya bukan diisi gula tapi garam!

c. Anjing, berani-beranian colek pantat gua!

d. Sontoloyo, kerjaan segampang ini nggak becus!

Perlu diperhatikan bahwa banyak dari interjeksi itu dipakai dalam bahasa lisan atau bahasa tulis berbentuk percakapan. Pada bahasa tulis yang tidak merupakan percakapan, khususnya yang bersifat formal, interjeksi jarang dipakai.

http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa22.html

Halaman-halaman dalam kategori "id:Interjeksi"

Kategori ini memiliki 9 halaman, dari 9.